III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1.  Studi Kelayakan Bisnis
Perusahaan  merupakan  suatu  tempat  untuk  melakukan  kegiatan  proses produksi  barang  atau  jasa  sehingga  dapat  dikonsumsi  oleh  manusia.  Untuk
menghasilkan  barang  yang  siap  dikonsumsi  oleh  manusia,  perusahaan memerlukan bahan-bahan dan faktor pendukung seperti bahan baku, tenaga kerja,
peralatan  dan  perlengkapan  yang  mendukung  kegiatan  proses  produksi.  Oleh karena  itu,  perusahaan  harus  membayar  biaya  produksi  tersebut.  Hasil  dari
kegiatan  produksi  berupa  barang  atau  jasa  inilah  yang  akan  dipasarkan  untuk memperoleh  kembali  biaya  yang  telah  dikeluarkan  dan  untuk  memperoleh
keuntungan.  Begitu  pun  dengan  bisnis,  bisnis  merupakan  suatu  kegiatan  yang mengeluarkan biaya-biaya dengan harapan akan mendapatkan benefit.
Sektor  pertanian  merupakan  lahan  yang  potensial  dalam  membangun pertumbuhan  perekonomian  nasional  terutama  kegiatan  bisnis  pada  sektor
agribisnis. Gittinger 2008 mengungkapkan bahwa kegiatan pertanian merupakan suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-
barang  kapital  yang  dapat  menghasilkan  keuntungan  setelah  beberapa  periode waktu.  Pertanyaan  tersebut  menunjukkan  bahwa  investasi  sangatlah  diperlukan
dalam menjalankan sebuah bisnis. Studi  kelayakan  bisnis  merupakan  suatu  analisis  mengenai  suatu  kegiatan
investasi apakah memberikan manfaat atau tidak bila dijalankan Nurmalina et al. 2010.  Studi  kelayakan  juga  merupakan  bahan  pertimbangan  dalam  mengambil
suatu  keputusan,  apakah  menerima  atau  menolak  dari  suatu  gagasan  usaha  yang direncanakan.  Pengertian  layak  dalam  penilaian  ini  adalah  kemungkinan  dari
gagasan usaha yang akan dilaksanakan memberikan manfaat benefit, baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti social benefit Ibrahim 2009.
Peranan  studi  kelayakan  dalam  berbagai  kegiatan  usaha  adalah  dapat mengetahui  seberapa  jauh  gagasan  usaha  yang  akan  dijalankan  maupun  yang
sedang  berjalan  mampu  menghasilkan  manfaat  serta  prospeknya  di  masa  yang
15 akan  datang  Ibrahim  2009.  Studi  kelayakan  bisnis  dapat  juga  berperan  dalam
memperoleh  pinjaman  dana  dari  para  investor.  Bagi  penanam  modal,  studi kelayakan  merupakan  gambaran  mengenai  usaha  baik  yang  akan  dijalankan
maupun  yang  sedang  berjalan  dan  melalui  studi  kelayakan  mereka  dapat mengetahui  prospek  usaha  dan  kemungkinan  keuntungan  yang  akan  diterima.
Selain  itu,  studi  kelayakan  bisnis  juga  dapat  berperan  sebagai  alat  yang  dapat digunakan  sebagai  penunjang  dalam  melakukan  penilaian  terhadap  bisnis-bisnis
baru,  pengembangan  bisnis,  serta  dapat  digunakan  untuk  menilai  manfaat  yang dihasilkan bagi perekonomian nasional.
Tujuan kelayakan bisnis merurut Kasmir dan Jakfar 2009 adalah : 1.
Menghindari risiko kerugian Sebuah  bisnis  mengandung  ketidakpastian, untuk menghindari adanya risiko
kerugian di masa akan datang maka dilakukan analisis kelayakan usaha. 2.
Memudahkan perencanaan Jika apa yang akan terjadi di masa yang akan datang sudah dapat diramalkan
maka  akan  memudahkan  dalam  perencanaan  sebuah  usaha.  Perencanaan dapat  meliputi  jumlah  dana  yang  diperlukan,  kapan  usaha  akan  dijalankan,
dimana lokasi usaha akan dibangun, siapa saja yang menjalankan, bagaimana cara  menjalankannya,  berapa  keuntungan  yang  akan  diperoleh  serta
bagaimana cara mengatasi jika terjadi penyimpangan. 3.
Memudahkan pelaksanaan pekerjaan Dengan  adanya  perencanaan  bisnis  yang  telah  disusun  akan  memudahkan
pelaksanaan  bisnis.  Pekerjaan  akan  dilakukan  secara  sistematik,  karena  para pelaksananya  telah  memiliki  pedoman  sehingga  dapat  dilaksanakan  sesuai
dengan rencana yang telah disusun. 4.
Memudahkan pengawasan Dengan  telah  dilaksanakannya  usaha  sesuai  dengan  rencana  yang  telah
disusun,  maka  akan  memudahkan  perusahaan  untuk  melakukan  pengawasan agar  dalam  pelaksanaannya  tidak  menyimpang  dari  apa  yang  telah
direncanakan.
16 5.    Memudahkan pengendalian
Apabila  terjadi  penyimpangan  maka  akan  mudah  terdeteksi,  sehingga  dapat dilakukan pengendalian agar tujuan perusahaan tetap tercapai.
3.1.2.  Teori Biaya dan Manfaat Proyek