Pengolahan Secara Fisika Penerapan Konsep Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks dalam Mengatasi Masalah Lingkungan

Praktis Belajar Kimia untuk Kelas X 114 Senyawa organik yang terlarut Senyawa anorganik yang terlarut Partikel Bakteri Aliran Gambar 5.5 Proses adsorpsi dengan karbon aktif Sumber: www2s.biglobe.ne.jp Gambar 5.6 Kapur yang dilarutkan dalam air dapat mengendapkan logam berat dan senyawa fosfor. • Biodegradable • Pengendapan Kata Kunci

b. Pengolahan Secara Kimia

Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap koloid, logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun. Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia tertentu ke dalam air limbah. Penyaringan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tidak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan flokulasi-koagulasi, baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi. Pengendapan bahan tersuspensi yang tidak mudah larut dilakukan dengan menambahkan elektrolit yang memiliki muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Agar terjadi pengendapan logam- logam berat atau senyawa fosfor, air diberi perlakuan khusus terlebih dahulu dengan pengondisian pH air. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan menambahkan larutan alkali misalnya air kapur sehingga membentuk endapan hidroksida dari logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit. Penghilangan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida pada konsentrasi rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya dengan klor Cl 2 , kalsium permanganat, aerasi, ozon hidrogen peroksida. Pada dasarnya kita dapat memperoleh efisiensi tinggi dengan pengolahan secara kimia, akan tetapi biaya pengolahan menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia.

c. Pengolahan Secara Biologi

Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Pengolahan limbah cair dengan proses biologi umumnya digunakan untuk menghilangkan bahan-bahan organik terlarut dan koloidal yang membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk menghilangkannya. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya. Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu: 1. reaktor pertumbuhan tersuspensi suspended growth reactor; 2. reaktor pertumbuhan lekat attached growth reactor. Jika menggunakan reaktor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi. Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses lumpur aktif merupakan proses aerobik, pada proses ini mikroba tumbuh dalam flok lumpur yang terdispersi, pada flok inilah akan terjadi proses degradasi. Proses lumpur aktif berlangsung dalam reaktor dengan pencampuran sempurna dilengkapi dengan umpan balik recycle lumpur dan cairannya. Di dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk lapisan tipis untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi telah banyak dikembangkan selama ini, antara lain: 1. trickling filter, 2. cakram biologi, 3. filter terendam, dan 4. reaktor fluidisasi. Daya Hantar Listrik dan Reaksi Redoks 115 Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1. Tuliskan bilangan oksidasi dari unsur yang dicetak tebal berikut.

a. besiII sulfat b. manganIII oksida

2. Tuliskan nama senyawa berikut. a. MnSO 4 b. CoCl 3 3. Bagaimana mekanisme kerja larutan elektrolit dalam pengolahan air limbah secara kimia? Jelaskan. Soal Penguasaan Materi 5.3 1. Sifat dari larutan ditentukan oleh jenis zat terlarutnya sehingga ada larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. 4. Konsep redoks berdasarkan penyerahan dan penerimaan elektron. a. Oksidasi adalah pelepasan elektron b. Reduksi adalah penerimaan elektron 5. Konsep redoks berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. a. Oksidasi adalah peningkatan bilangan oksidasi. b. Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi. c. Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki atom jika atom tersebut berikatan dengan atom lain. 6. Larutan elektrolit dapat mengatasi masalah lingkungan dengan tiga cara pengolahan, yaitu pengolahan secara fisika, secara kimia, serta biologi. a. Pengolahan secara fisika: proses flotasi, proses filtrasi, proses adsporsi, dan proses reverse osmosis. b. Pengolahan secara kimia: penambahan bahan kimia tertentu pada limbah dan pengoksidasian limbah. c. Pengolahan secara biologi: oxidation ditch , kontak-stabilisasi dan proses penguraian secara aerob maupun anaerob. Elektrolit kuat Elektrolit lemah Nonelektrolit Sifat Senyawa Jenis Senyawa – Senyawa ionik – Senyawa kovalen polar yang terhidrolisis sempurna atau hampir sempurna – Senyawa kovalen polar yang terhidrolisis sebagian – Senyawa kovalen sebagian yang tidak terhidrolisis 2. Elektrolit kuat adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik yang baik, sedangkan elektrolit lemah adalah larutan elektrolit yang memiliki daya hantar listrik yang buruk. 3. Konsep redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen. a. Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen oleh suatu unsursenyawa. b. Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen oleh suatu unsursenyawa. • Aerob • Anaerob • Mikroorganisme Kata Kunci Seluruh modifikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar 80–90. Ditinjau dari segi lingkungan di mana berlangsung proses penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis: 1. proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen; 2. proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen. Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mgL, proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis dibandingkan proses anaerob. Pada BOD lebih tinggi dari 4.000 mgL, proses anaerob menjadi lebih ekonomis. Rangkuman