Model Analisis Faktor Teknik Analisis

5. Menentukan Bobot Faktor Bobot faktor menunjukkan bahwa suatu data memiliki karakteristik khusus yang direpresentasikan oleh faktor. Bobot faktor menunjukkan kedekatan hubungan antara variabel dengan faktornya atau dapat dikatakan kontribusi dari variabel manifest terhadap variabel laten. Faktor dengan bobot faktor tinggi untuk suatu variabel, menunjukkan tingginya hubungan faktor itu dengan variabelnya.

3.4.5 Model Analisis Faktor

Prinsip kerja analisis faktor adalah dari n variabel yang di amati dimana beberapa variabel mempunyai korelasi maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut memiliki p faktor umum common factor yang mendasari korelasi antar variabel dan juga m faktor unik unique factor yang membedakan tiap variabel. Faktor umum dilambangkan dengan F 1 , F 2 , F 3 , F 4 ,…..,F m dan faktor unik U 1 , U 2 , U 3 , U 4 ,….., U m . Model matematis dasar analisis faktor yang digunakan oleh Wibisono 2000 : 275 untuk setiap vaiabel independen X 1 , dapat dirumuskan sebagai berikut : i = 1, 2 ,3, 4, ……, p Dimana: X i = Variabel independen ke-i F j = Faktor kesamaan ke-j U i = Faktor unik ke-i X i = i i j ij m j U b F A + Σ − 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber A ij = Koefisien faktor kesamaan b i = Koefisien faktor unik Menurut Wibisono 2000 : 277 terdapat beberapa kunci statistik yang berhubungan dengan analisis faktor, antara lain : a. Barlett’s test of sphericity, yaitu tes ini digunakan untuk menguji interpedensi antara butir – butir yang menjadi indikator suatu variabel atau faktor. Analisis ini bermaksud tidak terkorelasi satu dengan yang lainnya colinearity dalam papulasi. Apabila ternyata terbukti ada variabel yang berkorelasi maka salah satu dari variabel tersebut perlu dianalisis. b. Correlation matrix, yaitu matrix korelasi yang merupakan basil korelasi antar butir yang menunjukkan koefisien korelasi r antar butir satu dengan lainnya, yang mungkin dapat atau tidak dimasukkan dalam analisis. c. Communality, yaitu jumlah varians yang diberikan tiap-tiap butir dalam butir lain yang dipertimbangkan. Koefisien communality tersebut cukup efektif apabila bernilai 50. Apabila terdapat communality 50 maka harus dipertimbangkan besarnya muatan faktor. d. Eigenvalue, yaitu nilai yang menunjukkan jumlah varians yang berasosiasi dengan masing-masing faktor. Yang mempunyai eigenvalue 1 yang dimasukkan dalam model, sedangkan yang nilainya kurang dari 1 merupakan faktor yang tidak dimasukkan dalam model. e. Faktor loading, merupakan koefisien korelasi antar variabel – variabel dengan faktor – faktornya. Faktor loading yang bernilai berarti menunjukkan besarnya pengaruh variabel observasi terhadap faktor. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber f. Faktor matrix, yaitu faktor yang berisi muatan faktor dari semua variabel pada semua faktor yang telah dipilih. Dari faktor matrix ini dapat dilihat pengaruh dari variabel terhadap faktor. g. Keiser – Meyer – Olkin KMO measure of sampling adequacy, adalah angka indek untuk membandingkan antara besarnya koefisien korelasi observasi dengan besarnya koefisien korelasi panial. Apabila nilai KMO kecil kurang dari 0,5 menunjukkan bahwa korelasi antar variabel tidak dapat menjelaskan variabel lain dan analisis faktor tidak sesuai untuk diterapkan. h. Percentage of variance, merupakan persentase dari total variance explained atribut – atribut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 73

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

Pada awalnya Intro Wisata bernama Tour Wisata, didirikan pada tahun 2007 diawali dengan bisnis kecil – kecilan. Produk utamanya adalah paket tour ke Jawa dan Bali. Ditambah dengan pelayanan sewa bus dan mini bus. Paket wisata yang dijual antara lain Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Bali. Empat kota itu adalah tujuan utama paket wisata yang dijual saat itu. Namun, dua tahun berikutnya intro wisata telah mampu lengkapi produknya dengan paket wisata ke kota – kota lain di pulau Jawa, Bali serta Lombok. Awal tahun 2009, intro wisata juga telah melengkapi kerjasama dengan hotel-hotel di kota – kota tujuan wisata sehingga makin melengkapi produknya dengan penjualan voucher hotel. Kemudian pada tahun 2010 Tour Wisata ini berganti nama menjadi CV. Intro Wisata Travel sampai sekarang. Berbekal dengan pemahaman bahwa didunia jasa pelayanan dan komitmen bekerja adalah modal dasar mendapatkan loyalitas dari konsumen, konsumen semakin bertambah dengan adanya permintaan yang beraneka ragam.

4.1.2 Lokasi Perusahaan

CV. Intro Wisata Travel berlokasi di Jl. Darmo Baru Barat IX 31 Surabaya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber