90 Median pada penelitian ini diukur dengan menggunakan program SPSS 17
for windows.
4. Modus
Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang popular yang sering menjadi mode atau nilai yang paling sering
muncul dalam kelompok tersebut. Hal ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : Mo
= modus b
= batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p
= panjang kelas interval dengan frekuensi terbanyak � = frekuensi pada kelas modus frekuensi pada kelas interval
terbanyakdikurangi kelas interval terdekat sebelumnya �
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval Sugiyono 2011:52
Modus pada penelitian ini diukur dengan menggunakan program SPSS 17 for windows.
5. Kelayakan Modul
Kelayakan produk oleh para ahli dideskripsikan dengan skala Guttman. Penilaian untuk validasi para ahli tersebut disusun dengan cara mengelompokkan
skor. Setelah diperoleh hasil pengukuran dari tabulasi skor, langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :
a. Menentukan jumlah kelas interval, yakni 2 b. Menentukan rentang skor, yaitu skor maksimum dan skor minimum
Mo = b – p
−
91 c. Menentukan panjang kelas p, yaitu rentang skor dibagai jumlah kelas.
d. Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai terbesar. Dari perkalian jumlah butir valid dikalikan nillai tertinggu diperoleh skor
maksimum, sedangkan dari perkalian butir valid dengan nilai terendah diperoleh skor minimum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 14. Kriteria Kelayakan Modul oleh Para Ahli
Kriteria Kualitas Modul
Kategori penilaian Interval nilai
Layak S min+p ≤ S≤ S max
Tidak Layak S min ≤ S ≤ Smin + p–1
Widihastuti, 2007:126 Keterangan :
S =Skor responden
S min = Skor responden terendah
S max = Skor responden tertinggi
P = panjang interval kelas
Tabel 15. Interpretasi Ketegori Penilaian Hasil Validasi Oleh Para Ahli
Kategori penilaian
Interpretasi
Layak Ahli media dan ahli materi dan ahli evaluasi menyatakan
bahwa modul penyelesaian pembuatan gambar busana baik digunakan sebagai sumber belajar
Tidak Layak Ahli media dan ahli materi dan ahli evaluasi menyatakan
bahwa modul penyelesaian pembuatan gambar busana tidak baik digunakan sebagai sumber belajar
Sedangkan untuk menghitung kelayakan modul untuk siswa menggunakan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :
a. Menentukan jumlah kelas interval, yakni 4 b. Menghitung skor tertinggi, yaitu jumlah butir pernyataan dikali skor
tertinggi yaitu 4 c. Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai terbesar
92 Tabel 16. Kriteria Kelayakan Modul dari Siswa
No Kategori Penilaian
Interval Nilai Kategori Hasil
1 Sangat setuju
≥0.80 x skor max Sangat baik
2 Setuju
0.80 x skor max X ≥ 0.60 x skor max
Baik 3
Tidak setuju 0.60x skor max X ≥ 0.40 x skor
max Tidak baik
4 Sangat Tidak setuju
0.40 x skor max Sangat tidak baik
Djemari Mardapi 2012:163 Keterangan :
Skor tertinggi = jumlah butir pernyataan x skor tertinggi
Skor terendah = jumlah butir pernyataan x skor terendah
X = Skor siswa
Tabel 17. Interpretasi Kategori Penilaian Modul oleh Siswa
Kategori Hasil
Interpretasi
Sangat baik
Modul dikatakan sangat baik apabila siswa sangat mengerti modul, dari semua aspek, yaitu fungsi dan manfaat modul, elemen mutu
modul, karakteristik modul, materi penyelesaian pembuatan gambar busana, aspek kualitas materi.
Baik Modul dikatakan baik apabila siswa dapat mengerti modul, dilihat
dari aspek fungsi dan manfaat modul, materi penyelesaian pembuatan gambar busana, aspek kualitas materi, karakteristik
modul, elemen mutu modul.
Tidak Baik
Modul dikatakan tidak baik apabila siswa hanya mengerti modul dari aspek materi penyelesaian pembuatan gambar busana saja,
Aspek fungsi dan manfaat modul, elemen mutu modul, karakteristik modul, dan kualitas materi pada modul tidak dimengerti oleh
siswatidak layak
Sangat Tidak
Baik Modul dikatakan sangat tidak baik apabila siswa tidak mengerti
modul, baik dari aspek fungsi dan manfaat modul, elemen mutu modul, karakteristik modul, materi penyelesaian pembuatan
gambar busana, aspek kualitas materi pada modul,
93
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Uji Coba
Penelitian ini menghasilkan media pembelajaran berupa modul pada kompetensi penyelesaian pembuatan gambar busana. Modul ini berisi materi
mengenal alat dan bahan pembuatan desain busana, menjelaskan teknik penyelesaian gambar sesuai dengan jenis bahan dengan teknik kering dan basah.
Pengembangan modul penyelesaian pembuatan gambar busana pada mata pelajaran menggambar busana dilakukan dengan menggunakan prosedur
pengembangan yang digunakan yaitu pengembangan Borg an Gall yang disederhanakan oleh tim puslitjaknov, yang meliputi tahap 1 analisis produk yang
dikembangkan, 2 mengembangkan produk awal, 3 validasi ahli dan revisi, 4 uji coba lapangan skala kecil dan revisi, 5 uji coba lapangan skala besar dan produk
akhir. Adapun hasil pengembangan dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Analisis kebutuhan produk
Analisis kebutuhan produk merupakan tahap pengumpulan informasi tentang kebutuhan pengembangan media pembelajaran dan materi dalam
pengembangan modul penyelesaian pembuatan gambar busana. Berdasarkan silabus pada program produktif Busana Butik, terdapat tujuh
belas Standar Kompetensi, yaitu : 1 memberikan pelayanan prima,2 melakukan pekerjaan dalam lingkungan sosial, 3 mengikuti prosedur K3,4 menggambar
busana, 5 memilihmembeli bahan baku, 6 mengukur tubuh, 7 membuat pola busana teknik konstruksi, 8 melakukan pengepresan, 9 menjahit dengan mesin,
10 menyelesaikan busana dengan jahit tangan, 11 membuat hiasan busana, 12 melakukan penyelesaian akhir busana, 13 memelihara alat jahit, 14