Arus Penerimaan Inflow Arus Pengeluaran Outflow Analisis Kelayakan Finansial

81 Berdasarkan hasil analisis switching value, variabel yang paling sensitif terhadap perubahan sehingga dapat mempengaruhi kelayakan usaha Wisata Agro Tambi ini adalah penurunan penjualan paket wisata. Jika terjadi penurunan penjualan paket wisata di atas 24,50 persen saja sudah membuat usaha ini menjadi tidak layak untuk dijalankan dibandingkan dengan kenaikan gaji karyawan tetap yang masih dapat naik hingga 172,97 persen.

6.2.3. Analisis Finansial Skenario III

Skenario III ini berbeda dengan skenario I dan II. Pada skenario III Wisata Agro Tambi melakukan pinjaman. Jumlah pinjaman tersebut sebesar Rp 1.000.000.000 dengan tingkat suku bunga sepuluh persen.

6.2.3.1. Arus Penerimaan Inflow

Analisis penerimaan pada skenario III terdiri dari tiga komponen, yaitu penjualan paket wisata, pinjaman, dan nilai sisa. Penjualan paket wisata dan nilai sisa jumlahnya sama dengan hasil perhitungan pada skenario I. Pinjaman yang dilakukan oleh Wisata Agro Tambi adalah sebesar Rp 1.000.000.000.

6.2.3.2. Arus Pengeluaran Outflow

Arus pengeluaran pada analisis finansial skenario III terdiri dari tiga macam biaya, yaitu biaya investasi, biaya operasional dan biaya pajak. Besarnya biaya investasi sama dengan skenario I, sedangkan besarnya biaya pajak dapat dilihat pada laporan laba rugi skenario III Lampiran 9. Tambahan komponen biaya operasional pada skenario II ini adalah biaya angsuran pinjaman. Biaya angsuran pinjaman yang dikeluarkan Wisata Agro Tambi sebesar Rp 276.667.171. Tabel 23 menujukkan rincian pokok pinjaman, biaya bunga, dan angsuran setiap tahun. 82 Tabel 23. Rincian Pokok Pinjaman, Biaya Bunga, dan Angsuran Setiap Tahun

6.2.3.3. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial skenario III Wisata Agro Tambi dapat dilihat berdasarkan laporan laba rugi pada Lampiran 9. Berdasarkan laporan laba rugi usaha, dengan adanya pinjaman sebesar Rp 1.000.000.000, maka secara keseluruhan usaha ini mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 4.413.015.956 . Rincian hasil dari laporan laba rugi skenario III dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24 . Hasil laporan Laba Rugi Usaha Skenario III Tahun Laba Rugi Rp 1 778.362.000 2 83.931.481 3 145.057.907 4 212.296.978 5 286.259.955 6 367.619.230 7 457.114.433 8 555.559.156 9 663.848.351 10 782.966.466 Total 4.333.015.965 Analisis kelayakan finansial skenario III ini juga menggunakan kriteria nilai NPV, IRR, Net BC, dan Payback Period sebagai penentu kelayakan finansial. Cash flow sebagai dasar perhitungan nilai kriteria kelayakan usaha dapat Periode Pokok Pinjaman Rp Biaya Bunga Rp Angsuran Rp Sisa Pokok Pinjaman Rp 1 62.745.395 100.000.000 162.745.395 937.254.605 2 69.019.934 93.725.461 162.745.395 868.234.671 3 75.921.928 86.823.467 162.745.395 792.312.743 4 83.514.121 79.231.274 162.745.395 708.798.622 5 91.865.533 70.879.862 162.745.395 616.933.090 6 101.052.086 61.693.309 162.745.395 515.881.004 7 111.157.295 51.588.100 162.745.395 404.723.709 8 122.273.024 40.472.371 162.745.395 282.450.685 9 134.500.326 28.245.069 162.745.395 147.950.359 10 147.950.359 14.795.036 162.745.395 83 dilihat pada Lampiran 10. Hasil kelayakan finansial skenario III dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25 . Hasil Analisis kelayakan Finansial Skenario III Kriteria Kelayakan Finansial Nilai Net Present Value NPV Rp 1.303.967.655 Internal Rate of Return IRR 13,61 Net Benefit Cost Ratio Net BC 1,57 Disconted Payback Period PB 9 tahun 9 bulan Hasil analisis kelayakan finansial menujukkan nilai NPV sebesar Rp 1.303.967.655. Hal ini menujukkan bahwa dengan melakukan pinjaman, usaha Wisata Agro Tambi mampu menghasilkan nilai manfaat bersih sebesar Rp 1.303.967.655. Nilai NPV yang memilik nilai lebih dari nol menunjukkan bahwa skenario III tersebut layak untuk dijalankan. Komponen kriteria kelayakan investasi selanjutnya adalah IRR. Nilai IRR yang dihasilkan sebesar 13,61 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi yang ditanamkan usaha Wisata Agro Tambi adalah sebesar 13,61 persen. Jumlah ini lebih besar dari dibandingkan dengan tingkat discount rate yang digunakan yaitu sebsar 5,75 persen. Sesuai dengan kriteria kelayakan IRR, nilai kelayakan IRR yang lebih besar dari tingkat discount rate yang digunakan menunjukkan bahwa usaha skenario III yang direncanakan Wisata Agro Tambi layak untuk dijalankan. Kriteria kelayakan yang ketiga adalah Net BC. Nilai Net BC yang dihasilkan sebesar 1,57. Nilai Net BC ini memiliki arti setiap Rp 1 yang dikeluarkan untuk usaha, maka akan menghasilkan manfaat sebesar Rp 1,57. Net BC yang memiliki nilai lebih dari satu menujukkan bahwa usaha tersebut layak untuk dijalankan. Kriteria kelayakan finansial yang keempat adalah Discounted Payback Period. Pada skenario III ini, nilai dari Discounted Payback Period adalah selama sembilan tahun delapan bulan. Hal ini menunjukkan bahwa jangka waktu pengembalian terhadap investasi adalah selama 9 tahun 9 bulan. Waktu ini lebih cepat dari dari umur bisnis, sehingga usaha ini layak untuk dijalankan. 84

6.2.3.4. Analisis Sensitivitas