Targeting Positioning Strategi Pemasaran .1 Segmentasi

1. Segmentasi Geografis Segmentasi geografis merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti bangsa, negara, wilayah, kecamatan, kota, atau lingkungan pemukiman. 2. Segmentasi Demografis Segmentasi demografis adalah pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pada variabel-variabel demografis seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. 3. Segmentasi Psikografis Segmentasi psikografis adalah pembagian konsumen menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan karakteristik kepribadian. 4. Segmentasi Perilaku Segmentasi perilaku adalah pembagian konsumen menjadi kelompok- kelompok berdasarkan pada pengetahuan, sikap penggunaan, atau tanggapan terhadap sebuah produk.

2.7.2 Targeting

Apabila perusahaan telah mengidentifikasi peluang pada tiap segmen pasarnya, maka selanjutnya perusahaan harus mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan berapa banyak segmen dan segmen mana yang akan dibidik. Proses mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan faktor daya tarik segmen secara keseluruhan serta faktor tujuan dan sumber daya perusahaan Kotler dan Armstrong, 2008.

2.7.3 Positioning

Penetapan posisi menurut Kotler dan Armstrong 2008 adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas di antara para pesaing di dalam benak pelanggan sasarannya. Hasil akhir dari penetapan posisi adalah keberhasilan menciptakan proposisi nilai yang berfokus pada pelanggan, yaitu alasan yang meyakinkan pasar sasaran untuk membeli produk tersebut. Positioning adalah bagaimana Anda mendiferensiasikan diri Anda terhadap orang lain. Positioning juga merupakan kerangka bagaimana kepala manusia bekerja dalam proses komunikasi Trout, 2004. Setelah sasaran pasar ditetapkan, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning. Positioning pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia dalam sebuah pasar tidak terlalu banyak dan persaingan belum menjadi suatu hal yang penting. Positioning baru akan manjadi penting saat persaingan menjadi sangat ketat. Posisi dalam konteks pemasaran adalah cara produk, merek atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara relatif dibandingkan dengan para pesaing oleh pelanggan saat ini maupun calon pelanggan. Karena itu positioning mengandung makna sebagai tindakan merangcang penawaran dan citra perusahaan untuk mendapatkan tempat khusus dan unik dalam benak pasar sasaran sedemikian rupa sehingga dipersepsikan lebih unggul dibandingkan para pesaing Marknesis, 2009. Umumnya strategi positioning yang bisa dipilih setiap perusahaan dalam Marknesis 2009 meliputi: 1. Attribute positioning: perusahaan memposisikan dirinya berdasarkan atribut tertentu misalnya ukuran, keamanan, komposisi bahan, pengalaman dalam bidang yang digeluti dan seterusnya. 2. Benefit positioning: produk diposisikan sebagai pemimpin dalam manfaat tertentu, misalnya pasta gigi untuk memutihkan gigi, mencegah kerusakan gigi, menyegarkan mulut, menjaga kesehatan gusi dan sebagainya. 3. Use or application positioning: Produk diposisikan sebagai alternatif terbaik untuk situasi pemakaian atau aplikasi tertentu, misalnya sebuah obat sakit kepala diposisikan sebagai obat yang boleh diminum sebelum makan. 4. User posistioning: produk diposisikan sebagai pilihan terbaik untuk kelompok pemakai tertentu, misalnya minuman kesehatan untuk para atlet, kamera untuk para amatir dan kamera canggih untuk profesional. 5. Competitor positioning: klaim produk dihubungkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama. 6. Product category positioning: produk diposisikan sebagai pemimpin dalam kategori produk tertentu, misalnya sebuah permen kopi diposisikan sebagai kopi dalam bentuk permen bukan permen rasa kopi. 7. Quality or price positioning: perusahaan berusaha menciptakan kesancitra berkualitas tinggi lewat harga premium atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indikator nilai. 2.8 Bauran Pemasaran Produk Jasa 2.8.1 Produk