2 Disiplin belajar Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku, dan
perbuatan mahasiswa untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus mengendalikan diri meneysuaikan diri terhadap
aturan-aturan yang berasal dari luar sekalipun yang mengekang dan menunjukan kesadaran akan tanggung jawab terhadap
tugas dan kewajiban. Tujuanya agar setiap individu memiliki disiplin jangka panjang, yaitu disiplin yang tidak hanya
didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan atau otoritas, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk mendisiplinkan
diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu. Dengan adanya disiplin diri yang tertanam dalam diri
mahasiswa, hal ini akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya disiplin belajar yang bagi
mahasiswa akan meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan mahasiswa untuk berkreasi dan berprestasi.
Dengan jalan berdisiplin untuk melaksanakan pedoman- pedoman yang di dalam usaha belajar, barulah seorang
mahasiswa mungkin mempunyai cara belajar yang baik. Sifat bermalas-malasan, keinginan mencari gampangnya saja,
keseganan untuk bersusah payah memusatkan pikiran, kebiasaan untuk melamun dan gangguan-gangguan lainya
selalu menghinggapi kebanyakan mahasiswa. Gangguan itu
akan bisa diatasi apabila mahasiswa mempunyai disiplin. Berdisiplin selain akan membuat seorang mahasiswa memiliki
kecakapan mengenai cara belajar yang baik juga merupakan suatu proses ke arah pembentukan watak yang baik. Cara
belajar yang baik bukanlah bakat sejak lahir dari segolongan saja. Cara belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dapat
dimiliki oleh setiap mahasiswa dengan jalan latihan. Tetapi keteraturan dan disiplin harus ditanam dan dikembangkan
dengan penuh kesungguhan agar deapt dimiliki oleh seorang mahasiswa. Dapat dikatakan mahaiswa yang memiliki disiplin
belajar cenderung memiliki prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak memiliki
kedisiplinan dalam belajar. Oleh karena itu mahasiswa harus memiliki kedisiplinan belajar agar mereka memiliki prestasi
yang bagus. 3 Konsentrasi
Setiap mahasiswa yang sedang menuntut ilmu harus melakukan konsentrasi dalam belajarnya tanpa konsentrasi tak
mungkin ia berhasil menguasai pelajaranya. Di dalam ruang kuliah sering dijumpai seorang mahasiswa walaupun
tampaknya mendengarkan penjelasan dosen, tapi ternyata pikiranya melayang-layang entah kemana.
4. Fasilitas belajar
a. Pengertian fasilitas belajar Komunikasi anatra pendidik dan anak didik yang berwujud
pergaulan memungkinkan terjadinya proses pendidikan. Di dalam suatu kehidupan modern media komunikasi bukanlah barang yang
mewah, di mana salah satu syarat untuk berhasil atau tidaknya suatu program organisasi ialah menggunakan media atau sarana
yang baik dan tepat. Hal ini pun terjadi dalam pendidikan baik secara formal, informal, ataupun non formal yang biasa diberi
nama media pendidikan. Dalam dunia pendidikan hal tersebut dinamakan alat peraga
atau sarana belajar. Pengertian sarana belajar adalah bahan, alat atau media yang digunakan dalam belajar mengajar baik didalam
kelas maupun luar kelas agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan tepat guna.
Seorang dosen harus berusaha agar materi pengajaran yang disampaikan dapat dengan mudah diserap atau dimengerti oleh
mahasiswa. Oleh karena itu, untuk memudahkan penyampaian materi pengajaran tersebut perlu diusahakan agar mahasiswa
memanfaatkan menggunakan sarana belajar yang ada. Pengertian sarana belajar yang penulis maksud adalah bahan,
alat, media atau fasilitas yang digunakan oleh mahasiswa untuk belajar baik di dalam kampus maupun di luar kampus.
b. Fungsi sarana belajar Beberapa fungsi sarana belajar:
1 Fungsi edukatif, artinya dengan sarana belajar ini dapat
memberikan pengaruh baik yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Pengaruh ini berguna bagi diri sendiri maupun
orang lain. 2
Fungsi sosial, artinya dengan sarana belajar ini berhubungan antara pribadi anak dapat lebih baik lagi, sebab mereka secara
gotong royong dapat bersama-sama mempergunakan sarana itu.
3 Fungsi ekonomis, artinya dengan satu macam sarana belajar
pendidikan sudah dapat dinikmati oleh sejumlah anak didik dan bisa dipergunakan sepanjang waktu.
4 Fungsi politis, artinya dengan sarana belajar ini berarti sumber
pendidikan atau yang lain yang berasal dari pusat akan sama sampai didaerah-daerah bahkan di tiap-tiap kampus.
5 Fungsi seni, artinya dengan adanya sarana belajar ini berarti
kita bisa mengenalkan bermacam-macam hasil budaya manusia sehingga pengetahuan mahasiswa tentang nilai-nilai
budaya manusia makin lama makin bertambah. c. Jenis-jenis sarana belajar
Sarana belajar dapat disebut juga “perangkat keras” dan “perangkat lunak”. Perangkat keras adalah sarana yang secara fisik
memang keras, misalnya: perpustakaan, meja belajar, ruang belajar, ruang kelas, dan lain-lain sedangkan yang dimaksud dengan
perangkat lunak adalah yang secara fisik memang lunak misalnya : modul, buku tulis, alat-alat tulis dan lainya.
5. Lingkungan belajar
a. Pengertian lingkungan belajar Selain faktor individu, faktor lingkungan lebih-lebih lingkungan
belajar sangat menentukan motivasi belajar seseorang untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik, sebab individu secara
sadar atau tidak senantiasa tersosialisasi oleh lingkunganya. Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang terdapat di tempat
belajar. b. Jenis-jenis lingkungan belajar
Lingkungan belajar ini meliputi : lingkungan fisik dan lingkungan sosial Ali imron, 1996:103. Adapun uraianya adalah sebagai
berikut: 1
Lingkungan fisik Lingkungan fisik adalah tempat di mana pembelajar tersebut
belajar sehingga si pembelajar dapat merasakan apakah tempat belajarnya nyaman ataukah tidak. Hal yang demikian sangat
berpengaruh pada motivasi belajar yang pastinya akan berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar seseorang.
Demikian juga tempat yang berantakan, tidak tertata rapi, tidak