magma ditunjukan oleh huruf B. Hasil jawaban siswa dilihat pada lampiran 3 i.
b. Deskripsi Instrumen Soal Uraian
Analisis deskripsi kedua yaitu analisis instrumen uraian. Analisis data ini bertujuan untuk mengetahui tingkat miskonsepsi yang dialami oleh
siswa, dilihat dari jawaban siswa yang tidak sesuai dengan konsep. Analisis intrumen pilihan ganda dan uraian disajikan dalam bentuk yang
berbeda, perbedaan analisis yaitu jika analisis soal pilihan ganda dilakukan berdasarkan Kompetensi Dasar KD, sedangkan pada
instrumen uraian dianalisis berdasarkan konsep. Pada soal uraian terdapat 5 konsep yang berbeda yaitu tentang pengungkit, sifat cahaya, sifat
bayangan pada cermin, fungsi bidang miring, dan jenis-jenis batuan. Berdasarkan 5 soal uraian dapat dilihat hasil miskonsepsi secara umum
pada diagram batang di bawah ini :
Gambar 4.22 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika Soal Uraian
57.28 32.6
51.42 24.28
35.30
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
Aitem 1 Aitem 2
Aitem 3 Aitem 4
Aitem 5 Miskonsepsi
Gambar 4.22 menunjukkan bahwa miskonsepsi dilihat secara keseluruhan data tiap butir soal. Rata-rata miskonsepsi pada diagram
batang di atas adalah 40.18 . Miskonsepsi paling besar yaitu pada aitem 1 mengenai konsep pengungkit, sedangkan miskonsepsi paling rendah
yaitu pada aitem 4 tentang konsep fungsi bidang miring. Penjelasan secara rinci untuk setiap aitem soal dapat dilihat sebagai berikut :
1 Konsep tentang pengungkit
Konsep tentang perbedaan golongan pengungkit merupakan salah satu materi pelajaran IPA Fisika kelas V semester 2. Pengungkit
dibagi menjadi 3 jenis yaitu pengungkit golongan pertama, kedua,dan ketiga. Ketiga golongan tersebut mempunyai perbedaan prinsip kerja,
selain itu juga memiliki perbedaan pada letak titik tumpu, beban, dan kuasa. Penelitian ini untuk menguji pemahaman konsep mengenai
pengungkit maka peneliti menguji dengan 1 soal yang mewakili tentang
konsep pengungkit.
Peneliti untuk
mengetahuinya memberikan soal pada aitem 1 sebagai berikut : “Perhatikan kedua
gambar berikut
Kedua alat di atas tampak sama. Namun, kedua alat tersebut dimasukkan ke dalam jenis pengungkit yang berbeda. Mengapa
demikian? Jelaskan”. Hasil jawaban siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
A B
Tabel 4.3. Konsep Pengungkit
No KD
Jawaban Jumlah
Persentase Keterang
an
1 5.2
Menjelask an pesawat
sederhana yang dapat
membuat pekerjaan
lebih mudah dan
lebih cepat Gambar A merupakan pengungkit
jenis kedua yaitu memiliki ciri-ciri beban berada diantara kuasa dan titik
tumpu. Gambar B merupakan pengungkit jenis pertama yaitu
memiliki ciri-ciri titik tumpu berada diantara beban dan kuasa.
92 35.39
Tidak Miskonse
psi Gambar A merupakan pemecah
kemiri, dan gambar B tang 28
10.76
Miskonse psi
Karena beda letak titik tumpu, beban, dan kuasa
77 29.61
A karena digunakan untuk memecahkan biji, B karena
digunakan untuk menarik paku 21
8.07 Karena pengungkit A lebih tipis
sedangkan pengungkit B lebih tebal 1
0.38 Krena gambar A adalah golongan
pengungkit ke II, gambar B merupakan jenis pengungkit golongn
ke I 7
2.69 Tidak Sesuai Konteks
15 5.77
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Mlati tentang konsep pengungkit.
Berdasarkan tabel di atas siswa yang sudah mengalami kebenaran konsep tentang pengungkit sebanyak 92 siswa atau 35.39 .
Kebenaran konsep dapat dilihat dari jawaban yang sesuai dengan pertanyaan dan konsep kerja pengungkit. Jawaban yang sesuai dengan
konsep dan benar yaitu perbedaan kedua gambar yaitu gambar A merupakan pengungkit jenis kedua yaitu memiliki ciri-ciri beban
berada diantara kuasa dan titik tumpu, gambar B merupakan pengungkit jenis pertama yaitu memiliki ciri-ciri titik tumpu berada
diantara beban dan kuasa. Selain itu masih ada siswa yang mengalami
kesalahan konsep sebesar 51.53 atau 134 siswa. Kesalahan konsep dilihat dari jawaban siswa yang tidak sesuai dengan kunci jawaban.
Adapun beberapa siswa tidak menjawab pertanyaan sesuai dengan konteks sebesar 7.31 atau 15 siswa. Jawaban siswa yang tidak
sesuai konteks, yang mana jawaban tidak ada hubungan atau keterkaitan dengan pertanyaan yang diberikan. Berdasarkan uraian
aitem 1 soal ini dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi sebesar 57.28 .
Jawaban siswa yang tidak sesuai dengan konsep pengungkit diberikan karena konsep kerja pengungkit yang mereka lihat dalam
kehidupan sehari-hari adalah kegunaan kedua jenis pengungkit untuk memecahkan biji dan mencabut paku. Kecenderungan siswa melihat
suatu hal berdasarkan pengalaman sehari-hari merupakan salah satu bentuk terjadinya miskonsepsi. Selian berdasarkan pengalaman sehari-
hari, pemahaman konsep juga dapat disebabkan oleh siswa karena kurang memahami materi yang dipelajari.
2 Konsep tentang sifat cahaya
Konsep mengenai sifat cahaya merupakan salah satu materi yang dipelajari di kelas V semester 2 mata pelajaran IPA Fisika. Konsep
tentang sifat cahaya dalam penelitian ini diwakili oleh 1 soal yaitu pada nomor aitem 2. Pada aitem 2 ini siswa diminta untuk mengamati
gambar sebuah gelas yang berisikan air yang dimasuki sebatang pensil. Peneliti untuk melihat pemahaman siswa mengenai konsep ini,
maka diberikan soal sebagi berikut : “Perhatikan gambar pensil di dalam gelas berisi air berikut
Mengapa pensil pada gambar di samping tampak seperti patah?”. Hasil jawaban siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4. Konsep Sifat Cahaya
No KD
Jawaban Jumlah
Persentase Keterangan
2 KD 6.1
Mendiskripsikan sifat-sifat
cahaya Cahaya datang dari zat yang lebih
padat benda dalam air menuju ke udara kurang padat dibiaskan
menjadi garis normal
169 65
Tidak Miskonsepsi
karena ada pemantulan cahaya yang masuk kedalam gelas
37 14.23
Miskonsepsi karena tidak ada gaya gravitasi
4 1.53
Karena mengalami pelapukan 1
0.38 Karena pensil didalam gelas, gelas
terbuat dari kaca tapi pensilnya tidak patah kalau dimasukan
kedalam gelas berisikan air akan terlihat patah
1 0.38
Karena jika pensil dimasukan ke dalam gelas yang berisi air maka
pensil yang didalamnya akan terlihat kecil
2 0.76
Bayangan pensil didalam gelas terurai dan bayangannya menjadi
seperti patah 5
1.92 Karena pensil memiliki persamaan
bidang miring 3
1.15 Karena di pengaruhi oleh gaya
gesek jadi tampak patah Karena adanya gaya gesek
1 0.38
Karena pensil yang dimasukan di dalam gelas berisi air beda kalau
yang tidak dimasukan di dalam gelas yang tidak berisi air karena
itu
pensil yang
dimasukan kedalam gelas berisi air seperti
patah 1
0.38
Karena kaca cekung 2
0.76 Karena bagian luar gelas termasuk
6 2.30
No KD
Jawaban Jumlah
Persentase Keterangan
cermin cembung Karena jika cahaya merambat ke
medium satu kemudian lain yang berbeda kerapatanya maka arah
rambat cahaya akan berbelok 3
1.15 Karena pensil itu dapat dibiaskan
kalau dimasukan didalam gelas yang berisi air atau kalau terkena
sinar matahari 2
0.76 Pensil pada gambar diatas tampak
seperti patah karena sinar matahari memiliki sifat dapat diuraikan
2 0.76
Karena pemantulan
cahayanya tidak merambat lurus
2 0.76
Tidak sesuai konteks 13
5
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Mlati tentang konsep
sifat cahaya. Berdasarkan tabel di atas jawaban siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memahami aitem 2 tentang pensil yang
dimasukan kedalam gelas berisikan air bisa terlihat patah. Berdasarkan jawaban- jawabaan siswa diketahui 169 siswa atau 65 , yang
mempunyai pemahaman konsep benar tentang sifat cahaya yang dilihat dari gelas yang berisikan air dan dimasuki sebatang pensil
merupakan suatu proses cahaya datang dari zat yang lebih padat benda dalam air menuju ke udara kurang padat dibiaskan menjadi
garis normal. Siswa yang masih mengalami kesalahn konsep sebesar 27.69 atau 72 siswa. Kesalahan konsep dilihat berdasarkan jawaban
siswa yang tidak sesuai dengan kunci jawaban. Adapun siswa yang menjawab tidak sesuai dengan konteks sebesar 5 atau 13 siswa. Hal
tersebut dilihat dari jawaban siswa yang mana jawaban tidak ada hubungan atau keterkaitan dengan pertanyaan yang diberikan.
Berdasarkan uraian aitem 2 disimpulkan bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi pada aitem 2 soal uraian sebesar 32,6 .
Ketidakpahaman siswa mengenai konsep tentang sifat cahaya dikarenakan penerimaan konsep jika suatu benda dimasukan kedalam
air akan terlihat patah tanpa mengetahui alasan atau penjelasaan berdasarkan sifat cahaya yang benar. Penerimaan konsep secara cuma-
cuma tanpa mengetahui apa alasan dan hubungan dengan teori yang tepat mengakibatkan konsep siswa terbawa sampai dewasa.
3 Konsep tentang sifat bayangan pada cermin
Konsep ketiga tentang sifat bayangan pada cermin, masih berkaitan dengan konsep tentang sifat cahaya. Konsep tentang sifat
bayangan pada cermin diwakili oleh 1 soal yaitu pada aitem 3. Pada aitem 3 siswa diminta untuk menjelaskan bentuk bayangan yang
terjadi pada cermin cekung. Peneliti untuk melihat tingkat pemahaman konsep ini, maka diberikan soal sebagai berikut: “Apakah bayangan
yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik? Jelaskan jawabanmu”. Hasil jawaban siswa dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 4.5. Konsep Sifat Bayangan Cermin
No KD
Jawaban Jumlah
Persentase Keterangan
3 KD 6.1
Mendiskripsi kan sifat-
sifat cahaya Tidak, karena sifat bayangan
dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda
di dalam cermin. Jika benda terletak diantara fokus dan
pusat maka bayangan yang terbentuk nyata terbalik, jika
benda terletak di pusat optis dan fokus maka bayangan
yang dihasilkan diperbesar dan tegak
107 41.15
Tidak Miskonsepsi
Karena bersifat
tegak, diperbesar, semu maya, tidak
terbalik 4
1.54
Miskonsepsi karena
cermin cekung
menjorok kedalam 3
1.53 karena
cermin cekung
bentuknya melengkung
kedalam 14
5.38 karena
cermin cekung
mempunyai pembiasan cahaya 1
0.38 karena cermin cekung bersifat
semu, terbalik, dan diperbesar 1
0.38 karena cermin cekung akan
lebih besar bayanganya dan kalau membaca lebih jelas
1 0.38
Cekung bisa untuk membuat sendok jika kamu melihat
sendok maka kamu akan terlihat besar
2 0.76
Tidak, karena bayangan kita dibentuk
maya, tegak,
diperbesar 2
0.76 Karena adanya pemantulan
cahaya 2
0.76 Maya, tidak terbalik, tegak
1 0.38
Ya, karena
kalau kita
bercermin cekung kita bisa terbalik
2 0.76
Tidak, karena
membentuk melengkung
4 1.54
Ya, karena cermin cekung memiliki gaya terbalik
5 1.92
Tidak, karena cermin cekung bisa
membuat bayangan
terbalik dan
juga bisa
meperbesar bayangan 2
0.76
Cermin cekung selalu terbalik agar dimanfaatkan oleh 2
2 0.76
No KD
Jawaban Jumlah
Persentase Keterangan
cermin di periskop Iya karena cermin cekung
dengan bayangan kita terlihat lebih jauhkecil
2 0.76
Karena jika
dilihat dari
cerminspion mobil tulisan pada mobil ambulan akan
kebalik tetapi dilihat tulisan dari
spion mobil
motor tulisan ada ambulan tidak ke
balik disebut cermin cekung 4
1.54
Karena cermin
cekung bentuknya tidak nyata
3 1.53
Ya, karena bayangan yang terdapat di bagian atas cermin
selalu memantul ke bagian bawah
cermin cekung,
sehingga bayangan benda- benda di sekitar menjadi
terbalik 1
0.38
Bayangan yang
dibentuk cermin cekung selalu terbalik
karena sifat cermin cekung adalah
terbalik, nyata,
diperbesar 5
1.92
Karena saat
didekatkan cekungan terlihat besar dan
lebar saat dijauhkan bayangan cekungan terlihat kecil
4 1.54
Ya, karena cermin cekung bersifat
mengumpulkan cahaya
3 1.53
Tidak Sesuai Konteks 63
24.23
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Mlati tentang konsep
sifat bayangan cermin. Berdasarkan jawaban siswa diketahui 107 siswa atau 41.15 , yang sudah memahami konsep benar tentang
bayangan yang dihasilakan cermin cekung selalu terbalik dengan alasan sebagai berikut: tidak, karena sifat bayangan dibentuk oleh
cermin cekung bergantung pada letak benda di dalam cermin. Jika
benda terletak diantara fokus dan pusat maka bayangan yang terbentuk nyata terbalik, jika benda terletak di pusat optis dan fokus maka
bayangan yang dihasilkan diperbesar dan tegak. Kesalahan konsep yang dialami oleh siswa yaitu sebesar 26.15 atau 68 siswa.
Kesalahan konsep dilihat dari jawaban siswa yang tidak sesuai dengan kunci jawaban yang sudah dibuat sesuai dengan konsep bayangan
cermin. Adapun siswa yang diketahui menjawab tidak sesuai dengan konteks sebesar 24.23 atau 63 siswa. Hal tersebut dilihat dari
jawaban siswa yang mana jawaban tidak ada hubungan atau keterkaitan dengan pertanyaan yang diberikan. Berdasarkan uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi pada aitem 3 sebesar 51.42 .
Kecenderungan kesalahan konsep yang dialami siswa yaitu dilihat dari pengalaman sehari-hari saat mereka bercermin pada kaca.
Pengalaman itulah menjadi konsep dasar mereka mengenai bayangan yang dihasilkan selagi mereka bercermin. Kesalahan konsep itu juga
diakibatkan siswa yang belum paham mengenai sifat cahaya, dengan demikian siswa masih terbawa akan pemahaman konsep awal yang
mereka terima mengenai bayangan yang dihasilkan saat mereka melakukan kegiatan bercermin.
4 Konsep tentang fungsi bidang miring
Konsep keempat tentang fungsi bidang mring. Konsep bidang miring biasanya diterapkan pada jalan di daerah pegunungan. Bidang
miring pada soal uraian diwakili oleh 1 soal yaitu pada aitem 4. Pada aitem 4 siswa diminta memberikan alasan atau penjelasan mengapa
jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok. Peneliti untuk melihat tingkat pemahaman konsep ini, maka diberikan satu soal
sebagai berikut: “Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-
kelok?”. Hasil jawaban siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6. Konsep Bidang Miring
No KD
Jawaban Jumlah
Persent ase
Keterangan
4 5.2
Menjelaskan pesawat
sederhana yang dapat
membuat pekerjaan
lebih mudah dan lebih cepat
Karena memudahkan untuk mobil naik
ke atas
pegunungan, Memanfaatkan cara kerja bidang
miring, Agar
orang dengan
mudah mencapai tempat tujuan dengan tenaga yang lebih kecil
191 73.47
Tidak Miskonsepsi
karena jalan daerah pegunungan termaksuk
jenis pesawat
sederhana dan untuk memperkecil gaya gesek
5 1.92
Miskonsepsi karena
jalan di
daerah pegunungan terlihat berkelok-
kelok, maka jalanya terlihat banyak
2 0.76
supaya kendaraan yang akan naik ke gunung bisa lebih ringan atau
jika jalan pegunungan dibuat lurus
maka kendaraan
yang melewati tidak akan mampu naik
1 0.38
karena biar tidak longsor dan berhati-hati jika berjalan
18 6.92
biar gaya gravitasi di sana lebih ringan
9 3.46
supaya lalu lintas kelihatan indah untuk suasana menjadi indah
tentram dan dipasangi lampu lalu lintas
3 1.15
Agar tidak terjadi kecelakaan 7
2.69 Karena
jika jalan
didaerah pegunungan di buat lurus akan
susah pejalan
kaki atau
pengendara 2
0.76
No KD
Jawaban Jumlah
Persent ase
Keterangan
Karena untuk
mengurangi tanjakan
5 1.92
Tidak sesuai konteks 12
4.62
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Mlati tentang konsep bidang miring.
Berdasarkan tabel di atas diketahui 191 siswa atau 73.46 yang sudah mempunyai kebenaran konsep tentang bidang miring. Kebenaran
konsep bidang miring sesuai dengan soal aitem 4 bahwa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok karena memudahkan untuk
mobil naik ke atas pegunungan, memanfaatkan cara kerja bidang miring, agar orang dengan mudah mencapai tempat tujuan dengan
tenaga yang lebih kecil. Kesalahan konsep yang dialami oleh siswa yaitu sebesar 20 atau 52 siswa. Kesalahan konsep dilihat dari
jawaban siswa yang tidak sesuai dengan kunci jawaban yang telah dibuat sesuai dengan konsep bidang miring. Adapun siswa yang
menjawab tidak sesuai konteks sebesar 4.61 atau 12 siswa. Hal tersebut dilihat dari jawaban siswa yang mana jawaban tidak ada
hubungan atau keterkaitan dengan pertanyaan yang diberikan. Berdasarkan uraian penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa
yang mengalami miskonsepsi pada aitem 4 sebesar 24.58 . Beberapa jawaban siswa yang muncul sangat bervariasi,
kevariasian jawaban ini bisa timbul atau muncul dari pengalaman
siswa yang pernah pergi ke daerah pegunungan dengan jalan yang berkelok-kelok. Pengalaman itulah yang memunculkan varian jawaban
dari siswa mengenai soal yang berkaitan dengan apa yang telah mereka alami sebelumnya. Pengalaman itulah yang sering menjadi
pemahaman konsep awal siswa mengenai hal ini, keadaan ini jika tidak dipelajari dan disesuaikan dengan teori yang ada akan
berdampak pada konsep yang dimiliki siswa. 5
Konsep tentang jenis-jenis batuan Konsep kelima tentang jenis-jenis batuan. Batuan itu banyak
macamnya, misalnya batuan sedimen, batuan beku, batuan apung, batuan granit, batuan malihan, dan masih banyak lagi, setiap jenis
batuan memiliki pembentuk yang berbeda-beda dan memiliki ciri yang beda pula. Pada konsep ini akan diwakili oleh 1 soal yaitu aitem 5.
Pada aitem 5 akan membahas mengenai penggolongan jenis batuan. Peneliti untuk melihat tingkat pemahaman konsep ini, maka diberikan
soal sebagai berikut: “Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan sedimen Jelaskan”. Hasil jawaban siswa dapat dilihatpada
tabel dibawah ini: Tabel 4.7. Konsep Jenis Batuan
No KD
Jawaban Jumlah
Persent ase
Keterangan
5 7.1
Mendisikri psikan
proses pembentuk
an tanah karena
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk
dari magma
yang membeku,
sedangkan batuan
sedimen adalah
batuan yang
terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan material dalam air
sungai 142
54.62 Tidak
Miskonsepsi
No KD
Jawaban Jumlah
Persent ase
Keterangan
pelapukan batuan beku karena pembekuan
sebuah bidang, batuan sedimen karena endapan
6 2.31
Miskonsepsi batuan beku adalah terbuat dengan
lava yang
membeku, batuan
sedimen adalah
batuan yang
berasal dari gunung berapi 11
4.23 batuan beku adalah batuan yang
terdiri dari beberapa batuan adalah batu apung, batu granit, dll. Batuan
sedimen adalah
batuan yang
berbagai batuan. 4
1.54 batuan beku adalah batuan yang
terbentuk antara pembekuan lava dan
magma. Batuan sedimen
adalah batuan yang terbentuk antara pembekuan lava.
15 5.77
Batuan beku berbeda dengan batuan
sedimen batuan
beku terlihat beku dan batuan sedimen
terlihat sedimen batuan beku kecil dan batuan sedimen terlihat besar
2 0.76
Batuan beku terbentuk karena pembekuan
sedangkan batuan
sedimen terbentuk dari pelapukan tanah
2 0.76
Batuan beku tidak bisa untuk pembuatan bangunan, sedangkan
batuan sedimen bisa berguna untuk bahan bangunan
2 0.76
Batuan beku adalah keras dan susah dipecahkan, batuan sedimen
mudah dipecahkan 3
1.15 Kalau batuan beku terbentuknya
karena pengaruh
suhu, kalau
batuan sedimen
terbentuknya murni alami
2 0.76
Batuan beku adalah batuan yang membeku karena perubahan suhu
yang drastis sinarmatahari yang terlalu terik, misalnya batu pasir
batuan yang membeku di gurun pasir karena matahari yang terlalu
terik. Batuan sedimen adalah batuan
yang melapuk
karena aktivitas makhluk hidup, misalnya
batuan yang awalnya besar karena aktifitas manusia makhluk hidup
menjadi melapuk sperti terijak dinosaurus.
1 0.38
No KD
Jawaban Jumlah
Persent ase
Keterangan
Batuan beku terbentuk dari lava yang
membeku sangat
lama, sedangkan
batuan sedimen
membeku lebih cepat 1
0.38 Batuan beku pelapukan karena es,
sedangkan batuan
sedimen pelapukan karena gas
2 0.76
Batuan beku adalah dari magma yang membeku, sedangkan batuan
sedimen dari batu-batuan yag muncul dari gunung meletus
3 1.15
Batuan beku yang terbentuk dari lava
dan adanya
perubahan temperature
3 1.15
Batuan beku itu beku, batuan sedimen itu batu pegnungan
1 0.38
Batuan beku adalah batuan dari magma, batuan sedimen adalah
batu dari fisika 2
0.76 Batuan beku terbentuk dari lava
yang membeku dengan sangat lama
1 0.38
Jika batuan beku terbuatdari lava atau bahan alam tapi jika batuan
sedimen terbuat
dari buatan
manusia 1
0.38 Tidak sesuai konteks
30 11.54
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Mlati tentang konsep jenis
batuan. Konsep batuan ini belum semua siswa mempunyai kebenaran konsep. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa siswa yang sudah
mempunyai konsep benar yaitu sebanyak 142 siswa atau 54.62 . Kebenaran konsep siswa dilihat dari jawaban mengenai perbedaan
batuan beku dan batuan sedimen, batuan beku adalah batuan yang
terbentuk dari magma yang membeku, sedangkan batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan
material dalam air sungai. Siswa yang masih mengalami kesalahan konsep sebesar 23.85 atau 62 siswa. Kesalahan konsep dilihat dari
jawaban siswa berkaitan dengan perbedaan batuan beku dan sedimen tidak sesuai dengan kunci jawaban yang sudah dibuat berdasarkan
konsep jenis batuan. Selain itu juga ada beberapa siswa yang menjawab tidak sesuai dengan konteks sebesar 11.53 atau 30 siswa.
Hal tersebut dilihat dari jawaban siswa yang mana jawaban tidak ada hubungan atau keterkaitan dengan pertanyaan yang diberikan.
Berdasarkan uraian jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi pada aitem 5 tentang jenis batuan
sebesar 35.3 . Jawaban siswa sangat bervariasi mengenai konsep pembentuk
bantuan beku dan sedimen. Perbedaan jawaban siswa dikarenakan pengalaman yang dimiliki oleh siswa mengenai jenis batuan yang
sering dijumpai. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa siswa kurang mendalami mengenai konsep batuan, atau bisa juga karena
pengelaman mereka saat melihat tukang bangunan yang sedang memecahkan batuan. Pengalaman itu mereka bawa dalam
mengerjakan soal uraian yang diberikan oleh peneliti, karena kecenderungan melihat secara langsung akan berdanpak ada terjadinya
miskonsepsi.
4. Perbedaan Miskonsepsi Siswa Kelas V SD Dilihat dari Jenis Pekerjaan