Cara-cara Menanamkan Kedisiplinan Belajar
suatu hal dikarenakan adanya dorongan untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan.
Slavin 2006: 317 menganggap “motivation as an internal process that activates, guides, and maintains behavior over time.”
Motivasi sebagai proses internal yang mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan perilaku seseorang selama jangka waktu tertentu.
Motivasi menjaga diri seseorang agar tetap melakukan suatu pekerjaan dengan bersungguh-sungguh dan terus-menerus tanpa lelah atau paksaan
sebelum apa yang diharapkannya tercapai. Purwanto 1995:72 mengatakan bahwa motivasi mengandung
tiga unsur pokok yakni : 1 Menggerakkan
menimbulkan kekuatan
pada individu
untuk memimpin seseorang bertindak dengan cara tertentu.
2 Mengarahkan menyalurkan tingkah laku individu pada suatu tujuan.
3 Menopang dan
menjaga tingkah
laku lingkungan
sekitar menguatkan intensitas dan arah dorongan serta kekuatan individu.
Untuk motivasi
belajar, Sardiman
A.M 2012:
75 menjelaskan:
“Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek
belajar itu dapat tercapai.”
Senada dengan Sardiman, Winkel 2009: 270 mendefinisikan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam
diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan serta memberi arah pada kegiatan belajar.
Dilihat dari berbagai pendapat di atas, dapat ditarik pengertian bahwa motivasi merupakan daya penggerak atau kekuatan yang terdapat
dalam diri seseorang untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku agar menjadi aktif bertindak sehingga mendapatkan atau
mencapai hasil yang diharapkan. Motivasi timbul karena adanya kebutuhan dan tujuan tertentu yang ingin dicapai Sedangkan motivasi
belejar merupakan dorongan atau penggerak yang memberikan arah, semangat untuk menimbulkan kegiatan belajar.