Kepada Kepala Sekolah Kepada Orang Tua Kepada Pejabat Terkait

107 yang lebih menekankan pada keterlibatan siswa secara optimal, misalnya model pembelajaran kooperatif tipe GI. b. Guru hendaknya melakukan persiapan yang lebih baik dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI, terutama dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS dan evaluasi, sehingga mudah dipahami oleh siswa dalam diskusi kelmpok. c. Guru matematika hendaknya mau menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe GI sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika, karena model pembelajaran kooperatif tipe GI merupakan suatu model pembelajaran yang berorientasi pada proses, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran. Selain itu, model pembelajaran tipe GI dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, kreatif, efektif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi. Dengan demikian, model pembelajaran tipe GI merupakan suatu alternatif pembelajaran yang menarik minat dan kreativitas siswa. d. Pada pembelajaran dengan model pembelajaran tipe GI, guru hendaknya berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam mengoptimalkan belajar para siswanya.

3. Kepada Kepala Sekolah

a. Dalam rangka menambah wawasan guru dalam dunia kependidikan, hendaknya kepala sekolah secara aktif mengirimkan guru khususnya guru 108 matematika dalam setiap diskusi, seminar maupun kegiatan ilmiah lainnya. Sehingga dalam pembelajaran matematika, guru matematika dapat lebih inovatif, kretaif dan efektif menggunakan model-model pembelajaran untuk materi pelajaran matematika yang dianggap sulit oleh siswa khususnya materi persamaan dan pertidaksamaan eksponen dan logaritma. b. Kepala sekolah hendaknya selalu aktif mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi pendidikan lain, maupun masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran matematika, antara lain dengan pengembangan model pembelajaran yang kreatif, misalnya model pembelajaran kooperatif tipe GI. c. Kepala sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana semaksimal mungkin agar proses pembelajaran khususnya pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI lebih efektif dan optimal.

4. Kepada Orang Tua

a. Para orang tua hendaknya selalu memperhatikan putra-putrinya dalam belajar dan menyediakan fasilitas belajar seoptimal mungkin dalam upaya meningkatkan prestasi belajar mereka terutama pada mata pelajaran matematika. b. Para orang tua hendaknya membimbing putra-putrinya agar mudah memahami materi pelajaran dan kreatif dalam diskusi kelompok pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran tipe GI di sekolah. 109

5. Kepada Pejabat Terkait

a. Dalam menentukan kebijakan tentang kurikulum, hendaknya siswa tidak hanya dibekali kemampuan kognitif saja, tetapi juga bekal kemampuan mental dan emosional yang sangat diperlukan dalam kehidupan kelak. b. Hendaknya menghimbau kepada para guru agar menggunakan model pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa, misalnya model pembelajaran kooperatif tipe GI. 110 DAFTAR PUSTAKA BK. Noormandiri. 2007. Matematika untuk SMA Kelas XII IPA. Jakarta: Erlangga. Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas Maret University Press. ………… 2004. Statistika Dasar Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Daniel Zingaro.2008, 18 Juli. “Group Investigation: Theory and Practice”. Ontario Institute for Student in Education. Toronto. Ontario. http:www.danielzingaro.comgi.pdf. Effandi Zakaria dan Zanaton Iksan. 2007. “Promoting Cooperative Learning in Science and Mathematics Ecucation: A Malaysian Perspective”. Eurasia Journal of Mathematics, Science Tehnology Education. 31. 35-39. http:www.ejmste.com3n1EJMSTEv3n1_ZakariaIksan.pdf . Fengfeng K dan Grabowski,B. 2007. ”Gameplaying for Maths Learning”. British Journal of Educationnal Tehnology. 382. 249-250. http:www.fi.uu.nlpublicatiesliteratuurGamepleyingformathslearning cooperative.pdf. Hadi Wiyono. 2008. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pokok Bahasan Faktorisasi Suku Aljabar Ditinjau Dari Partisipasi Orangtua Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri se-Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 20072008. Tesis. Surakarta: PPs UNS. Joesmani. 1988. Pengukuran dan Evaluasi Dalam Pengajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Prokrk Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jones, K.A. and Jones, J.L.2008. “Making Cooperative Learning the College Classroom”. http:www. Users.muohio.edushermalwaera906.html. Joyce, B., and Well, M. 1980. Model of Teaching, Second edition. Englewood Cliffs, N J: Prentice-Hall. Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Niken Puspita Wuri. 2007. Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division STAD Pada Pokok Bahasan Lingkaran 111 Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2005200. Skripsi. Suarakrta:FKIP UNS. Paul Suparno. 2001. Teori Perkembangan Kognititif Jeans Peaget. Yogyakarta: Kanisius. Paul Suparno. 2007. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Poerwadarminto. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Programme for International Student Assessment PISA. 2003. Average PISA mathematucs literacy scores of 15-year-olds, by country. http:nces.ed.govprogramscoelstindex.asp. Reni Akbar-Hawadi, Sihadi Darmo Wihardjo, dan Mardi Wiyono. 2001. Buku kedua dari tiga Kreativitas Panduan Bagi Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar. Jakarta: Grasindo. Saifudin Azwar. 2007. Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning Theory and Practise. Second Edition. Massachusets: Allyn and Bacon Publishers. Sugiyanto. 2007. Modul-modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R D. Bandung: Alfabeta. Trends in International Mathematics and Science Study TIMSS. 2007. Average Mathematics Scores of Fourth-and Eight-grade Student by Contry. http:nces.ed.govtimssresults07_math07.asp. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Utami Munandar. 1982. Pemanduan Anak Berabakat. Jakarta: CV. Rajawali. Utami Munandar. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Yuli Irvan Aliurido. 2008. Pembelajaran Group Investigationn GI Pada Materi Pokok Persamaan dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. Tesis. Surakarta: PPs UNS. 112 Lampiran 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas Semester : XII IPA 2 Tahun Pelajaran : 20082009 Pertemuan Ke : 1 Alokasi Waktu : 2 X 45 menit STANDAR KOMPETENSI Merancang dan menggunakan model matematika program linear serta menggunakan sifat dan aturan yang berkaitan dengan barisan, deret, matriks, vektor, transformasi, fungsi eksponen, dan logaritma dalam pemecahan masalah. KOMPETENSI DASAR Menggambarkan grafik dan menggunakan sifat-sifat fungsi eksponen dalam pemecahan masalah. INDIKATOR Menentukan penyelesaian persamaan eksponen.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menentukan penyelesaian persamaan eksponen berbentuk a fx = 1, a ¹ 0 2. Menentukan penyelesaian persamaan eksponen berbentuk fx gx = 1, fx ¹ 0 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 113 3. Menentukan penyelesaian persamaan eksponen berbentuk a fx = a p , a 0, a ¹ 1. 4. Menentukan penyelesaian persamaan eksponen berbentuk a fx = a gx , a 0, a ¹ 1.

II. MATERI AJAR

1. Persamaan Eksponen berbentuk a fx = 1, a ¹ 0 Untuk menyelesaiakan persamaan yang berbentuk a fx = 1,a ¹ 0 menggunakan sifat a fx = 1, a ¹ 0 Û fx = 0. 2. Persamaan Eksponen berbentuk fx gx = 1, fx ¹ 0. Penyelesaikan persamaan yang berbentuk fx gx = 1, fx ¹ 0 adalah : i. gx = 0 ii. fx = 1 iii. fx = -1 untuk gx genap 3. Persamaan Eksponen berbentuk a fx = a p , a 0, a ¹ 1. Untuk menyelesaikan persamaan yang berbentuk a fx = a p , a 0, a ¹ 1 menggunakan sifat a fx = a p , a 0, a ¹ 1 Û fx = p 4. Persamaan Eksponen berbentuk a fx = a gx , a 0, a ¹ 1. Untuk menyelesaikan persamaan yang berbentuk a fx = a gx , a 0, a ¹ 1 menggunakan sifat a fx = a gx , a 0, a ¹ 1 Û fx = gx

III. METODE PEMBELAJARAN

Tipe STAD Tipe GI

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. TIPE STAD

114 No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu 1 2 Kegiatan Awal Persiapan § Materi, pembagian kelompok heterogen beranggotakan 4-6 siswa, kerja sama kelompok, dan kuis. § Membuka pelajaran. Menyajikan Materi § Menyampaikan tujuan pembelajaran. § Memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat materi baik membantu materi selanjutnya maupun dalam kehidupan sehari-hari. § Menginformasikan kepada siswa bahwa mereka akan bekerja dalam kelompok dan setiap kelompok bertanggungjawab terhadap kelompoknya masing- masing dan terhadap diri sendiri. Kegiatan Inti § Menggali apa yang diingat siswa sebelumnya, tentang perpangkatan dan bentuk § Berkumpul sesuai kelompok yang ditentukan. § Memperhatikan penyampaian dan informasi, serta menjawab pertanyaan yang diajukan guru. § Mengingat pelajaran yang lalu. 3’ 5’ 10’ 115 3 akar. § Meminta kepada beberapa siswa untuk menuliskan di papan tulis tentang perpangkatan dan bentuk akar. § Secara terkendali guru tidak memberi jawaban tentang apa yang ditulis siswa . § Guru memberi kesempatan untuk mendiskusikannya melalui LKS-1. § Membagikan LKS-1. § Menugaskan siswa untuk menyelesaikan LKS-1 secara kelompok. § Memantau kerja tiap-tiap kelompok dan memberikan motivasi kepada kelompok yang kurang bersemangat serta memberikan bantuan kalau diperlukan, sekaligus melatih katrampilan kooperatif yang diharapkan. § Meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru dalam LKS-1. § Meminta kelompok lain § Menuliskan di papan tulis. § Menggunakan kesempatan untuk mendiskusikannya LKS-1. § Menerima LKS-1. § Menyelesaikan LKS-1 secara kelompok untuk berdiskusi. § Bertanya jika ada yang kurang jelas dan mengalami kesulitan. § Melakukan apa yang diinstruksikan guru. § Memperhatikan 30’ 20’ 116 4 5 memberi tanggapan. § Memberi kuis-1 untuk dikerjakan secara individu. Kegiatan Akhir § Menegaskan kembali materi yang baru saja dipelajari siswa. § Membimbing siswa membuat rangkuman. § Membarikan tugas PR kepada siswa. § Penghargaan kelompok dialkukan pada awal pertemuan berikutnya. jawaban dan meberikan tanggapan atau komentar. § Mengerjakan kuis-1 secara individu dan tidak boleh saling membantu. § Memperhatikan penjelasan guru. § Membuat rangkuman. § Mencatat tugas yang akan dikerjakan di rumah. 10’ 7’ 5’

B. TIPE GI No.

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

2 5 114

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN TIPE TEAM ACCELERETED INSTRUCTION ( TAI ) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA

0 3 123

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) YANG DIMODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 5 109

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Group Investigation (GI) terhadap Prestasi Belajar Melakukan Prosedur Administrasi Ditinjau dari Motivasi Belajar (Siswa SMK Swasta Di Surakarta Tahun Ajaran 2016/20

0 2 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA

0 0 7