orang tua maupun anggota keluarga yang lainya, terkadang seseorang mengalami lemah semangat untuk belajar.
Padahal lingkungan keluarga sangat berperan penting untuk mengajarkan seseorang agar dapat membiasakan belajar
sebagai sebuah kewajiban. Apabila dalam lingkungan keluarga, anggota keluarga tidak membiasakan hal tersebut
biasanya seseorang tersebut tidak akan termotivasi dalam belajar karena menganggap itu bukan budaya dalam
keluarganya.
B. Kerangka Berpikir dan Hipotesis
1. Kerangka Berpikir a. Kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen
terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan penelitian H.M Farid Nasution 2001 yang
berjudul “Hubungan metode mengajar dosen, keterampilan belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa“ menunjukan ada hubungan yang positif dan signifikan antara metode mengajar dosen dengan prestasi belajar mahasiswa
yang berarti semakin baik metode mengajar dosen akan semakin tinggi pula prestasi belajar mahasiswa. Kontribusi antara persepsi
mahasiswa tentang metode mengajar dosen dalam kegiatan belajar mengajar, penulis menduga metode mengajar dosen mempunyai
kontribusi atau andil yang kuat dalam menentukan prestasi belajar
mahasiswa. Metode mengajar yang digunakan dosen sangat mempengaruhi pretasi belajar mahasiswa. Seorang mahasiswa
akan senang untuk belajar bila penggunaan metode mengajar dosen telah sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
b. Kontribusi antara intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Intensitas belajar merupakan suatu keadaan dimana seseorang
secara sungguh-sungguh
dan terus
menerus mengumpulkan pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang
optimal. Indikator intensitas belajar adalah disiplin belajar, tujuanya agar setiap individu memiliki disiplin jangka panjang,
yaitu disiplin yang tidak hanya didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan atau otoritas, tetapi lebih kepada pengembangan
kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu. Dengan adanya disiplin diri yang
tertanam dalam diri mahasiswa, hal ini akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya disiplin
belajar, penulis menduga disiplin belajar mempunyai kontribusi atau andil besar mahasiswa untuk meningkatkan ketekunan serta
memperbesar kemungkinan mahasiswa untuk berkreasi dan
berprestasi.
c. Kontribusi sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Sarana belajar adalah bahan, alat, media atau fasilitas yang
digunakan oleh mahasiswa untuk belajar baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Penggunaan sarana belajar yang baik akan
sangat menunjang kegiatan belajar mengajar mahasiswa. dimana mahasiswa akan merasa lebih memahami dan mengerti tentang apa
yang telah disampaikan dosen melalui sarana belajar. Dengan adanya sarana belajar yang baik penulis menduga memiliki
kontribusi terhadap pretasi belajar mahasiswa. Semakin baik sarana belajar, semakin baik pula prestasi belajar mahasiswa.
d. Kontribusi lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Faktor lingkungan, lebih-lebih lingkungan belajar sangat
menentukan motivasi belajar seseorang untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik, sebab individu secara sadar atau tidak
senantiasa tersosialisasi oleh lingkunganya. Mahasiswa yang merasa lebih nyaman dan tenang dengan lingkungan belajarnya
akan dapat lebih berkonsentrasi dan lebih bergairah untuk belajar. Oleh karena itu penulis menduga bahwa kondisi lingkungan belajar
akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Semakin baik kondisi lingkungan belajar semakin tinggi prestasi belajar
mahasiswa.