kesuburan tanah. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.
2.1.1. Sifat-Sifat Hutan
Sifat-sifat hutan di antaranya ialah sebagai berikut Suparmoko, 1997 : a.
Hutan merupakan tipe tumbuhan yang terluas distribusinya dan mempunyai produktivitas biologis tertinggi.
b. Hutan mencakup kehidupan seperti tumbuhan dan hewan, serta bukan
kehidupan seperti sinar, air, panas, tanah, dan sebagainya yang bersama- sama membentuk struktur biologis dan fungsi kehidupan.
c. Regenerasi hutan sangat cepat dan kuat dibanding dengan sumber daya
alam lainnya. Permudaan hutan dapat secara alami atau campur tangan manusia.
d. Hutan disamping menyediakan bahan mentah bagi industri dan bangunan,
juga melindungi dan memperbaiki kondisi lingkungan dan ekologi.
2.1.2. Fungsi Hutan
Fungsi hutan di antaranya ialah sebagai berikut Suparmoko, 1997 : a.
Mengatur tata air, mencegah dan membatasi banjir, erosi, serta memelihara kesuburan tanah.
b. Menyediakan hasil hutan untuk keperluan masyarakat pada umumnya dan
khususnya untuk keperluan pembangunan industri dan ekspor sehingga menunjang pembangunan ekonomi.
c. Melindungi suasana iklim dan memberi daya pengaruh yang baik.
Universitas Sumatera Utara
d. Memberikan keindahan alam pada umumnya dan khususnya dalam bentuk
cagar alam, suaka margasatwa, taman perburuan, taman wisata dan sebagai laboratorium untuk ilmu pengetahuan serta pendidikan dan
pariwisata. e.
Merupakan salah satu unsur strategi pembangunan nasional. 2.2.
Hutan Kemasyarakatan 2.2.1. Pengertian Hutan Kemasyarakatan
Hutan Kemasyarakatan adalah hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor P.37Menhut-II2007. Penyelengaraan hutan kemasyarakatan dimaksudkan untuk pengembangan kapasitas dan pemberian akses terhadap
masyarakat setempat dalam mengelola hutan secara lestari guna menjamin ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat untuk memecahkan
persoalan ekonomi dan sosial yang terjadi di masyarakat. Hutan kemasyarakatan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat melalui pemanfaatan sumberdaya hutan secara optimal, adil dan berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi hutan dan lingkungan
hidup. Hutan Negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau
ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan Hutan yang dapat ditetapkan sebagai areal kerja hutan
kemasyarakatan adalah kawasan hutan lindung dan kawasan hutan produksi. Kawasan hutan lindung dan hutan produksi dapat ditetapkan sebagai areal kerja
hutan kemasyarakatan dengan ketentuan belum dibebani hak atau ijin dalam
Universitas Sumatera Utara
pemanfaatan hasil hutan dan menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat.
Pemberdayaan masyarakat
setempat merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setempat untuk
mendapatkan manfaat sumberdaya hutan secara optimal dan adil melalui pengembangan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat setempat. Masyarakat setempat adalah kesatuan sosial yang terdiri dari warga Negara Republik Indonesia yang tinggal di dalam dan atau
di sekitar hutan, yang bermukim di dalam dan atau di sekitar kawasan hutan yang memiliki komunitas sosial dengan kesamaan mata pencaharian yang bergantung
pada hutan dan aktivitasnya dapat berpengaruh terhadap ekosistem hutan. Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam pengelolaan dan
pemanfaatan hutan yang melibatkan masyarakat dalam rangka membangun hutan yaitu:
a. Upaya ini harus terarah targeted, artinya upaya yang dilakukan ditujukan
secara langsung kepada yang memerlukan, yang dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai dengan kebutuhannya.
b. Harus langsung mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh
masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan yang menjadi sasaran, dengan tujuan sesuai dengan kehendak dan mengenali
kemampuan serta kebutuhan mereka. Selain dari pada itu, untuk terus meningkatkan keberdayaan empowering masyarakat dengan pengalaman
dan merancang, melaksanakan, mengelola hutan agar berkelanjutan, mempertanggung jawabkan upaya peningkatan diri dan ekonominya.
Universitas Sumatera Utara
c. Menggunakan pendekatan kelompok, karena apabila secara sendiri-sendiri
masyarakat sulit dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya Pierre, 2001.
Program pengelolaan dan pemanfaatan hutan yang melibatkan masyarakat akan berdampak pada dua aspek yaitu:
a. Aspek ekonomi, yaitu kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam
pengelolaan hutan meningkat dan hasil produksi hutan khususnya kayu akan meningkat pula.
b. Aspek ekologi yaitu terwujudnya kelestarian dan fungsi hutan.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.37Menhut-II2007 tentang Hutan Kemasyarakatan Pasal 13 dan 14 menerangkan bahwa :
a. Ijin Usaha Pemanfataan Hutan Kemasyarakatan IUPHKm bukan
merupakan hak kepemilikan atas kawasan hutan. b.
IUPHKm dilarang dipindahtangankan, diagunkan, atau digunakan untuk kepentingan lain di luar rencana pengelolaan yang telah disahkan, serta
dilarang merubah status dan fungsi kawasan hutan. c.
IUPHKm dapat diberikan kepada kelompok masyarakat setempat yang telah mendapat fasilitas pada kawasan hutan yang telah ditetapkan sebagai
areal kerja hutan kemasyarakatan dengan surat Keputusan Menteri. Fasilitasi terhadap pembentukan kelembagaan Kelompok Tani Hutan
Kemasyarakatan di Desa Gudang Garam telah dilaksanakan antara lain : a.
Pembentukan Kelompok Tani Pengelola Hutan Kemasyarakatan sesuai dengan Surat Keterangan Kepala Desa Gudang Garam tentang Penetapan
Kelompok Tani Pengelola Hutan Kemasyarakatan HKm Desa Gudang
Universitas Sumatera Utara
Garam Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai Nomor: 5222552015XII2010 Tanggal 23 Desember 2010 dengan data sebagai
berikut : 1. Kelompok Tani Berkah Lestari, jumlah anggota sebanyak 33 orang
dengan luas areal kerja HKm seluas + 70 Ha. 2. Kelompok Tani Hutan Lestari, jumlah anggota sebanyak 31 orang
dengan luas areal kerja HKm seluas + 67 Ha. 3. Kelompok Tani Makmur Lestari, jumlah anggota sebanyak 35 orang
dengan luas areal kerja HKm seluas + 63 Ha. b.
Pembagian luas areal kerja hutan kemasyarakatan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan
Surat Perintah Tugas Nomor : 8004806DISHUTBUNSEK2010 tanggal 15 Desember 2010.
c. Berdasarkan penetapan areal kerja hutan kemasyarakatan oleh Menteri
Kehutanan dan fasilitasi, maka BupatiWalikota pada areal kerja hutan kemasyarakatan yang ada dalam wilayah kewenangannya memberikan
IUPHKm dengan tembusan kepada Menteri Kehutanan cq. Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial serta Gubernur” sesuai
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.37Menhut-II2007 pasal 19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.18Menhut-II2009 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.37Menhut-II2007 tentang Hutan Kemasyarakatan pasal 23 ayat 2 menerangkan bahwa pada hutan
produksi, pemegang IUPHKm berhak:
Universitas Sumatera Utara
a. Mendapat fasilitas.
b. Melakukan kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan.
c. Melakukan kegiatan pemanfaatan kawasan.
d. Melakukan kegiatan pemungutan hasil hutan bukan kayu HHBK.
e. Melakukan kegiatan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu HHBK.
f. Melakukan kegiatan pemungutan hasil hutan kayu.
Pemegang IUPHKm wajib : a.
Melakukan penataan batas areal kerja. b.
Menyusun rencana kerja. c.
Melakukan penanaman, pemeliharaan dan pengamanan. d.
Membayar provisi sumberdaya hutan sesuai ketentuan. e.
Menyampaikan laporan kegiatan pemanfaatan hutan kemasyarakatan kepada pemberi ijin.
2.2.2. Faktor-Faktor Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan