Deskripsi Instrumen Soal Uraian

magma ditunjukan oleh huruf B. Hasil jawaban siswa dilihat pada lampiran 3 i.

b. Deskripsi Instrumen Soal Uraian

Analisis deskripsi kedua yaitu analisis instrumen uraian. Analisis data ini bertujuan untuk mengetahui tingkat miskonsepsi yang dialami oleh siswa, dilihat dari jawaban siswa yang tidak sesuai dengan konsep. Analisis intrumen pilihan ganda dan uraian disajikan dalam bentuk yang berbeda, perbedaan analisis yaitu jika analisis soal pilihan ganda dilakukan berdasarkan Kompetensi Dasar KD, sedangkan pada instrumen uraian dianalisis berdasarkan konsep. Pada soal uraian terdapat 5 konsep yang berbeda yaitu tentang pengungkit, sifat cahaya, sifat bayangan pada cermin, fungsi bidang miring, dan jenis-jenis batuan. Berdasarkan 5 soal uraian dapat dilihat hasil miskonsepsi secara umum pada diagram batang di bawah ini : Gambar 4.22 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika Soal Uraian 57.28 32.6 51.42 24.28 35.30 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 Aitem 1 Aitem 2 Aitem 3 Aitem 4 Aitem 5 Miskonsepsi Gambar 4.22 menunjukkan bahwa miskonsepsi dilihat secara keseluruhan data tiap butir soal. Rata-rata miskonsepsi pada diagram batang di atas adalah 40.18 . Miskonsepsi paling besar yaitu pada aitem 1 mengenai konsep pengungkit, sedangkan miskonsepsi paling rendah yaitu pada aitem 4 tentang konsep fungsi bidang miring. Penjelasan secara rinci untuk setiap aitem soal dapat dilihat sebagai berikut : 1 Konsep tentang pengungkit Konsep tentang perbedaan golongan pengungkit merupakan salah satu materi pelajaran IPA Fisika kelas V semester 2. Pengungkit dibagi menjadi 3 jenis yaitu pengungkit golongan pertama, kedua,dan ketiga. Ketiga golongan tersebut mempunyai perbedaan prinsip kerja, selain itu juga memiliki perbedaan pada letak titik tumpu, beban, dan kuasa. Penelitian ini untuk menguji pemahaman konsep mengenai pengungkit maka peneliti menguji dengan 1 soal yang mewakili tentang konsep pengungkit. Peneliti untuk mengetahuinya memberikan soal pada aitem 1 sebagai berikut : “Perhatikan kedua gambar berikut Kedua alat di atas tampak sama. Namun, kedua alat tersebut dimasukkan ke dalam jenis pengungkit yang berbeda. Mengapa demikian? Jelaskan”. Hasil jawaban siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini : A B Tabel 4.3. Konsep Pengungkit No KD Jawaban Jumlah Persentase Keterang an 1 5.2 Menjelask an pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat Gambar A merupakan pengungkit jenis kedua yaitu memiliki ciri-ciri beban berada diantara kuasa dan titik tumpu. Gambar B merupakan pengungkit jenis pertama yaitu memiliki ciri-ciri titik tumpu berada diantara beban dan kuasa. 92 35.39 Tidak Miskonse psi Gambar A merupakan pemecah kemiri, dan gambar B tang 28 10.76 Miskonse psi Karena beda letak titik tumpu, beban, dan kuasa 77 29.61 A karena digunakan untuk memecahkan biji, B karena digunakan untuk menarik paku 21 8.07 Karena pengungkit A lebih tipis sedangkan pengungkit B lebih tebal 1 0.38 Krena gambar A adalah golongan pengungkit ke II, gambar B merupakan jenis pengungkit golongn ke I 7 2.69 Tidak Sesuai Konteks 15 5.77 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Mlati tentang konsep pengungkit. Berdasarkan tabel di atas siswa yang sudah mengalami kebenaran konsep tentang pengungkit sebanyak 92 siswa atau 35.39 . Kebenaran konsep dapat dilihat dari jawaban yang sesuai dengan pertanyaan dan konsep kerja pengungkit. Jawaban yang sesuai dengan konsep dan benar yaitu perbedaan kedua gambar yaitu gambar A merupakan pengungkit jenis kedua yaitu memiliki ciri-ciri beban berada diantara kuasa dan titik tumpu, gambar B merupakan pengungkit jenis pertama yaitu memiliki ciri-ciri titik tumpu berada diantara beban dan kuasa. Selain itu masih ada siswa yang mengalami kesalahan konsep sebesar 51.53 atau 134 siswa. Kesalahan konsep dilihat dari jawaban siswa yang tidak sesuai dengan kunci jawaban. Adapun beberapa siswa tidak menjawab pertanyaan sesuai dengan konteks sebesar 7.31 atau 15 siswa. Jawaban siswa yang tidak sesuai konteks, yang mana jawaban tidak ada hubungan atau keterkaitan dengan pertanyaan yang diberikan. Berdasarkan uraian aitem 1 soal ini dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi sebesar 57.28 . Jawaban siswa yang tidak sesuai dengan konsep pengungkit diberikan karena konsep kerja pengungkit yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah kegunaan kedua jenis pengungkit untuk memecahkan biji dan mencabut paku. Kecenderungan siswa melihat suatu hal berdasarkan pengalaman sehari-hari merupakan salah satu bentuk terjadinya miskonsepsi. Selian berdasarkan pengalaman sehari- hari, pemahaman konsep juga dapat disebabkan oleh siswa karena kurang memahami materi yang dipelajari. 2 Konsep tentang sifat cahaya Konsep mengenai sifat cahaya merupakan salah satu materi yang dipelajari di kelas V semester 2 mata pelajaran IPA Fisika. Konsep tentang sifat cahaya dalam penelitian ini diwakili oleh 1 soal yaitu pada nomor aitem 2. Pada aitem 2 ini siswa diminta untuk mengamati gambar sebuah gelas yang berisikan air yang dimasuki sebatang pensil. Peneliti untuk melihat pemahaman siswa mengenai konsep ini, maka diberikan soal sebagi berikut : “Perhatikan gambar pensil di dalam gelas berisi air berikut Mengapa pensil pada gambar di samping tampak seperti patah?”. Hasil jawaban siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4. Konsep Sifat Cahaya No KD Jawaban Jumlah Persentase Keterangan 2 KD 6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya Cahaya datang dari zat yang lebih padat benda dalam air menuju ke udara kurang padat dibiaskan menjadi garis normal 169 65 Tidak Miskonsepsi karena ada pemantulan cahaya yang masuk kedalam gelas 37 14.23 Miskonsepsi karena tidak ada gaya gravitasi 4 1.53 Karena mengalami pelapukan 1 0.38 Karena pensil didalam gelas, gelas terbuat dari kaca tapi pensilnya tidak patah kalau dimasukan kedalam gelas berisikan air akan terlihat patah 1 0.38 Karena jika pensil dimasukan ke dalam gelas yang berisi air maka pensil yang didalamnya akan terlihat kecil 2 0.76 Bayangan pensil didalam gelas terurai dan bayangannya menjadi seperti patah 5 1.92 Karena pensil memiliki persamaan bidang miring 3 1.15 Karena di pengaruhi oleh gaya gesek jadi tampak patah Karena adanya gaya gesek 1 0.38 Karena pensil yang dimasukan di dalam gelas berisi air beda kalau yang tidak dimasukan di dalam gelas yang tidak berisi air karena itu pensil yang dimasukan kedalam gelas berisi air seperti patah 1 0.38 Karena kaca cekung 2 0.76 Karena bagian luar gelas termasuk 6 2.30 No KD Jawaban Jumlah Persentase Keterangan cermin cembung Karena jika cahaya merambat ke medium satu kemudian lain yang berbeda kerapatanya maka arah rambat cahaya akan berbelok 3 1.15 Karena pensil itu dapat dibiaskan kalau dimasukan didalam gelas yang berisi air atau kalau terkena sinar matahari 2 0.76 Pensil pada gambar diatas tampak seperti patah karena sinar matahari memiliki sifat dapat diuraikan 2 0.76 Karena pemantulan cahayanya tidak merambat lurus 2 0.76 Tidak sesuai konteks 13 5 Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Mlati tentang konsep sifat cahaya. Berdasarkan tabel di atas jawaban siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memahami aitem 2 tentang pensil yang dimasukan kedalam gelas berisikan air bisa terlihat patah. Berdasarkan jawaban- jawabaan siswa diketahui 169 siswa atau 65 , yang mempunyai pemahaman konsep benar tentang sifat cahaya yang dilihat dari gelas yang berisikan air dan dimasuki sebatang pensil merupakan suatu proses cahaya datang dari zat yang lebih padat benda dalam air menuju ke udara kurang padat dibiaskan menjadi garis normal. Siswa yang masih mengalami kesalahn konsep sebesar 27.69 atau 72 siswa. Kesalahan konsep dilihat berdasarkan jawaban siswa yang tidak sesuai dengan kunci jawaban. Adapun siswa yang menjawab tidak sesuai dengan konteks sebesar 5 atau 13 siswa. Hal tersebut dilihat dari jawaban siswa yang mana jawaban tidak ada hubungan atau keterkaitan dengan pertanyaan yang diberikan. Berdasarkan uraian aitem 2 disimpulkan bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi pada aitem 2 soal uraian sebesar 32,6 . Ketidakpahaman siswa mengenai konsep tentang sifat cahaya dikarenakan penerimaan konsep jika suatu benda dimasukan kedalam air akan terlihat patah tanpa mengetahui alasan atau penjelasaan berdasarkan sifat cahaya yang benar. Penerimaan konsep secara cuma- cuma tanpa mengetahui apa alasan dan hubungan dengan teori yang tepat mengakibatkan konsep siswa terbawa sampai dewasa. 3 Konsep tentang sifat bayangan pada cermin Konsep ketiga tentang sifat bayangan pada cermin, masih berkaitan dengan konsep tentang sifat cahaya. Konsep tentang sifat bayangan pada cermin diwakili oleh 1 soal yaitu pada aitem 3. Pada aitem 3 siswa diminta untuk menjelaskan bentuk bayangan yang terjadi pada cermin cekung. Peneliti untuk melihat tingkat pemahaman konsep ini, maka diberikan soal sebagai berikut: “Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik? Jelaskan jawabanmu”. Hasil jawaban siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.5. Konsep Sifat Bayangan Cermin No KD Jawaban Jumlah Persentase Keterangan 3 KD 6.1 Mendiskripsi kan sifat- sifat cahaya Tidak, karena sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda di dalam cermin. Jika benda terletak diantara fokus dan pusat maka bayangan yang terbentuk nyata terbalik, jika benda terletak di pusat optis dan fokus maka bayangan yang dihasilkan diperbesar dan tegak 107 41.15 Tidak Miskonsepsi Karena bersifat tegak, diperbesar, semu maya, tidak terbalik 4 1.54 Miskonsepsi karena cermin cekung menjorok kedalam 3 1.53 karena cermin cekung bentuknya melengkung kedalam 14 5.38 karena cermin cekung mempunyai pembiasan cahaya 1 0.38 karena cermin cekung bersifat semu, terbalik, dan diperbesar 1 0.38 karena cermin cekung akan lebih besar bayanganya dan kalau membaca lebih jelas 1 0.38 Cekung bisa untuk membuat sendok jika kamu melihat sendok maka kamu akan terlihat besar 2 0.76 Tidak, karena bayangan kita dibentuk maya, tegak, diperbesar 2 0.76 Karena adanya pemantulan cahaya 2 0.76 Maya, tidak terbalik, tegak 1 0.38 Ya, karena kalau kita bercermin cekung kita bisa terbalik 2 0.76 Tidak, karena membentuk melengkung 4 1.54 Ya, karena cermin cekung memiliki gaya terbalik 5 1.92 Tidak, karena cermin cekung bisa membuat bayangan terbalik dan juga bisa meperbesar bayangan 2 0.76 Cermin cekung selalu terbalik agar dimanfaatkan oleh 2 2 0.76 No KD Jawaban Jumlah Persentase Keterangan cermin di periskop Iya karena cermin cekung dengan bayangan kita terlihat lebih jauhkecil 2 0.76 Karena jika dilihat dari cerminspion mobil tulisan pada mobil ambulan akan kebalik tetapi dilihat tulisan dari spion mobil motor tulisan ada ambulan tidak ke balik disebut cermin cekung 4 1.54 Karena cermin cekung bentuknya tidak nyata 3 1.53 Ya, karena bayangan yang terdapat di bagian atas cermin selalu memantul ke bagian bawah cermin cekung, sehingga bayangan benda- benda di sekitar menjadi terbalik 1 0.38 Bayangan yang dibentuk cermin cekung selalu terbalik karena sifat cermin cekung adalah terbalik, nyata, diperbesar 5 1.92 Karena saat didekatkan cekungan terlihat besar dan lebar saat dijauhkan bayangan cekungan terlihat kecil 4 1.54 Ya, karena cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya 3 1.53 Tidak Sesuai Konteks 63 24.23 Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Mlati tentang konsep sifat bayangan cermin. Berdasarkan jawaban siswa diketahui 107 siswa atau 41.15 , yang sudah memahami konsep benar tentang bayangan yang dihasilakan cermin cekung selalu terbalik dengan alasan sebagai berikut: tidak, karena sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda di dalam cermin. Jika benda terletak diantara fokus dan pusat maka bayangan yang terbentuk nyata terbalik, jika benda terletak di pusat optis dan fokus maka bayangan yang dihasilkan diperbesar dan tegak. Kesalahan konsep yang dialami oleh siswa yaitu sebesar 26.15 atau 68 siswa. Kesalahan konsep dilihat dari jawaban siswa yang tidak sesuai dengan kunci jawaban yang sudah dibuat sesuai dengan konsep bayangan cermin. Adapun siswa yang diketahui menjawab tidak sesuai dengan konteks sebesar 24.23 atau 63 siswa. Hal tersebut dilihat dari jawaban siswa yang mana jawaban tidak ada hubungan atau keterkaitan dengan pertanyaan yang diberikan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi pada aitem 3 sebesar 51.42 . Kecenderungan kesalahan konsep yang dialami siswa yaitu dilihat dari pengalaman sehari-hari saat mereka bercermin pada kaca. Pengalaman itulah menjadi konsep dasar mereka mengenai bayangan yang dihasilkan selagi mereka bercermin. Kesalahan konsep itu juga diakibatkan siswa yang belum paham mengenai sifat cahaya, dengan demikian siswa masih terbawa akan pemahaman konsep awal yang mereka terima mengenai bayangan yang dihasilkan saat mereka melakukan kegiatan bercermin. 4 Konsep tentang fungsi bidang miring Konsep keempat tentang fungsi bidang mring. Konsep bidang miring biasanya diterapkan pada jalan di daerah pegunungan. Bidang miring pada soal uraian diwakili oleh 1 soal yaitu pada aitem 4. Pada aitem 4 siswa diminta memberikan alasan atau penjelasan mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok. Peneliti untuk melihat tingkat pemahaman konsep ini, maka diberikan satu soal sebagai berikut: “Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok- kelok?”. Hasil jawaban siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.6. Konsep Bidang Miring No KD Jawaban Jumlah Persent ase Keterangan 4 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat Karena memudahkan untuk mobil naik ke atas pegunungan, Memanfaatkan cara kerja bidang miring, Agar orang dengan mudah mencapai tempat tujuan dengan tenaga yang lebih kecil 191 73.47 Tidak Miskonsepsi karena jalan daerah pegunungan termaksuk jenis pesawat sederhana dan untuk memperkecil gaya gesek 5 1.92 Miskonsepsi karena jalan di daerah pegunungan terlihat berkelok- kelok, maka jalanya terlihat banyak 2 0.76 supaya kendaraan yang akan naik ke gunung bisa lebih ringan atau jika jalan pegunungan dibuat lurus maka kendaraan yang melewati tidak akan mampu naik 1 0.38 karena biar tidak longsor dan berhati-hati jika berjalan 18 6.92 biar gaya gravitasi di sana lebih ringan 9 3.46 supaya lalu lintas kelihatan indah untuk suasana menjadi indah tentram dan dipasangi lampu lalu lintas 3 1.15 Agar tidak terjadi kecelakaan 7 2.69 Karena jika jalan didaerah pegunungan di buat lurus akan susah pejalan kaki atau pengendara 2 0.76 No KD Jawaban Jumlah Persent ase Keterangan Karena untuk mengurangi tanjakan 5 1.92 Tidak sesuai konteks 12 4.62 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Mlati tentang konsep bidang miring. Berdasarkan tabel di atas diketahui 191 siswa atau 73.46 yang sudah mempunyai kebenaran konsep tentang bidang miring. Kebenaran konsep bidang miring sesuai dengan soal aitem 4 bahwa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok karena memudahkan untuk mobil naik ke atas pegunungan, memanfaatkan cara kerja bidang miring, agar orang dengan mudah mencapai tempat tujuan dengan tenaga yang lebih kecil. Kesalahan konsep yang dialami oleh siswa yaitu sebesar 20 atau 52 siswa. Kesalahan konsep dilihat dari jawaban siswa yang tidak sesuai dengan kunci jawaban yang telah dibuat sesuai dengan konsep bidang miring. Adapun siswa yang menjawab tidak sesuai konteks sebesar 4.61 atau 12 siswa. Hal tersebut dilihat dari jawaban siswa yang mana jawaban tidak ada hubungan atau keterkaitan dengan pertanyaan yang diberikan. Berdasarkan uraian penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi pada aitem 4 sebesar 24.58 . Beberapa jawaban siswa yang muncul sangat bervariasi, kevariasian jawaban ini bisa timbul atau muncul dari pengalaman siswa yang pernah pergi ke daerah pegunungan dengan jalan yang berkelok-kelok. Pengalaman itulah yang memunculkan varian jawaban dari siswa mengenai soal yang berkaitan dengan apa yang telah mereka alami sebelumnya. Pengalaman itulah yang sering menjadi pemahaman konsep awal siswa mengenai hal ini, keadaan ini jika tidak dipelajari dan disesuaikan dengan teori yang ada akan berdampak pada konsep yang dimiliki siswa. 5 Konsep tentang jenis-jenis batuan Konsep kelima tentang jenis-jenis batuan. Batuan itu banyak macamnya, misalnya batuan sedimen, batuan beku, batuan apung, batuan granit, batuan malihan, dan masih banyak lagi, setiap jenis batuan memiliki pembentuk yang berbeda-beda dan memiliki ciri yang beda pula. Pada konsep ini akan diwakili oleh 1 soal yaitu aitem 5. Pada aitem 5 akan membahas mengenai penggolongan jenis batuan. Peneliti untuk melihat tingkat pemahaman konsep ini, maka diberikan soal sebagai berikut: “Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan sedimen Jelaskan”. Hasil jawaban siswa dapat dilihatpada tabel dibawah ini: Tabel 4.7. Konsep Jenis Batuan No KD Jawaban Jumlah Persent ase Keterangan 5 7.1 Mendisikri psikan proses pembentuk an tanah karena Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku, sedangkan batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan material dalam air sungai 142 54.62 Tidak Miskonsepsi No KD Jawaban Jumlah Persent ase Keterangan pelapukan batuan beku karena pembekuan sebuah bidang, batuan sedimen karena endapan 6 2.31 Miskonsepsi batuan beku adalah terbuat dengan lava yang membeku, batuan sedimen adalah batuan yang berasal dari gunung berapi 11 4.23 batuan beku adalah batuan yang terdiri dari beberapa batuan adalah batu apung, batu granit, dll. Batuan sedimen adalah batuan yang berbagai batuan. 4 1.54 batuan beku adalah batuan yang terbentuk antara pembekuan lava dan magma. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk antara pembekuan lava. 15 5.77 Batuan beku berbeda dengan batuan sedimen batuan beku terlihat beku dan batuan sedimen terlihat sedimen batuan beku kecil dan batuan sedimen terlihat besar 2 0.76 Batuan beku terbentuk karena pembekuan sedangkan batuan sedimen terbentuk dari pelapukan tanah 2 0.76 Batuan beku tidak bisa untuk pembuatan bangunan, sedangkan batuan sedimen bisa berguna untuk bahan bangunan 2 0.76 Batuan beku adalah keras dan susah dipecahkan, batuan sedimen mudah dipecahkan 3 1.15 Kalau batuan beku terbentuknya karena pengaruh suhu, kalau batuan sedimen terbentuknya murni alami 2 0.76 Batuan beku adalah batuan yang membeku karena perubahan suhu yang drastis sinarmatahari yang terlalu terik, misalnya batu pasir batuan yang membeku di gurun pasir karena matahari yang terlalu terik. Batuan sedimen adalah batuan yang melapuk karena aktivitas makhluk hidup, misalnya batuan yang awalnya besar karena aktifitas manusia makhluk hidup menjadi melapuk sperti terijak dinosaurus. 1 0.38 No KD Jawaban Jumlah Persent ase Keterangan Batuan beku terbentuk dari lava yang membeku sangat lama, sedangkan batuan sedimen membeku lebih cepat 1 0.38 Batuan beku pelapukan karena es, sedangkan batuan sedimen pelapukan karena gas 2 0.76 Batuan beku adalah dari magma yang membeku, sedangkan batuan sedimen dari batu-batuan yag muncul dari gunung meletus 3 1.15 Batuan beku yang terbentuk dari lava dan adanya perubahan temperature 3 1.15 Batuan beku itu beku, batuan sedimen itu batu pegnungan 1 0.38 Batuan beku adalah batuan dari magma, batuan sedimen adalah batu dari fisika 2 0.76 Batuan beku terbentuk dari lava yang membeku dengan sangat lama 1 0.38 Jika batuan beku terbuatdari lava atau bahan alam tapi jika batuan sedimen terbuat dari buatan manusia 1 0.38 Tidak sesuai konteks 30 11.54 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Mlati tentang konsep jenis batuan. Konsep batuan ini belum semua siswa mempunyai kebenaran konsep. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa siswa yang sudah mempunyai konsep benar yaitu sebanyak 142 siswa atau 54.62 . Kebenaran konsep siswa dilihat dari jawaban mengenai perbedaan batuan beku dan batuan sedimen, batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku, sedangkan batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan material dalam air sungai. Siswa yang masih mengalami kesalahan konsep sebesar 23.85 atau 62 siswa. Kesalahan konsep dilihat dari jawaban siswa berkaitan dengan perbedaan batuan beku dan sedimen tidak sesuai dengan kunci jawaban yang sudah dibuat berdasarkan konsep jenis batuan. Selain itu juga ada beberapa siswa yang menjawab tidak sesuai dengan konteks sebesar 11.53 atau 30 siswa. Hal tersebut dilihat dari jawaban siswa yang mana jawaban tidak ada hubungan atau keterkaitan dengan pertanyaan yang diberikan. Berdasarkan uraian jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi pada aitem 5 tentang jenis batuan sebesar 35.3 . Jawaban siswa sangat bervariasi mengenai konsep pembentuk bantuan beku dan sedimen. Perbedaan jawaban siswa dikarenakan pengalaman yang dimiliki oleh siswa mengenai jenis batuan yang sering dijumpai. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa siswa kurang mendalami mengenai konsep batuan, atau bisa juga karena pengelaman mereka saat melihat tukang bangunan yang sedang memecahkan batuan. Pengalaman itu mereka bawa dalam mengerjakan soal uraian yang diberikan oleh peneliti, karena kecenderungan melihat secara langsung akan berdanpak ada terjadinya miskonsepsi.

4. Perbedaan Miskonsepsi Siswa Kelas V SD Dilihat dari Jenis Pekerjaan