Soal pilihan ganda dan uraian setelah dilakukan revisi dan pembenaran sesuai dengan saran maka soal di uji validitas kepada siswa yaitu pada tanggal 11 Mei
2015. Pengujian soal diberikan kepada 6 SD dari jumlah populasi 31 SD Negeri se-Kecamatan Mlati. Pengambilan 6 SD tersebut dikarenakan keterbatasn waktu
yang dimiliki oleh peneliti. Pengujian soal untuk sampel penelitian dilakukan pada tanggal 25-30 Mei 2015 untuk pengujian 31 SD Negeri se-Kecamatan Mlati.
Uji validitas soal menggunakan SPSS versi 20 dilakukan setelah uji soal ke 6 SD. Penghitungan soal validitas menggunakan SPSS maka diperoleh 20 soal
pilihan ganda dan 5 soal uraian yang dinyatakan valid untuk diujikan kepada responden yang sudah dihitung sesuai dengan tabel krejcie.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalu pengujian validitas dan reliabilitas. Uji validitas meliputi tiga hal yaitu validitas isi, validitas muka,
dan validitas konstruk. Ketiga validitas dan reliabilitas akan digunakan pada instrumen tes.
1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Validitas salah satu aspek kecermatan pengukuran Azwar, 2009: 5. Uji Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur
apa yang ingin diukur Siregar, 2010: 162. Sebuah tes atau instrumen akan dikatakan valid dengan nilai tinggi apabila dapat menggunakan atau
menjalankan sesuai dengan ukuran dan fungsinya. Dengan mampu digunakan
sesuai dengan fungsi dan ukuran maka hasil yang akan digunakan juga sesuai dengan pengukuran tersebut. Uji validitas menggunakan tiga hal yaitu sebagai
berikut : a.
Validitas Isi Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap
isi tes dengan analisis rasional atau lewat expert judgment Anzwar, 2009: 45. Pendapat lain diungkapkan oleh Sangadji dan Sopiah 2010: 160,
validitas isi menunjuk kepada sejauh mana instrumen mencerminkan isi yang dikehendaki. Validitas isi diberikan kepada para ahli yang bidang
keahliannya berhubungan dengan penelitian ini. Instrumen yang diberikan kepada para ahli atau expert judgment berupa soal tes. Soal tes yang
diberikan validasi berupa tes pilihan ganda dan uraian. Expert judgment yang dipilih oleh peneliti yakni 2 dosen dan 2 guru kelas V dari SD yang
berbeda. Para ahli memberikan penilaian pada lembar penilaian yang sudah diberikan. Skala skor yang digunakan dalam lembar penilaian yaitu
dengan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2009: 93. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel, kemudian indikator dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun aitem-aitem instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Dalam skala likert ada perhitungan skor tertentu dengan menggunakan penerapanya aturan bilangan pada obyek atau fenomena tertentu. Pada
penelitian ini pengukuran dikenakan pada variabel yang akan diteliti Suharsaputra, 2014: 72. Skala skor yang biasa digunakan dalam Skala
Likert meliputi skor 1 : Tidak sesuai, skor 2 : Kurang Sesuai, skor 3 : Ragu-ragu, skor 4 : Sesuai, dan skor 5 : Sangat Sesuai.
Penggunaan pengukuran skala Likert, sering terjadi kecenderungan ahli memilih kategori skor ragu-ragu. Mengatasi hal tersebut, maka dalam
penelitian ini kategori skor ragu-ragu akan dihapus, agar skor yang didapatkan jelas. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut : skor 1 : Tidak Sesuai, skor 2 : Kurang Sesuai, skor 3 : Sesuai, skor 4 : Sangat Sesuai.
Pengukuran menggunakan skala likert untuk memberikan nilai-nilai pada suatu variabel dengan menggunakan tanda bilangan atas variabel
konsep yang diteliti. Lembar penelitian dibuat berdasarkan indikator dan hasil akir akan diakumulasikan selanjutnya dikategorikan menggunakan
sebuah kriteria yang sudah ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap instrumen diatur dalam tabel berikut.
Tabel 3.7. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen
Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitataif
Keputusan
3 Positif
Tidak Revisi 3
Negatif Revisi pada bagian tertentu
3 Positif
Revisi 3
Negatif Revisi
Tabel 3.7 berisikan kriteria penilaian untuk revisi terhadap instrumen yang telah dibuat berdasarkan indikator dan hasil ahkirnya. Kriteria
penialaian kuantitatif menggunakan rentan nilai 3 dan 3, untuk
penilaian kualitatif menggunakan keterangan positif dan negatif. Keputusan yang digunakan yaitu dengan keterangan tidak revisi jika
penilaian kuantitatif 3 penilaian kualitatif positif maka keputusan tidak revisi, penilaian kuantitatif 3 penilaian kualitatif negatif maka keputusan
revisi pada bagian tertentu, penilaian kuantitatif 3 penilaian kualitatif positif maka keputusan revisi, dan penilaian kuantitatif 3 penilaian
kualitatif negatif maka keputusan revisi. Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen dan guru.
Dosen dan guru dipilih karena merupakan ahli dalam pembelajaran IPA Fisika dan penggunaan bahasa. Ahli tersebut yaitu Romo Prof. PS, Ibu
SR, Ibu AT, dan bapak ATR. Peneliti memilih ahli pertama yaitu Romo Prof. PS sebagai dosen pendidikan Fisika di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dan sebagai penulis beberapa buku mengenai Miskonsepsi IPA. Berdasarkan hasil expert judgment ahli pertama, maka ada beberapa
soal yang harus dilakukan revisi. Soal yang perlu dilakukan revisi merupakan soal yang belum bisa dikategotikan soal yang mengarah jenis
soal miskonsepsi. Catatan yang diberikan ahli untuk soal pilhan ganda yaitu “karena ini studi miskonsepsi maka perlu deteksi keyakinan
terhadap jawaban apa iya yakin benar atau tidak yakin benar”. Hasil validasi ahli pertama untuk soal uraian yaitu pada nomor 3 bahwa kalimat
perlu diperbaiki agar tidak menimbulkan kebingungan. Pemilihan ahli kedua yaitu Ibu SR karena sebagai dosen pendidikan
Fisika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil validasi dari Ibu
SR menunjukkan bahwa beberapa soal untuk pilhan ganda perlu revisi dengan diberi gambar dan sedikit direvisi untuk susunan kalimatnya.
Sedangkan untuk soal uraian perlu direvisi terkait dengan kunci jawaban yang dibuat oleh peneliti, karena kunci jawaban masih kurang tepat.
Pemilihan ahli ke tiga yaitu Ibu AT karena sebagai guru kelas V di salah satu SD Negeri di Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, serta
menguasai materi yang diajarkan di sekolah dan menilai penyusunan kalimat dan penggunaan bahasa pada soal agar mudah dipahami oleh
siswa. Hasil validasi dari ahli ketiga yaitu menunjukan bahwa beberapa soal pilihan ganda dan uraian perlu dilakukan revisi berkaitan dengan
susunan kalimat yang masih kurang jelas, serta penambahan gambar sehingga siswa mudah memahami. Hasil validasi untuk soal uraian, ahli
memberikan masukan dengan menyoroti dari kesinambungan indikator dan soal.
Pemilihan ahli keempat yaitu bapak ATR karena sebagai guru kelas V di salah satu SD di Kabupaten Magelang Jawa Tengah, selain sebagai
guru kelas V juga menilai bahasa yang digunakan pada soal agar mudah dipahami oleh siswa. Hasil validasi berupa masukan yang mengarah pada
perbaikan susunan kalimat, karena susunan kalimat masih sulit dipahami siswa sehingga perlu dilakukan revisi.
Berdasarkan hasil validasi kempat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa masih perlu dilakukan revisi untuk beberapa soal agar soal dapat
dikategorikan soal yang mengarah soal miskonsepsi. Penyusunan kalimat
juga masih perlu diperhatikan agar siswa dapat dengan mudah memahami soal. Hasil validitas isi menurut kempat ahli dapat dilihat pada lampiran 2c
dan 2d. b.
Validitas Muka Validitas muka adalah tipe validitas
yang paling rendah signifikansinya karena hanya didasarkan pada penilaian terhadap format
penampilan appearance tes Azwar, 2009: 46. Tujuan penelitian ini melakukan validitas muka yaitu untuk mengetahui motivasi individu
dalam mengerjakan soal tes tersebut. Pengujian validitas muka dilakukan pada instrumen tes berupa tes pilihan ganda dan uraian. Validitas muka
pada instrumen tes dilakukan oleh siswa kelas V di SD Negeri Candiroto 1, Temanggung. Peneliti memilih SD tersebut karena setara dengan
sampel penelitian yang dipilih yaitu kelas V, sama-sama sudah mempelajari materi yang sama dan memilih SD tersebut karena
mengantisipasi kebocoran soal bagi siswa. Validitas muka dilakukan dengan teknik wawancara pada lima siswa.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada 5 siswa yang dipilih secara acak. Pemilihan acak ini agar tidak hanya siswa
yang mempunyai kemampuan tinggi atau pun kemampuan sedang. Pemilihan acak karena peneliti tidak mengetahui latar belakang siswa,
sehingga mampu mengetahui kemampuan siswa secara langung dari kegiatan mengerjakan soal dan wawancara.
Hasil validitas muka pada kelima siswa tersebut maka peneliti melakukan revisi soal pilihan ganda dan uraian yang dianggap sulit dan
kalimat sulit dipahami. Revisi soal dilakukan peneliti dengan mengubah susunan kalimat sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Hasil
validitas muka data dilihat pada lampiran 2 e. c.
Validitas Konstruk Validitas konstruk adalah tipe validitas yang menunjukan sejauh mana
tes mengungkapkan suatu trait atau konstrak teoretik yang hendak diukurnya Allen en, 1979 dalam Anzwar, 2009: 48. Validitas konstruk
dilakukan pada 65 siswa SD kelas V, serta siswa yang pernah mendapatkan materi mengenai gaya gaya gesek, gaya gravitasi, gaya
magnet, gerak, energi, pesawat sederhana, sifat- sifat cahaya, pelapukan, dan struktur bumi.
Hasil validitas konstruk akan direkap menggunakan miscrosoft exsel dan dihitung menggunkan SPSS versi 20 for windows, terdapat 16 soal
tidak valid. Hasil uji validitas soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8. Tabel Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda
No Indikator
No. Butir
Soal r tabel
r hitung Person
Correlation Sig. 2-
taile Keputusan
1 5.1.1 Menyebutkan macam-
macam gaya 1
0,244 .008
.953 Tidak Valid
2 0,244
.226 .070
Tidak Valid 3
0,244 .378
.002 Valid
2 5.1.2 Mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi gaya
4 0,244
.343 .005
Valid 5
0,244 .298
.016 Valid
6 0,244
.170 .176
Tidak Valid 3
5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri 7
0,244 .093
.459 Tidak Valid
No Indikator
No. Butir
Soal r tabel
r hitung Person
Correlation Sig. 2-
taile Keputusan
pesawat sederhana 8
0,244 .328
.008 Valid
9 0,244
.460 .000
Valid 10
0,244 .337
.006 Valid
11 0,244
.450 .000
Valid 12
0,244 .217
.082 Tidak Valid
4 5.2.2 Menyebutkan contoh
jenis tuas atau pengungkit jenis pertama
13 0,244
.440 .000
Valid 14
0,244 .272
.028 Valid
15 0,244
.483 .000
Valid 5
5.2.3 Menyebutkan penerapan
pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari
16 0,244
.258 .038
Valid 17
0,244 .236
.058 Tidak Valid
18 0,244
.253 .042
Valid 6
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat cahaya
19 0,244
.257 .039
Valid 20
0,244 .282
.023 Valid
21 0,244
.398 .001
Valid 7
6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan
pada cermin 22
0,244 .293
.018 Valid
23 0,244
.231 .064
Tidak Valid 24
0,244 .298
.016 Valid
25 0,244
.213 .089
Tidak Valid 26
0,244 .067
.594 Tidak Valid
8 6.2.1
Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk
membuat karyamodel yang menerapkan sifat-sifat cahaya
27 0,244
.166 .187
Tidak Valid 28
0,244 .430
.000 Valid
29 0,244
.059 .641
Tidak Valid
9 7.1.1 Menggolongkan jenis-
jenis batuan 30
0,244 .220
.078 Tidak Valid
31 0,244
.397 .001
Valid 32
0,244 .331
.012 Valid
33 0,244
.008 .952
Tidak Valid 10
7.1.2 Menjelaskan proses
pembentukan tanah karena pelapukan
34 0,244
.319 .010
Valid 35
0,244 .343
.005 Valid
36 0,244
.137 .275
Tidak Valid 11
7.3.1 Mendeskripsikan struktur permukaan bumi
37 0,244
.123 .329
Tidak Valid 38
0,244 .199
.112 Tidak Valid
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa terdapat 16 soal tidak valid yaitu aitem 1, 2, 6, 7, 12, 17, 22, 25, 26, 27, 29, 30, 33, 36, 37, dan 38. Aitem valid
dan tidak valid dianalisis dengan membandingkan r
hitung
r
tabel
Sugiyono, 2011: 631. Peneliti menentukan r
tabel
menurut Suiyono, melihat jumlah sampel yang digunakan. Jumlah sampel penelitian adalah 65, kemudian
melihat sampel yang digunakan dalam menentukan r
tabel
pada taraf signifikansi 5 sesuai dengan jumlah sampel. Nilai r
tabel
dengan jumlah sampel 65 adalah 0,244. Melihat r
hitung
r
tabel
maka aitem nomor 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 28, 31, 32, 34, dan 35.
Aitem yang dinyatakan valid dan memiliki tanda memiliki taraf kepercayaan sebesar 95 . Aitem valid dan mendapatkan tanda yaitu
aitem 5, 14, 16, 18, 19, 20, 22, 24, dan 32. Aitem yang memiliki tanda memiliki taraf kepercayaan sebesar 99 . Aitem valid dan
mendapatkan tanda yaitu aitem 3, 4, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 21, 28, 31, 34, dan 35. Hasil validitas menunjukan bahwa terdapat 16 soal tidak valid,
maka penelitian hanya terdapat 22 aitem valid, namun dalam analisis selanjutnya penelitian hanya menggunakan 20 aitem. Hasil penghitungan
menggunkan SPSS versi 20 dapat dilihat pada lampiran 2 g. Hasil validitas konstruk instrument uraian akan direkap menggunakan
miscrosoft Exsel dan dihitung menggunkan Product Moment SPSS versi 20 for windows. Hasil validitas konstruk soal uraian dapat dilihat pada
tabel 3.9.
Tabel 3.9. Tabel Hasil Validitas Soal Uraian
No Indikator
No. Butir
Soal r tabel
r hitung Person
Correlation Sig. 2-
taile Keputusan
1 5.2.1 Menjelaskan perbedaan
golongan pengungkit 1
0,244 .504
.000 Valid
2 5.1.1 Menjelaskan hubungan
gaya magnet. 2
0,244 .599
.000 Valid
3 7.3.1 Mendeskripsikan struktur
bumi 3
0,244 .646
.000 Valid
4 6.1.1Mengidentifikasi sifat-
sifat cahaya 4
0,244 .662
.000 Valid
5 6.1.2Menjelaskan sifat
bayangan pada cermin 5
0,244 .529
.000 Valid
6 5.2.2 Menjelaskan fungsi
bidang miring 6
0,244 .630
.000 Valid
7 7.1.2 Menjelaskan proses
pembentukan tanah karena pelapukan
7 0,244
.597 .000
Valid 8
7.1.1Menggolongkan jenis- jenis batuan
8 0,244
.742 .000
Valid 9
7.3.1 Mendeskripsikan struktur bumi
9 0,244
.655 .000
Valid
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa hasil validitas pada soal uraian. Hasil analisis soal uraian menunjukan bahwa semua aitem dinyatakan valid,
dengan taraf kepercayaan 99 . Peneliti akan menggunakan 5 soal valid dari jumlah soal uraian yang valid serta mewakili masing-masing
indikator. Hasil penghitungan validitas menggunakan SPSS versi 20 dapat dilihat pada lampiran 2 h.
Berdasarkan penghitungan menggunakan program SPSS versi 20 for windows untuk uji validitas instrumen pilihan ganda dan uraian, maka
peneliti menggunakan 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian dari jumlah soal valid. Kisi-kisi soal valid dan tidak dapat dilihat pada berikut.
Tabel 3.10. Kisi-kisi Soal Valid Pilihan Ganda
No Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
Indikator Nomer Butir
Soal
1. 5. Memahami
hubungan antara gaya, gerak, dan
energi, serta fungsinya
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya,
gerak dan energi melalui percobaan gaya gravitasi,
gaya gesek, gaya magnet 5.1.1 Menyebutkan macam-
macam gaya melalui percobaan
3 5.1.2 Mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi gaya
4, 5
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat
membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
5.2.1 Mengidentifikasi ciri- ciri pesawat sederhana
8, 9, 10, 11 5.2.2 Menyebutkan contoh
jenis tuas atau pengungkit jenis pertama
13, 14, 15 5.2.3
Menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam
kehidupan sehari-hari 16, 18
2. 6. Menerapkan
sifat-sifat cahaya melalui
kegiatan membuat suatu
karya atau model
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat
cahaya 19, 20, 21
6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan
pada cermin 22, 24
6.2 Membuat suatu
karyamodel, misalnya periskop atau lensa dari
bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat
cahaya 6.2.1
Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk
membuat karyamodel yang menerapkan sifat-sifat
cahaya 28
3. 7. Memahami
perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan
penggunaan sumber
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan
tanah karena pelapukan 7.1.1 Menggolongkan jenis-
jenis batuan 31, 32
7.1.2 Menjelaskan proses
pembentukan tanah karena pelapukan
34, 35 7.3 Mendeskripsikan
struktur bumi 7.3.1 Mendeskripsikan
struktur permukaan bumi -
Tabel 3.10 menunjukkan hasil kisi-kisi soal pilihan ganda yang dinyatakan valid. Berdasarkan kisi-kisi soal valid peneliti memilih 20 soal
valid dari jumlah 22 instrumen soal yang dinyatakan valid yaitu aitem 3, aitem 4, aitem 5, aitem 8, aitem 9, aitem 10, aitem 11, aitem 14, aitem 15,
aitem 16, aitem 18, aitem 19, aitem 20, aitem 21, aitem 22, aitem 24, aitem 28, aitem 31, aitem 34, dan aitem 38. Kisi-kisi soal pilihan ganda
tidak valid dijabarkan pada tabel 3.11. Tabel 3.11. Kisi-kisi Soal Tidak Valid Pilihan Ganda
No Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
Indikator Nomer Butir
Soal
1. 5. Memahami
hubungan antara gaya, gerak, dan
energi, serta fungsinya
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya,
gerak dan energi melalui percobaan
gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet
5.1.1 Menyebutkan macam- macam gaya melalui
percobaan 1, 2
5.1.2 Mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi
gaya 6
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang
dapat membuat pekerjaan lebih mudah
dan lebih cepat 5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri
pesawat sederhana 7, 12
5.2.2 Menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit
jenis pertama -
5.2.3 Menyebutkan penerapan
pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari
17
2. 6. Menerapkan
sifat-sifat cahaya melalui
kegiatan membuat suatu
karya atau model
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat
cahaya -
6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan
pada cermin 23, 25, 26
6.2 Membuat suatu
karyamodel, misalnya periskop atau lensa dari
bahan sederhana dengan menerapkan
sifat-sifat cahaya 6.2.1
Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk
membuat karyamodel yang menerapkan sifat-sifat cahaya
27, 29
3. 7. Memahami
perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan
penggunaan sumber
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan
tanah karena pelapukan
7.1.1 Menggolongkan jenis- jenis batuan
30, 33 7.1.2
Menjelaskan proses pembentukan tanah karena
pelapukan 36
7.3 Mendeskripsikan struktur bumi
7.3.1 Mendeskripsikan struktur permukaan bumi
37, 38
Tabel 3.11 menunjukkan kisi-kisi soal pilihan ganda yang dinyatakan tidak valid. Berdasarkan kisi-kisi di atas menunjukan bahwa ada 16 soal
tidak valid, soal yang dinyatakan tidak valid yaitu aitem 1, aitem 2, aitem 6, aitem 7, aitem 12, aitem 17, aitem 23, aitem 25, aitem 26, aitem 27,
aitem 29, aitem 30, aitem 33, aitem 36, aitem 37, dan aitem 38. Peneliti melakukan revisi soal untuk aitem 34 dan aitem 38, pada
penghitungan validitas kedua nomer tersebut dinyatakan tidak valid. Peneliti merevisi kedua soal agar dapat mewakili masing-masing indikator
dengan merubah pertanyaan. melalui revisi kedua soal, maka ada beberapa soal yang tidak digunakan untuk uji penelitian walaupun soal tersebut
dinyatakan valid yaitu aitem 13 dan aitem 32. Dua aitem tersebut sudah diwakili dengan nomer soal lainya. Tabel 3.12 merupakan kisi-kisi soal
uraian yang dinyatakan valid berdasarkan penghitungan. Tabel 3.12. Kisi-kisi Soal Valid Uraian
No Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
Indikator Nomer
Butir Soal
1. 5. Memahami
hubungan antara gaya,
gerak dan energi serta
fungsinya. 5.1 Mendeskripsikan
hubungan antara gaya, gerak dan
energi melalui percobaan gaya
gravitasi, gaya gesek, gaya
magnet. 5.1.1 Menjelaskan
hubungan gaya magnet.
2
5.2 Menjelaskan pesawat
sederhana yang dapat membuat
pekerjaan lebih mudah dan lebih
cepat. 5.2.1 Menjelaskan
perbedaan golongan
pengungkit 1
5.2.2 Menjelaskan fungsi bidang miring
6
2. 6. Menerapkan
sifat-sifat cahaya
melalui 6.1 Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya 6.1.1Mengidentifikasi
sifat-sifat cahaya 4
6.1.2Menjelaskan sifat bayangan pada
5
No Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
Indikator Nomer
Butir Soal
kegiatan membuat
suatu karya atau model
cermin
3. 7. Memahami
perubahan yang terjadi di
alam dan hubungannya
dengan penggunaan
sumber daya alam.
7.1 Mendiskripsikan proses
pembentukan tanah karena
pelapukan 7.1.1Menggolongkan
jenis-jenis batuan 8
7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan
tanah karena pelapukan
7 7.3 Mendeskripsikan
struktur bumi 7.3.1 Mendeskripsikan
struktur bumi 3, 9
Tabel 3.12 menunjukkan kisi-kisi soal valid, peneliti memilih 5 soal valid dari jumlah 9 instrumen soal yang dinyatakan valid yaitu aitem 1, aitem
4, aitem 5, aitem 6, dan aitem 8. Pemilihan ke lima soal tersebut berdasarkan hasil validitas yang hasilnya lebih tinggi dari hasil valid yang lain, maka ada
beberapa soal yang tidak digunakan untuk uji penelitian walaupun soal tersebut dinyatakan valid yaitu aitem 2, aitem 3, aitem 7, dan aitem 9.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebagai alat penilaian yang berkenaan dengan keajegan dalam menilai yang akan dinilainya. Alat ukur ini biasanya hasil akan dianggap
sama. Anastasia dalam Sutoya, 2012: 64 berpendapat bahwa memandang reliabilitas merujuk pada konistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama
ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir- butir ekuivalen yang berbeda, atau
dalam kondisi pengujian yang berbeda. Arifin 2012: 258 berpendapat bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.
Instrumen disebut reliabel jika instrumen tersebut menghasilkan data yang sama untuk objek yang sama dalam beberapa kali pengukuran.
Hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel dengan tarif signifikan 0,05. Jika r tabel lebih besar maka tidak reliable. Jika r tabel lebih kecil, maka
reliabl. Kriteria untuk menentukan tinggi rendahnya suatu koefisien reliabilitas suatu tes menurut Mahmud 2011: 196 dapat ditentukan dengan
kualifikasi reliabilitas. Tabel 3.13 kualifikasi reliabilitas, sebagai berikut. Tabel 3.13. Kualifikasi Reliabilitas
Nilai Koefisien Keterangan Derajat Reliabilitas
0,20 Hampir ada
0,21 – 0,40
Rendah 0,41
– 0,70 Sedang
0,71 – 0,90
Tinggi 0,91
– 1,00 Tinggi sekali
1,00 Sempurna
Berdasarkan penghitungan menggunakan SPSS maka hasil yang diperoleh sesuai dengan tabel 3.14 reliabilitas soal pilihan ganda dan tabel 3.15
reliabilitas soal uraian. Tabel 3.14. Reliabilitas Soal Pilihan Ganda
Coronbach Alpha Jumlah Aitem
Kategori Keterangan
.647 22
Cukup Reliabel
Tabel 3.14 menujukkan hasil penghitungan reliabilitas untuk soal pilihan ganda. Hasil reliabel dilihat dari koefisien reliabilitas dengan hasil reliabilitas
soal pilihan ganda 0.647. Hasil koefisien reliabilitas dilihat dari kualifikasi reliabilitas maka soal pilihan ganda dikategorikan sedang. Berdasarkan hasil
kualifikasi reliabilitas maka instrumen soal pilihan ganda dinyatakan layak
digunakan untuk alat ukur penelitian. Hasil penghitungan reliabilitas untuk soal uraian dapat dilihat pada tabel 3.15.
Tabel 3.15. Reliabilitas Soal Uraian
Coronbach Alpha Jumlah Aitem
Kategori Keterangan
.752 9
Tinggi Reliabel
Tabel 3.15 menunjukkan hasil reliabilitas untuk soal uraian. Berdasarkan tabel soal uraian valid maka dinyatakan juga instrumen soal yang reliabel.
Hasil reliabel dilihat dari koefisien reliabilitas dengan hasil reliabilitas soal uraian 0.752. Hasil koefisien reliabilitas dilihat dari kualifikasi reliabilitas
maka soal uraian dikategorikan tinggi. Berdasarkan hasil kualifikasi reliabilitas maka instrumen uraian dinyatakan layak digunakan untuk alat ukur
penelitian.
H. Teknik Analisis Data