Analisis Interkorelasi Antar Faktor

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Alpha Alpha Kesimpulan Analisis Faktor – faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Memutuskan Menggunakan Jasa CV. Intro Wisata Travel 0.779 0.6 Reliabel Sumber: Lampiran 5 data diolah Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa variabel – variabel tersebut telah reliabel, karena semua nilai alpha r hit lebih besar dari 0.6. Maka seluruh variabel penelitian dinyatakan reliabel.

4.5 Analisis Faktor

Seperti yang telah diuraikan pada Bab III yaitu pada tahap pertama akan dilakukan analisis faktor terhadap 20 item item 1-10 adalah Pelayanan, item 11-17 adalah fasilitas dan item 18-20 item harga dari seluruh variabel untuk menemukan analisa faktor – faktor yang mempengaruhi menggunakan jasa travel dari CV. Intro Wisata Travel, sebelum dilakukan analisis faktor berikut ini dilakukan uji asumsi apakah analisis faktor tepat digunakan atau tidak.

4.5.1 Analisis Interkorelasi Antar Faktor

Analisis terhadap kelayakan dengan menggunakan pendekatan analisis faktor untuk memastikan bahwa analisis faktor dapat dilakukan adalah dengan melihat dari nilai Barlett’ test of sphericity untuk menguji hipotesis bahwa variabel – variabel tidak berkolerasi dalam satu populasi. Ho = r = 0 H 1 = r ≠ 0 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Hasil analisis dengan uji Barlett’ test of sphericity dan pengukuran Kaiser Meyer Olkin KMO dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah. Tabel 4.8 Uji Kelayakan Analisis Faktor KMO a nd Bartletts Te st .670 1319.847 190 .000 Kaiser-Mey er-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Approx . Chi-Square df Sig. Bartlet ts Test of Sphericity Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai KMO – MSA sebesar 0.670, berarti nilai KMO – MSA memenuhi syarat atau data sudah memenuhi uji kecukupan data karena lebih besar dari 0.5. Dan begitu juga dengan hasil uji barlett test yang juga signifikan karena nilai sig. 0.05, yang berarti ada korelasi antar variabel atau matriks korelasi tidak sama dengan matriks identitas. Oleh karena kedua asumsi analisis faktor tersebut sudah terpenuhi maka data dapat diolah lebih lanjut dengan analisis faktor. Adapun hipotesis pengujian kecukupan data dan uji barlett untuk membuktikan kesimpulan diatas tersebut adalah sebagai berikut : 1. Hipotesis untuk kecukupan data KMO H : data sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut H 1 : data tidak memadai untuk dianalisis lebih lanjut Statistik uji : KMO – MSA = 0.670 Daerah Penolakan : H diterima jika nilai MSA ≥ 0.05 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Keputusan : H diterima karena nilai MSA ≥ 0.05 Kesimpulan : berarti data sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut 2. Hipotesis untuk uji barlet atau matriks korelasi H : matriks korelasi sama dengan matriks identitas H 1 : matriks korelasi tidak sama dengan matriks identitas Statistik uji Bartlett’s: Chi-Square = 1319.847 ; P valuesig. = 0.000 Daerah Penolakan : H ditolak jika P Value α , dimana α = 0.05 Keputusan : H ditolak karena P Value 0.05 Kesimpulan : Matriks korelasi tidak sama dengan matriks identitas atau dengan kata lain terdapat korelasi antar variabel.

4.5.2 Melakukan Analisis Komponen Utama