13
4. Pembelajaran Kooperatif
Pengertian kooperatif sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam
bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat
dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Menurut, Sanjaya 2006:242 menyatakan bahwa, Pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokantim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan
akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen. Menurut Solihatin, Raharjo, 2008:4 pembelajaran kooperatif mengandung
yang membantu mahasiswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama
di antara sesama anggota kelompok akan meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar, produktivitas, dan perolehan belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu kegiatan belajar siswa yang terjadi dalam
kelompok dengan latar belakang yang berbeda serta kemampuan akademis yang berbeda pula, dengan suatu tujuan saling membantu di antara sesama dalam
mengembangkan pemahaman dan sikap sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dapat meningkatkan keaktifan produktivitas dan perolehan
belajar yang lebih baik. Penerapan model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk
perubahan pola pikir dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karena itu, guru tidak lagi mendominasi kegiatan pembelajaran. Guru lebih banyak menjadi fasilitator
dan mediator dari kegiatan dengan model pembelajaran ini. Model pembelajaran ini
14 membantu dan mendorong siswa untuk merancang dan membangun pengetahuannya
sendiri
a. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Slavin dalam Sanjaya 2006:242, mengemukakan dua alasan mengapa perlu menggunakan pembelajaran kooperatif.
Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain serta dapat
meningkatkan kemampuan harga diri. Kedua, Pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam
belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Dari dua alasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan.
Menurut Sanjaya 2006:243 pembelajaran kooperatif mempunyai dua komponen utama yaitu komponen tugas kooperatif dan komponen struktur insentif kooperatif.
Tugas kooperatif berkaitan dengan hal yang menyebabkan anggota bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok, sedangkan struktur insentif kooperatif
merupakan sesuatu yang membangkitkan motivasi individu untuk bekerja sama mencapai tujuan kelompok. Struktur insentif dianggap sebagai keunikan dari
pembelajaran kooperatif, karena setiap anggota kelompok bekerja keras untuk belajar, mendorong dan memotivasi anggota lain menguasai materi pelajaran, sehingga
mencapai tujuan kelompok. Pembelajaran kooperatif menurut Suprijono 2009:54 adalah falsafah mengenai
tanggung jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Peserta didik bertanggung