b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui adanya kesamaan variansi populasi atau data variabel homogen atau tidak. Jika nilai
signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa homogen. Homogenitas didasarkan pada uji Levene Statistic dilakukan dengan
menggunakan program SPSS versi 20. Hasil perhitungan uji homogenitas instrumen pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10. Hasil Uji Homogenitas Intrumen Pilihan Ganda
Uji Statistik Levenes Statistic
Sig. Keterangan
Levene Statistic 0,213
0,809 Homogen
Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji homogenitas yang menyatakan taraf signifikansi 0,809. Taraf signifikansi yang telah didapatkan oleh peneliti
lebih besar dari 0,05, maka hasil uji homogenitas pada data yang telah diujikan dengan istrumen pilihan ganda dapat dikatakan bahwa kelompok
jenis pekerjaan yaitu buruh, PNS, dan wiraswasta memiliki varian yang sama. Hasil penghitungan uji homogenitas instrumen uraian dapat dilihat
pada tabel 4.11. Tabel 4.11. Hasil Uji Homogenitas Intrumen Pilihan Uraian
Uji Statistik Levenes Statistic
Sig. Keterangan
Levene Statistic 6,012
0,003 Tidak Homogen
Tabel 4.11 menunjukkan hasil uji homogenitas yang menyatakan taraf signifikansi 0,003. Taraf signifikansi yang telah didapatkan oleh peneliti
lebih besar dari 0,05, maka hasil uji homogenitas pada data yang telah
diujikan dengan istrumen uraian dapat dikatakan bahwa kelompok jenis pekerjaan yaitu buruh, PNS, dan wiraswasta tidak memiliki varian yang
sama. 5.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara yang mana harus diuji kebenarannya secara empiris. Uji hipotesis penelitian dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS versi 20, dengan jenis uji nonparametik yaitu dengan uji Kruscal-Wallis. Pengggunaan uji Kruscal-Wallis, karena data
berdistribusi tidak normal dan variabel penelitian lebih dari 2 sehingga penghitungan menggunakan uji kruscal-wallis. Perumusan hipotesis yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
H = Tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis pekerjaan
orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Mlati. H
1
= Ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Mlati.
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah a.
Jika harga sig 2-tailed ≥ 0,05; H diterima atau H
1
ditolak, artinya tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis
pekerjaan orang tua siswa kelas V semester 2 SD Negeri se- Kecamatan Mlati.
b. Jika harga sig 2-tailed 0,05; H
ditolak atau H
1
diterima, artinya ada perbedaan miskonsepsi IPA fisika dilihat dari jenis pekerjaan
orang tua siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Mlati. Hasil penghitungan uji hipotesis menggunakan Kruscal-Wallis sampel
pada SPSS 20, seperti pada tabel 4.12. Tabel 4.12. Uji Hipotesis Instrumen Soal Pilihan Ganda
Uji Statistik Sig. 2-tailed
Keterangan
Uji Kruscal-Wallis 0,657
Tidak Ada Perbedaan
Tabel 4.12 merupakan hasil uji H untuk uji Kruscal-Wallis. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dilihat pada kolom sig.
adalah 0,657 yang jauh di atas 0,05. Menurut kriteria pengujian yang berdasarkan nilai probabilitas, membandingkan sig dengan taraf signifikansi
α dari tabel Test Statistics nilai sig = 0,657. Diketahui bahwa sig = 0,657 0,05 maka H
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa jika H diterima dan
H
1
ditolak, artinya tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Mlati,
Kabupaten Sleman. Hasil penghitungan uji hipotesis menggunakan kruscal-wallis untuk soal
uraian, seperti pada tabel 4.13.
Tabel 4.13. Uji Hipotesis Instrumen Soal Uraian
Uji Statistik Sig. 2-tailed
Keterangan
Uji Kruscal-Wallis 0,729
Tidak Ada perbedaan
Tabel 4.13 merupakan hasil untuk uji Kruscal-Wallis. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dilihat pada kolom sig.
adalah 0,729 yang jauh di atas 0,05. Menurut kriteria pengujian yang berdasarkan nilai probabilitas, membandingkan sig dengan taraf signifikansi
α dari tabel Test Statistics nilai sig = 0,729. Diketahui bahwa sig = 0,729 0,05 maka H
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa jika H diterima dan
H
1
ditolak, artinya tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Mlati,
Kabupaten Sleman dilihat dari jawaban siswa untuk soal uraian.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Penelitian bertujuan untuk 1 mendeskripsikan miskonsepsi
IPA siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman dan 2 mengatahui adanya perbedaan miskonsepsi IPA dilihat dari jenis pekerjaan
orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Analisis data dilakukan dengan analisis deskripsi serta melihat jawaban siswa,
melalui hasil tersebut dapat diketahui bahwa masih ada yang mengalami miskonspsi pada indikator penelitian. Miskonsepsi menurut Suparno 2005: 8
adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan konseep yang diakui oleh para ahli.