Penyebab Larutan Elektrolit Dapat Menghantarkan Arus Listrik

Praktis Belajar Kimia untuk Kelas X 106 Struktur NaCl C H × C × H × H × O ×× ×× × × H ×× O ×× ×× Struktur Lewis CH 3 COOH Struktur Lewis HCl Struktur NaOH Cl ×× H × ×× ×× • Daya hantar listrik • Ionisasi Kata Kunci terdisosiasi terurai sempurna, terdisosiasi sebagian, dan tidak terdisosiasi. Senyawa elektrolit kuat akan terdisosiasi sempurna, senyawa elektrolit lemah hanya terdisosiasi sebagian, sedangkan senyawa nonelektrolit tidak terdisosiasi. Suatu senyawa yang mengalami disosiasi, baik sempurna maupun sebagian terurai menjadi ion-ion penyusunnya ion positif dan ion negatif. Reaksi-reaksi disosiasi pada senyawa elektrolit dapat dituliskan sebagai berikut. HCll → H + aq + Cl – aq NaCls → Na + aq + Cl – aq CH 3 COOHaq → H + aq + CH 3 COO – aq NaOHs → Na + aq + OH – aq NH 4 OHs → NH 4 + aq + OH – aq Daya hantar listrik berhubungan dengan ion-ion dalam larutan. Aliran arus listrik berbentuk pergerakan partikel berupa partikel elektron maupun ion. Ketika dilewatkan ke dalam larutan elektrolit, arus listrik akan dihantarkan oleh ion-ion dalam larutan sehingga lampu dapat menyala. Semakin banyak ion-ion dalam larutan, daya hantar larutan semakin kuat. Itulah sebabnya nyala lampu larutan elektrolit kuat lebih terang daripada larutan elektrolit lemah. Tahukah Anda, mengapa larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik? Ketika dilarutkan ke dalam air, larutan-larutan nonelektrolit seperti larutan gula dan alkohol tidak terurai menjadi ion- ionnya. Larutan nonelektrolit terurai menjadi molekul-molekulnya.

3. Hubungan antara Sifat Hantar Listrik dan Jenis Ikatan Kimia

Pada bab mengenai Ikatan Kimia, Anda telah mempelajari mengenai ikatan ion dan ikatan kovalen. Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik, sedangkan senyawa yang memiliki ikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Senyawa kovalen terbagi dua, yaitu senyawa kovalen polar dan nonpolar. Dengan menggambarkan struktur Lewis ketujuh senyawa yang diuji dalam Selidikilah 5.1, Anda dapat mengetahui hubungan antara sifat daya hantar listrik dan jenis ikatan kimia. Senyawa yang merupakan senyawa ionik adalah garam dapur NaCl. Adapun asam asetat CH 3 COOH, asam klorida HCl, natrium hidroksida NaOH, dan amonium hidroksida NH 4 OH merupakan contoh-contoh senyawa kovalen polar. Bagaimana dengan larutan gula dan alkohol? Kedua senyawa tersebut termasuk senyawa kovalen nonpolar. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa ionik dan kovalen polar merupakan senyawa elektrolit, sedangkan senyawa kovalen nonpolar merupakan senyawa nonelektrolit. Temukanlah contoh-contoh senyawa yang termasuk elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit, masing-masing empat senyawa. Diskusikanlah hasil yang Anda peroleh bersama teman Anda. Kimia Tantangan Cl – Na + OH – Na + Daya Hantar Listrik dan Reaksi Redoks 107 Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1. Larutan NaOH dan HCl merupakan larutan elektrolit lemah atau kuat? Jelaskan. 2. Apakah padatan NaCl dapat menghantarkan listrik? Jelaskan. 3. Suatu senyawa diketahui memiliki ikatan kovalen. Senyawa ini tidak dapat menghantarkan listrik. Apakah jenis ikatan kovalen yang dimiliki senyawa ini? Reaksi Reduksi Oksidasi Tujuan Menyelidiki perbedaan konsep-konsep reaksi redoks Alat dan Bahan Reaksi-reaksi redoks Langkah Kerja 1. Pelajarilah contoh-contoh reaksi redoks dalam tabel berikut. 2. Bandingkanlah posisi logam Fe dan senyawa Fe 2 O 3 pada reaksi pengaratan logam besi dan isolasi logam besi. 3. Gambarkanlah pembentukan ikatan pada MgCl 2 . 4. Dengan memanfaatkan tabel periodik, tentukanlah bilangan oksidasi atom Mg pada logam Mg dan MgCl 2 serta bilangan oksidasi atom Cl pada Cl 2 dan MgCl 2 . Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta. 1. Pada reaksi manakah logam Fe mengikat oksigen? 2. Pada reaksi manakah Fe 2 O 3 melepaskan oksigen? 3. Pada reaksi antara logam Mg dan gas klorin, atom manakah yang menyerahkan elektron? 4. Pada reaksi antara logam Mg dan gas klorin, atom manakah yang menerima elektron? 5. Pada reaksi antara logam Mg dan gas klorin, bilangan oksidasi atom manakah yang mengalami peningkatan? 6. Pada reaksi antara logam Mg dan gas klorin, bilangan oksidasi atom manakah yang mengalami penurunan? Kerjakanlah secara berkelompok dan diskusikan hasil yang diperoleh. Pengaratan logam Isolasi logam besi Reaksi logam Mg dan gas klorin Peristiwa Persamaan Reaksi Kimia 4 Fes + 3 O 2 g → 2 Fe 2 O 3 s 2 Fe 2 O 3 s + 3 Cs → 2 Fes + 3 CO 2 g Mgs + Cl 2 g → MgCl 2 s Soal Penguasaan Materi 5.1 Selidikilah 5.2 B Konsep Reaksi Redoks Jika Anda membelah buah apel, kemudian membiarkannya di ruang terbuka, buah apel tersebut akan berubah warna menjadi kecokelat-cokelatan. Tahukah Anda, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Perubahan warna pada buah apel diakibatkan reaksi oksidasi yang dialami senyawa kimia yang terkandung dalam buah apel. Suatu reaksi oksidasi biasanya disertai oleh reaksi reduksi sehingga lazim disebut reaksi redoks. Apakah reaksi reduksi oksidasi itu? Konsep reaksi redoks dapat ditinjau dari tiga konsep, yaitu penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Agar Anda memahami perbedaan ketiga konsep reaksi redoks tersebut, lakukanlah penyelidikan berikut. • Bilangan oksidasi • Oksidasi • Reduksi Kata Kunci Legenda Kimia Sumber: Jendela IPTEK: Kimia, 1997 Henry Bessemer 1813– 1898 adalah seorang insinyur asal Inggris. Dengan menggunakan prinsip reduksi oksidasi, Bessemer membuat suatu alat konversi bijih besi menjadi baja. Dengan menggunakan alat tersebut, pemurnian bijih besi menjadi besi menjadi lebih mudah karena hampir seluruh pengotor dapat dihilangkan dalam satu proses pemurnian.