116 dengan bahasa penulisan dalam modul. Sehingga modul tersebut dapat
diterapkan dalam penelitian.
b. Ahli media
Ahli media menilai tentang aspek fungsi dan manfaat modul, elemen mutu modul, dan karakteristik modul. Media modul dinilai oleh 2 dosen pendidikan teknik
busana dan 1 guru mata pelajaran menggambar busana. Data diperoleh dengan memberikan modul, kisi-kisi instrumen dan
instrumen penilaian. Setelah validator memberikan komentar, dan saran tentang media modul yang dibuat, maka dapat diketahui hal-hal yang harus di perbaiki.
Adapun revisi dari ahli media tentang modul penyelesaian pembuatan gambar busana dapat dilihat dalam lampiran.
Penilaian diukur menggunakan skala guttman dengan alternatif jawaban “layak” dan “tidak layak”. Skor untuk jawaban layak adalah 1 dan skor untuk
jawaban tidak layak adalah 0. Angket terdiri dari 26 butir pernyataan dan jumlah responden adalah 3 orang. Berdasarkan hasil validasi dari masing-masing ahli
materi diperoleh jumlah soal 26 x 1 = 26, skor minimum 0 x 26 = 0, dan skor maksimum 1 x 26 = 26, jumlah kategori 2, panjang kelas interval 13, sehingga
kriteria kelayakan modul oleh ahli media adalah sebagai berikut: Tabel 23. Kriteria Kelayakan Modul oleh Ahli Media
Kategori Interval nilai
Hasil Layak
S min+p ≤ S≤ S max 13 ≤ S ≤ 26
Tidak Layak S min ≤ S ≤ Smin + p–1 0 ≤ S ≤ 12
Tabel 24. Hasil Validasi Modul oleh Ahli Media
Judgement expert Skor
Kelayakan
Ahli media 1 26
Layak Ahli media 2
26 Layak
Ahli media 3 26
Layak
117 Berdasarkan hasil validasi dari masing-masing validator, diperoleh skor
rerata dari tiga ahli materi adalah 26, sehingga bila dilihat pada kriteria penilaian modul oleh ahli media termasuk termasuk dalam kategori “layak”. Jadi dapat
disimpulkan bahwa media modul penyelesaian pembuatan gambar busana sudah memenuhi aspek fungsi dan manfaat modul, elemen mutu modul, dan karakteristik
modul. Sehingga modul tersebut dapat diterapkan dalam penelitian.
c. Ahli evaluasi
Ahli evaluasi menilai tentang soal-soal yang terdapat dalam modul penyelesaian pembuatan gambar busana. 1 guru mata pelajaran menggambar
busana. Evaluasi dinilai oleh 1 dosen pendidikan teknik busana dan 1 guru. Data diperoleh dengan memberikan modul, kisi-kisi soal dalam setiap
kegiatan belajar dan evaluasi, kisi-kisi instrumen dan instrumen penilaian telaah butir soal. Setelah validator memberikan komentar, dan saran tentang soal-soal
dalam modul, maka dapat diketahui hal-hal yang harus di perbaiki. Adapun revisi dari ahli evaluasi tentang modul penyelesaian pembuatan gambar busana dapat
dilihat dalam lampiran.
Penilaian diukur menggunakan skala guttman dengan alternatif jawaban “layak” dan “tidak layak”. Skor untuk jawaban layak adalah 1 dan skor untuk
jawaban tidak layak adalah 0. Angket terdiri dari 28 butir pernyataan dan jumlah responden adalah 2 orang. Berdasarkan hasil validasi dari masing-masing ahli
evaluasi diperoleh jumlah soal 28 x 1 = 28, skor minimum 0 x 28 = 0, dan skor maksimum 1 x 28 = 28, jumlah kategori 2, panjang kelas interval 14, sehingga
kriteria kelayakan modul oleh ahli evaluasi adalah sebagai berikut : Tabel 25. Kriteria Kelayakan Modul oleh Ahli Evaluasi
Kategori Interval nilai
Hasil Layak
S min+p ≤ S≤ S max 14 ≤ S ≤ 28
Tidak Layak S min ≤ S ≤ Smin + p–1 0 ≤ S ≤ 13
118 Tabel 26. Hasil Validasi Modul oleh Ahli Evaluasi
Judgement expert Skor
Kelayakan
Ahli evaluasi 1 28
Layak Ahli evaluasi 2
28 Layak
Berdasarkan hasil validasi dari masing-masing validator, diperoleh skor rerata dari tiga ahli materi adalah 28, sehingga bila dilihat pada kriteria penilaian
modul oleh ahli evaluasi termasuk termasuk dalam kategori “layak”. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal-soal yang terdapat dalam modul sudah memenuhi kriteria
pembuatan soal menjodohkan, soal uraian, dan soal pilihan ganda. Sehingga modul tersebut dapat diterapkan dalam penelitian.
2. Uji Coba Lapangan Skala Kecil