BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas tentang 1 kajian pustaka, 2 penelitian yang relevan, 3 kerangka pikir, 4 pertanyaan penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Perkembangan Anak Secara Umum
Desmita 2009: 34 mengatakan bahwa secara umum perkembangan peserta didik dapat dikelompokkan ke dalam tiga aspek perkembangan, yaitu
perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial. Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh
dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya, serta perubahan dalam kemampuan fisik. Perkembangan kognitif
adalah salah satu aspek perkembangan anak yang berkaitan dengan pengetahuan. Perkembangan kognitif ini meliputi perubahan pada aktivitas mental yang
berhubungan dengan persepsi, pemikiran, ingatan, keterampilan berbahasa dan pengolahan informasi. Perkembangan psikososial adalah proses perubahan
kemampuan peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas.
2.1.2 Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar SD
Perkembangan pada anak meliputi aspek pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental. Menurut Santrok dan Yussen Susanto, 2013: 71 terdapat 5 fase
perkembangan anak, yaitu:
8
9
1. Fase prenatal, saat dalam kandungan dari masa pembuahan sampai dengan
masa kelahiran 2.
Fase bayi, yaitu saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai usia 18 atau 24 bulan
3. Fase kanak-kanak awal, fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir
masa bayi sampai usia 5 atau 6 tahun 4.
Fase kanak-kanak tengah dan akhir, fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun
5. Fase remaja, masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa awal Usia anak-anak tingkat SD rata-rata adalah usia 6 – 12 tahun. Jika
mengacu pada pembagian tahapan perkembangan anak, berarti anak usia SD berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah 6 – 9
tahun, dan masa kanak-kanak akhir 10 – 12 tahun. Anak-anak usia SD lebih senang untuk bermain, bergerak, bekerja dalam kelompok dan senang merasakan
atau melakukan sesuatu secara langsung Desmita, 2009: 35. Oleh sebab itu, guru sebagai pendamping anak di sekolah hendaknya mengembangkan pembelajaran
yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan
untuk terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Menurut Havighurst Desmita, 2009: 35, tugas perkembangan anak usia
SD meliputi: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan
aktivitas fisik. 2.
Membina hidup sehat. 3.
Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok 4.
Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin. 5.
Belajar membaca, menulis dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat.
6. Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.
7. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai.
8. Mencapai kemandirian pribadi.
Dalam upaya mencapai setiap tugas perkembangan, diperlukan bantuan dari guru sebagai pendamping belajar anak di sekolah, bantuan tersebut berupa
Desmita, 2009: 36: 1.
Menciptakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik.
2. Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya, sehingga kepribadian sosialnya berkembang.
3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman
yang konkret atau langsung dalam membangun konsep. 4.
Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-nilai, sehingga siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan menjadi
pegangan bagi dirinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Perkembangan mental pada anak sekolah dasar meliputi 5 aspek perkembangan Susanto, 2013: 73, yaitu:
1. Perkembangan intelektual. Pada usia sekolah dasar usia 6 – 12 tahun
anak sudah dapat mereaksi rangasangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau
kemampuan kognitif, seperti membaca, menulis dan menghitung. Di samping itu, pada akhir masa ini anak juga sudah memiliki kemampuan
memecahkan masalah problem solving yang sederhana. Menurut Piaget, anak usia 5 – 7 tahun memasuki tahap operasi konkret concrete
operations. Pada masa ini, agar anak lebih mudah dalam belajar dapat digunakan hal-hal yang nyata atau konkret dan hal-hal yang ada di sekitar
lingkungan. 2.
Perkembangan bahasa. Bahasa merupakan simbol-simbol sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain. manusia dapat mengakses segala
pengetahuan dan memperoleh informasi dari sumber-sumber informasi dengan menggunakan bahasa. Bagi anak sekolah dasar minimal dapat
menguasai 3 kategori, yaitu 1 dapat membuat kalimat yang lebih sempurna, 2 dapat membuat kalimat majemuk, dan 3 dapat menyusun
dan mengajukan pertanyaan. 3.
Perkembangan sosial. Perkembangan sosial sebagai proses belajar anak untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan
moral keagamaan. Proses perkembangan sosial berlangsung secara berirama. Pada masa anak sekolah, perkembangan sosial pada anak-anak
12
sekolah dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan. Pada anak usia sekolah mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri
egosentris kepada sikap bekerja sama kooperatif, dan sikap peduli atau mau memerhatikan kepentingan orang lain sosiosentris.
4. Perkembangan emosi. Emosi adalah perasaan yang terefleksikan dalam
bentuk perbuatan atau tindakan nyata kepada orang lain atau pada diri sendiri untuk menyatakan suasana batin atau jiwanya. Emosi seseroang
akan tercemin dalam segala tindakan dan perilakunya yang terwujud dalam perkataan dan perbuatan serta sikap yang ditunjukkannya. Emosi
dimiliki oleh setiap orang, mulai dari anak-anak sampai dewasa, namun kadar atau kapasitas dan intensitas emosi pada setiap orang berbeda-beda.
5. Perkembangan moral. Perkembangan moral pada anak usia sekolah dasar
adalah bahwa anak sudah dapat mengikuti peraturan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini usia 11 atau 12
tahun, anak sudah dapat memahami alasan yang mendasari suatu peraturan. Di samping itu, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap
bentuk perilaku dengan konsep benar salah atau baik buruk. Secara umum, karakteristik perkembangan anak pada kelas awal kelas 1,
2, dan 3 sekolah dasar biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya.
Tahap periode perkembangan ini berkaitan dengan tahapan perkembangan kognitif siswa dalam setiap kelompok umurnya. Menurut Piaget Suparno, 2001:
25, tahapan perkembangan kognitif dikelompokkan menjadi empat tahap, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1 tahap sensorimotor usia 0 – 2 tahun, 2 tahap pra-operasional usia 2 – 7 tahun, 3 tahap operasional konkret usia 8 – 11 tahun, 4 tahap operasional
formal usia 11 tahun ke atas.
2.1.3 Perkembangan Bahasa Anak