Perilaku Konsumen Pengambilan Keputusan Konsumen

Istilah es krim berbeda dari satu negara dengan negara lain. Istilah seperti puding beku, yoghurt beku, sorbet, gelato dan lain-lain yang digunakan untuk membedakan varietas yang berbeda dan gaya.

2.2 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusuli tindakan ini Engel, Blackwell dan Miniard, 1994. Mowen dan Minor dalam Umar 2003 menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian buying unit dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide. Louden dan Bitta dalam Umar 2003 mendefinisikan bahwa perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang- barang dan jasa. Hanna dan Wozniak dalam Umar 2003 juga mendefinisakan perilaku konsumen yaitu suatu bagian dari aktivitas-aktivitas kehidupan manusia, termasuk segala sesuatu yang teringat olehnya akan barang dan jasa yang dapat diupayakan sehingga akhirnya ia menjadi konsumen. Lebih lanjut dijelaskan dalam Kotler dan Armstrong 2008 faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain: a. Faktor budaya Peran yang dimainkan oleh faktor budaya antara lain budaya, subbudaya dan kelas sosial. b. Faktor sosial Contoh faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen. c. Faktor pribadi Perilaku konsumen yang berujung pada keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti usia dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri. d. Faktor psikologis Ada empat faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.

2.3 Pengambilan Keputusan Konsumen

Perilaku proses keputusan sebagai pemecahan masalah sangat berpengaruh Dewey dalam Engel, Blackwell dan Miniard, 1994. Pemecahan masalah dalam perilaku konsumen adalah tindakan bijaksana dan bernalar yang dijalankan untuk menghasilkan pemenuhan kebutuhan. Kadang pemecahan maslah dalam perilaku konsumen memerlukan penimbangan yang cermat dan evaluasi sifat produk yang dapat memenuhi kebutuhan fungsionalutilitarian. Proses inilah yang disebut sebagai pengambilan keputusan rasional. Namun dalam hal lain sebagai manusia tidak bisa kita pungkiri bahwa kita juga membutuhkan pemenuhan kebutuhan yang berkenaan dengan respons emosi, kesenangan indera, lamunan atau pertimbangan estetika. Inilah yang disebut dengan kebutuhan hedonik. Seharusnya tindakan pembelian dan komsumsi yang dilakukan merupakan campuran dari utilitarian maupun hedonik. Secara umum, Engel, Blackwell dan Miniard 1994 menjelaskan proses pengambilan keputusan konsumen mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengenalan kebutuhan yaitu konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan. 2. Pencarian informasi yaitu konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan pencarian internal atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan pencarian eksternal. 3. Evaluasi alternatif yaitu konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. 4. Pembelian yaitu konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. 5. Hasil yaitu konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.

2.4 Pemetaan Persepsi