Kerangka Pikir LANDASAN TEORI
29 Perencanaan merupakan kegiatan merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan
untuk setiap pelaksanaan siklus. Ada beberapa hal yang terdapat dalam perencanaan yaitu: identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah dan pengembangan pemecahan
masalah Menyusun atau menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, Menyiapkan
Pengamatan
Kemmis dan Taggart dalam Wiraatmaja 2005; 66 Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Pelaksanaan Perencanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Siklus II Refleksi
30 lembar observasi aktivitas siswa , Menyiapkan lembar kerja siswa LKS, Menyususn tes
evaluasi. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan mengacu pada apa yang
direncanakan pada perencanaan. Pelaksanaan tindakan yang paling tepat yaitu mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Setelah ditetapkan bentuk pelaksanaan
tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, menurut Arikunto 2006: 18 menyatakan penelitian tindakan adalah merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu
mengenakan tindakan di kelas. Pengamatan atau observasi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengetahui
gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran. Merupakan suatu pengaruh dari pelaksanaan tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk
data dengan atau tanpa alat bantu. Data yang dihimpun melalui pengamatanonservasig data kuantitatif sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Evaluasi dilakukan dalam rangka mengukur prestasi siswa setelah melalui proses pembelajaran. Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan sebagai upaya evaluasi
yang dilakukan guru dan peneliti dalam penelitian. Refleksi dilakukan guru dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul
didalam kelas pada perlakuan tindakan pada siklus pertama. Hasil refleksi perlakuan siklus pertama tersebut kemudian ditentukan peneliti apakah tindakan yang dilakukan sudah
mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi inilah peneliti menentukan keputusan untuk menentukan siklus lanjutan ataukah berhenti karena masalahnya sudah terpecahkan. Apabila
pada siklus pertama penelitian kurang baik, maka penelitian dilanjutkan dengan siklus kedua dengan melakukan perbaikan terhadap rencana penelitian.
31