22
3.2. Kerangka Operasional
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ketertarikan masyarakat terhadap sektor pariwisata yang terus meningkat. Pariwisata dipersepsikan sebagai
mesin penggerak ekonomi penghasil devisa bagi pembangunan ekonomi di suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Indonesia sebagai salah satu negara tujuan
wisata juga turut merasakan dampak positif kenaikan jumlah wisatawan tersebut. Seiring dengan perubahan budaya, sebagian besar masyarakat Indonesia
menjadikan wisata sebagai suatu kebutuhan. Salah satu jenis objek wisata yang banyak diminati oleh masyarakat adalah agrowisata. Kecenderungan ini
merupakan signal tingginya permintaan akan agrowisata dan sekaligus menjadi peluang bagi pengembangan produk-produk agribisnis baik dalam bentuk
kawasan ataupun produk pertanian yang mempunyai daya tarik spesifik. Wisata Agro Tambi merupakan suatu bentuk cabang usaha dari PT
Tambi. PT Tambi berusaha mengembangkan potensi keindahan dan daya tarik alam perkebunan sebagai wisata agro dengan nama Wisata Agro Tambi. Wisata
Agro ini merupakan suatu bentuk perluasan atau diversifikasi usaha dari PT Tambi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani, memberikan
kontribusi pendapatan bagi perusahaan sekaligus melestarikan sumberdaya lahan yang ada.
Wisata Agro Tambi ini memiliki fasilitas yang belum dimanfaatkan secara optimal, oleh karena itu diperlukan analisis kelayakan untuk mengetahui seberapa
besar manfaat yang diberikan jika fasilitas tersebut dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, sebagai suatu bentuk cabang bisnis yang sedang berkembang, maka
Wisata Agro Tambi memerlukan penilaian terhadap aspek-aspek kelayakan bisnisnya. Studi kelayakan usaha digunakan untuk menganalisis kelayakan pada
usaha yang baru dibentuk atau apabila terjadi pengembangan usaha yang membutuhkan investasi baru Kasmir dan Jakfar 2009. Studi kelayakan usaha
juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan usaha, baik menolak atau menerima rencana usaha, dan
mempertahankan atau menghentikan usaha yang sudah ada Nurmalina et al. 2009.
23 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha Wisata Agro
Tambi. Terdapat dua aspek yang akan diteliti, yaitu aspek non-finansial dan aspek finansial. Aspek aspek non-finansial yang diteliti meliputi aspek pasar, teknis,
manajemen dan hukum, sosial ekonomi budaya, dan aspek lingkungan. Aspek pasar dapat dilihat dari permintaan, penawaran, market space dan market space,
segmenting-targeting-positioning, dan bauran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Aspek teknis dapat dilihat dari lokasi bisnis, skala usaha, proses
produksi, layout, serta pemilihan teknologi yang digunakan oleh Wisata Agro Tambi. Aspek manajemen dan hukum dapat dilihat dari bentuk badan hukum
usaha, struktur organisasi perusahaan, job desk masing-masing karyawan, jumlah tenaga kerja, dan sistem penggajian tenaga kerja.
Pada aspek sosial ekonomi dan budaya, hal yang akan diteliti adalah dampak ekonomi, sosial, budaya yang ditimbulkan dengan adanya usaha Wisata
Agro Tambi baik bagi masyarakat maupun pemerintah. Pada aspek lingkungan hal yang dapat dilihat adalah pengaruh kegiatan yang dilakukan oleh Wisata Agro
Tambi terhadap lingkungan. Sedangkan aspek finansial yang diteliti menggunakan kriteria NPV, IRR, Net BC, Payback Period, dan analisis
sensitivitas menggunakan metode switching value. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada perusahaan Wisata Agro Tambi dan menilai
manfaat yang dihasilkan dari usaha agrowisata tersebut. Diagram kerangka alir pemikiran dapat dilihat pada Gambar 5.
24
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Kelayakan Usaha
Wisata Agro Tambi Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo
Kekayaan alam Indonesia yang melimpah Meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap sektor
pariwisata Agrowisata menjadi tren dalam industri pariwisata
Wisata AgroTambi sebagai salah satu objek wisata berbasiskan lingkungan di Kabupaten Wonosobo
Wisata AgroTambi memiliki berbagai fasilitas, namun ada satu fasilitas yang belum dikelola secara maksimal.
Analisis Kelayakan Non- finansial:
Aspek pasar permintaan, penawaran, STP, market
space, market share, dan marketing mix
Aspek teknis lokasi bisnis, skala usaha, proses produksi,
layout, teknologi Aspek manajemen dan
hukum badan usaha, struktur organisasi, job desk, jumlah
tenaga kerja, sistem upah Aspek sosial, ekonomi, dan
budaya dampak usaha terhadap bidang ekonomi,
sosial, dan budaya Aspek lingkungan
pengelolaan limbah Analisis Kelayakan Finansial
1. Keuntungan
2. Pengembalian
bisnis terhadap
investasi yang
ditanam 3.
Sensitivitas switching
value
LAYAK TIDAK LAYAK
VI METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu