F. Uji Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian yang diperoleh dari masing-masing variabel berdistribusi
normal atau tidak. Untuk mengetahui sebaran tiap variabel normal atau tidak, rumus yang digunakan peneliti dalam uji normalitas adalah dengan
rumus Kolmogorov Smirnov. Data dapat dikatakan memiliki sebaran normal dengan ketentuan nilai Z
hitung
lebih kecil dari Z
tabel
dengan taraf signifikansi 5 atau P
≥ 0,05.
2. Uji Linearitas Data
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas X dan variabel terikat Y mempunyai hubungan linier atau tidak.
Untuk mengetahui hal tersebut, kedua variabel harus diuji menggunakan uji F pada taraf signifikansi 5 dengan rumusnya:
F
reg
= RK
reg
RK
reg
Keterangan : : Harga bilang F untuk garis regresi
: Rerata kuadrat garis regresi : Rerata kuadrat residu
Dengan taraf signifikansi 5, Jika F
hitung
lebih kecil atau sama dengan F
tabel
maka hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Sebaliknya, jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
berarti
hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat adalah hubungan non-linier.
G. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
analisis korelasi.
Analisis korelasi
bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan terikat, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut.
Dalam hal ini peneliti menggunakan korelasi Product Moment dari
Pearson yang dilanjutkan dengan Korelasi Ganda Multiple Correlation. 1.
Analisis Korelasi Product Moment Analisis korelasi Product Moment digunakan untuk mencari
hubungan dan
membuktikan hipotesis
antara variabel
bebas independen dan variabel terikat dependen secara sendiri-sendiri.
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu variabel disiplin belajar mahasiswa dan variabel motivasi belajar. Sedangkan prestasi belajar
Tari Klana Alus merupakan variabel terikat. Tanda positif + pada koefisien korelasi menunjukkan hubungan linier yang positif searah,
sedangkan tanda negatif - menunjukkan hubungan linier yang negatif berlawanan arah. Hubungan positif menunjukkan bahwa skor
yang tinggi pada suatu variabel berkaitan dengan skor yang tinggi pada variabel lain, dan skor yang rendah berkaitan dengan skor yang
rendah pula.
Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut.
Keterangan : r
xy
: Korelasi antara variabel X dan Y N
: Jumlah sampel X
: Variabel independent X
1
dan X
2
bersama sama Y
: Variabel independen
2. Analisis Korelasi Ganda Analisis korelasi ganda menunjukkan angka dan kuatnya
hubungan antar dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen Sugiyono, 2010: 213-214. Pada
penelitian ini variabel independen atau variabel bebas yang dimaksud adalah variabel disiplin belajar dan motivasi belajar, sedangkan variabel
dependen atau terikat adalah prestasi belajar Tari Klana Alus Sumyar. Adapun rumus untuk dua variabel bebas dan satu variabel terikat
ialah:
2 2
2 2
X X
N Y
Y N
Y X
XY N
xy r
2 2
1 2
1 2
1 2
2 2
1 2
. 1
.
1 2
x x
x x
yx yx
y y
x x
y
r r
r r
r r
R
Keterangan : R
y.x1.x2
: Korelasi antara variabel X
1
dengan X
2
secara bersama- sama dengan variabel Y
r
yx1
: Korelasi Product Moment antara X
1
dengan Y r
yx2
: Korelasi Product Moment antara X
2
dengan Y r
x1x2 :
Korelasi Product Moment antara X
1
dengan X
2
Setelah pengujian
korelasi ganda
dilakukan, kemudian
dilakukan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji F, dengan rumus sebagai
berikut :
1 1
2 2
k n
k Fh
R R
Keterangan : R = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel bebas n = Jumlah anggota sampel
Hasil atau harga yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan harga F
tabel
dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = n-k-1 dengan taraf signifikansi 5. Jika harga F
hitung
lebih besar dari pada F
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga koefisien korelasi ganda yang
diperoleh adalah signifikan.