dan  pendidikan  tinggi.Sedangkan  secara  horisontal  berkaitan  dengan keselarasan  antar  berbagai  jenis  pendidikan  dalam  berbagai  jenjang.Jenis
pendidikan  yang  termasuk  jalur  pendidikan  sekolah  terdiri  atas  pendidikan umum,  pendidikan  kejujuran,  pendidikan  luar  biasa,  pendidikan  kedinasan,
pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesional.
c. Pendidikan karakter
1 Pengertian
Maksudin 2013:51, merumuskan kembali dari para aktivis pendidikan karakter  yang  mencoba  melukiskan  pilar-pilar  penting  dalam  pendidikan
karakter meliputi 9 pilar yang kait mengait, yaitu 1 responsibility tanggung jawab,  2  respect  rasa  hormat,  3  fairness  keadilan,  4  courage
keberanian,  5  honesty  kejujuran,  6  citizenship  kewarganegaraa,  7 self-  discipline
disiplin  diri,  8  caring  peduli,  9  perseverance ketekunan.  Dalam  uraian  tersebut,  dijelaskan  bahwa  nilai-nilai  dasar
kemanusiaan  yang  harus  dikembangkan  melalui  pendidikan  bervariasi  antara lima  sampai  sepuluh  aspek.  Di  samping  itu,  pendidikan  karakter  memang
harus  mulai  dibangun  dirumah,  dan  dikembangkan  di  lembaga  pendidikan sekolah  bahkan  diterapkan  secara  nyata  di  dalam  masyarakat.  Pendidikan
karakter  sangat  penting  diterapkan  dengan  alasan  1  karakter  adalah  bagian esensial  manusia  dan  karenanya  harus  dididikkan,  2  saat  ini  karakter
generasi mudah bahkan juga generasi tua mengalami erosi, pudar, dan kering
keberadaanya,  3  terjadi  detolisasi  kehidupan  yang  diukur  denga  uang  yag dicari  dengan  menghalalkan  segalah  cara,  dan  4  karakter  merupakan  salah
satu bagian manusia yang menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan warga bangsa.
Ratna Megawangi dalam Kesuma,dkk. 2011:5 mengungkapkan bahwa pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar
dapat  mengambil  keputusan  dengan  bijakdan  mempraktikkannya  dalam kehidupan  sehari-hari,  sehingga  mereka  dapat  memberikan  kontribusi  positif
kepada lingkungannya. Defenisi lainnya dikemukakan oleh Fakry Gaffer 2010 “sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan
dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu.
Koesoema  2007:44  mengungkapkan  bahwa,  jika  dilihat  dari pengelaman sejarah bangsa, pendidikan karakter sesunggunya bukan hal baru
dalam  tradisi  pendidikan  di  Indonesia.Beberapa  pendidik  Indonesia  modern yang kita kenal, seperti R. A. Kartini, Ki Hadjar Dewantara, Soekarno, Hatta,
Tan  Malaka,  Moh.  Natsir,  dll,  telah  mencoba  menerapkan  semangat pendidikan  karakter  sebagai  pembentuk  kepribadian  dan  identitas  bangsa
sesuai  dengan  konteks  dan  situasi  yang  mereka  alami.Pendidikan  karakter secara  sistematis  diterapkan  dalam  pendidikan  dasar  dan  menengah
merupakan  sebuah  daya  tawar  berharga  bagi  seluruh  komunitas.Para  siswa
mendapatkan  keuntungan  dengan  memproleh  perilaku  dan  kebiasaan  positif yang mampu meningkatkan rasa percaya diri mereka, membuat hidup mereka
lebih bahagia dan lebih produktif. Kesuma,dkk. 2011:5 mendefinisikan pendidikan karakter dalam seting
sekolah  sebagai  “pembelajaran  yang  mengarah  pada  penguatan  dan pengembangan  perilaku  anak  secara  utuh  yang  didasarkan  pada  suatu  nilai
tertentu yang dirujukoleh sekolah.” Definisi ini mengndung makna: a
Pendidikan  karakter  merupakan  pendidikan  yang  terintegrasi  dengan pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran
b Diarahkan pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh.
Asumsi anak merupakan organisme manusia yang memililki potensi untuk dikuatkan dan dikembangkan
c Penguatan  dan  pengembangan  perilaku  didasari  oleh  nilai  yang  dirujuk
sekolah lembaga `Dari  pendapat  parah  ahli  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  pendidikan
karakter  merupakan  sebuah  proses  yang  terjadi  dalam  pembelajaran  yaitu proses  mendidik  agar  siswa  dapat  memetik  nilai-nilai  kebenaran  dan
membentuk  sikap  atau  karakter  baik  agar  siswa  dapat  menerapkan  dalam kehidupannya  sehari-hari  dan  membawa  dampak  positif  di  lingkungan
sekitarnya. Dengan adanya pendidikan karkter diharapkan dapat membentuk
karakter generasi mudah menjadi lebih baik, sehingga terhindar dari berbagai hal negative dan membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia.
2 Tujuan pendidikan karakter dalam sekolah adalah sebagai berikut;
a Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap
penting  dan  perlu  sehingga  menjadi  kepribadiankepemilikan  peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan.
b Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-
nilai yang dikembangkan oleh sekolah. c
Membangun  koneksi  yang  harmoni  dengan  keluarga  dan  masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pemdidikan karakter secara umum.
Kesuma,dkk. 2011:6 mengungkapkan bahwa, tujuan pertama pendidikan adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga
terwujud  dalam  perilaku  anak,  baik  ketika  proses  sekolah  maupun  setelah proses sekolah setelah lulus dari sekolah.
d. Pendekatan tematik integratif