Kontribusi fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa

keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Karena fasilitas belajar hanya sebagai faktor penunjang belajar. Responden mengatakan bahwa fasilitas yang mereka miliki cukup memadai sehingga hasil pengujian hipotesis menyatakan ada kontribusi yang signifikan, tetapi apakah pada kenyataanya fasilitas belajar yang mereka miliki tersebut bisa digunakan dengan baik sebagaimana fungsinya atukah tidak. Hal ini bisa saja terjadi terbukti dari pencapaian prestasi belajar yang masih rendah padahal seharusnya dengan fasilitas belajar yang cukup memadai dan dikatakan memiliki kontribusi membuat prestasinya bisa masuk dalam kategori sedang. Mereka biasanya difasilitasi buku-buku kuliah yang lengkap tapi apakah mereka menggunkaan buku-buku tersebut untuk menambah pengetahuanya, banyak diantara mereka hanya menggunkanya sebagai koleksi saja, dan tidak menggunakan fungsi dari buku tersebut dengan baik. Jadi sebenarnya fasilitas yang cukup memadai memang memiliki kontribusi yang signifikan terhadap prestasi belajar tetapi pada kenyataanya sebenarnya fasilitas belajar itu hanya sebagai penunjang dalam belajar saja yang fungsinya belum bisa dugunakan sebagaimana mestinya oleh mahasiswa.

d. Kontribusi lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa

Hasil pengujian hipotesis keempat mengenai kontribusi lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa menunjukkan bahwa lingkungan sosial tidak ada kontribusi positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Kesimpulan tersebut didukung hasil perhitungan statistik yang menunjukkan nilai sig. probabilitas sebesar 0,299 lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu H diterima dan H a ditolak artinya tidak ada kontribusi dan signifikan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. Lingkungan sosial ternyata tidak mampu memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Karena mereka menganggap ada atau tidaknya lingkungan sosial yang berupa lingkungan keluarga, lingkungan sepermainan, lingkungan teman sebaya maupun kelompok belajar tidak akan memberikan kontribusi terhadap prestasi belajarnya. Lingkungan keluarga tidak dapat memberikan kontribusi yang positif dan sigifikan hal ini bisa dikarenakan lingkungan keluarga atau orang tua mereka tidak begitu memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak mengatur kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak mau tahu bagaimana kemajuan belajar anaknya atau orang tua tidak mau tahu kesulitan-kesulitan yang dialami anak dalam belajar. Situasi lingkungan belajar yang seperti ini jelas tidak akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prestasi belajar karena motivasi untuk belajar dari si anak sendiri tidak ada. Terkadang orang tua yang memperhatikan aktivitas anaknya dengan baik juga tidak mampu menjamin hasil belajarnya akan baik pula. Karena pada dasarnya proses belajar itu harus didasarkan pada kesadaran dari dalam diri sendiri, agar si pelajar ini merasa bahwa belajar itu kebutuhan mereka. Mereka belajar ya karena mereka butuh, bukan karena paksaan dari orang tua, bukan karena diajak teman atau karena kelompok belajarnya memintanya untuk belajar. Sekalipun lingkungan terkadang sudah dikatakan cukup mendukung pun apabila kesadaran mereka kurang sepertinya mereka akan cenderung mengabaikanya dan memilih kegiatan yang mereka sukai selain belajar. Menamkan kesadaran untuk belajar dengan sendirinya tanpa ada paksaan itu sulit. e. Persepsi Mahasiswa tentang Metode mengajar dosen, Intensitas belajar, Fasilitas belajar dan Lingkungan Sosial Secara Bersama- sama Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga F hitung sebesar 7.558 sementara F tabel pada df 4:42 sebesar 2,59. Melihat kriteria pengujian hipotesis apabila F hitung lebih besar dari pada F tabel maka H ditolak, jika terjadi sebaliknya F hitung lebih kecil dari pada F tabel maka H diterima. Dalam pengujian hipotesis kelima ini, F hitung lebih kecil daripada F tabel 7.558 2,59 maka H ditolak dan H a diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi dan signifikan persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar Dari hasil pengujian hipotesis secara bersama-sama menyatakan bahwa ada kontribusi yang signifikan sebesar 39 terhadap pretasi belajar. Tetapi dari kontribusi ini belum cukup membuat prestasi belajar mahasiswa masuk dalam kategori sedang atau tinggi. Karena pada kenyataanya prestasi responden masih rendah, memang secara statistik dalam pengujian hipotesis dikatakan bahwa ada kontribusi yang signifikan. Akan tetapi diluar faktor ini ada faktor lain juga yang memberikan kontribusi terhadap prestasi belajarnya. Faktor tersebut adalah faktor intern individu tersebut. Kemampuan adalah faktor yang lebih dominan yang dapat memberikan kontribusi lebih dibandingkan hanya melihat dari pesepsi mereka tentang metode mengajar dosen, atau melihat sarana belajarnya, atau intensitas belajarnya saja. Karena dengan melihat kenyataanya bahwa responden dalam penelitian ini memiliki prestasi rendah padahal mereka menyatakan bahwa dilihat persepsi mereka terhadap metode mengajar dosen, sarana belajar atau intensitas belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH POLA BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI Pengaruh Pola Belajar Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Keterampilan Mengajar Dosen Terhadap Prestasi Belajar Dasar Akuntansi Keuangan 2 Pada Mahasiswa Pendid

0 3 20

PENGARUH POLA BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI Pengaruh Pola Belajar Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Keterampilan Mengajar Dosen Terhadap Prestasi Belajar Dasar Akuntansi Keuangan 2 Pada Mahasiswa Pendid

0 3 13

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI INTENSITAS BELAJAR MAHASISWA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG Prestasi Belajar Ditinjau Dari Intensitas Belajar Mahasiswa Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Kompetensi Mengajar Dosen Pada Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan Tahun A

0 1 18

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI INTENSITAS BELAJAR MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI MENGAJAR DOSEN PADA Prestasi Belajar Ditinjau Dari Intensitas Belajar Mahasiswa Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Kompetensi Mengajar Dosen Pada Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan

0 1 13

KONTRIBUSI SIKAP BELAJAR MAHASISWA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN DOSEN Kontribusi Sikap Belajar Mahasiswa Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Metode Pembelajaran Dosen Terhadap Prestasi Belajar Dalam Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjut

0 0 18

PENDAHULUAN Kontribusi Sikap Belajar Mahasiswa Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Metode Pembelajaran Dosen Terhadap Prestasi Belajar Dalam Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjut I Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009/2010.

0 0 11

METODE PENELITIAN Kontribusi Sikap Belajar Mahasiswa Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Metode Pembelajaran Dosen Terhadap Prestasi Belajar Dalam Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjut I Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009/2010.

0 0 17

KONTRIBUSI SIKAP BELAJAR MAHASISWA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN DOSEN Kontribusi Sikap Belajar Mahasiswa Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Metode Pembelajaran Dosen Terhadap Prestasi Belajar Dalam Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjut

0 1 15

Hubungan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 229

Kontribusi persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mata kuliah dasar-dasar akuntansi II mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2009-2010 - USD Repository

0 0 172