Bahan Ajar Buku Suplemen Model Pengembangan Buku Suplemen

27 Tabel 2.1 SK dan KD KBK Kelas I SD Cawu 2 Keterampilan Kompetensi Dasar Materi Pokok Membaca Membaca nyaring Ceritateks kira-kira 100 kata Menulis Menyalin Kalimat atau beberapa kalimat Menulis dengan jelas dan rapi menggunakan huruf lepas Beberapa kalimat pendek menggunakan 20 huruf yang sudah dikenal Tabel 2.2 SK dan KD KTSP Kelas I SD Semester 2 Keterampilan dan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Membaca 1. Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak 1.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat 1.2 Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat Menulis 2. Menulis permulaan dengan huruf tegak bersambung melalui kegiatan dikte dan menyalin 2.1 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung 2.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak, bersambung

2.1.7 Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik berupa teks, informasi maupun alat yang dapat membantu peserta didik dalam belajar Prastowo, 2014: 138. Bahan ajar berguna untuk membantu siswa belajar secara lebih mandiri, memungkinkan siswa belajar kapanpun dan dimanapun, serta mengarahkan siswa untuk menguasai kompetensi tertentu Prastowo, 2014: 140. Bahan ajar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan bentuknya, yaitu bahan cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar, dan bahan ajar interaktif Prastowo, 2014: 148. Bahan ajar cetak merupakan bahan ajar berupa kertas seperti buku modul, lembar kerja siswa, brosur, maupun gambar. Bahan ajar dengar audio merupakan bahan ajar yang dapat didengarkan seperti kaset, radio, maupun piringan hitam. Bahan ajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 pandang dengar audiovisual merupakan bahan ajar yang mengkombinasikan gambar dengan suara seperti film dan video. Bahan ajar interaktif merupakan kombinasi dari dua atau lebih media yang dikendalikan oleh penggunanya.

2.1.8 Buku Suplemen

Suplemen adalah sesuatu yang ditambahkan untuk melengkapi, tambahan, bagian ekstra pada surat kabar, majalan dan sebagainya, lampiran pelengkap Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2011: 1359. Menurut Ballstaet, buku suplemen sebagai salah satu bahan ajar cetak perlu dikembangkan dengan memperhatikan susunan tampilan, bahasa yang mudah, menguji pemahaman, stimulant mendorong untuk berpikir, kemudahan dibaca dan adanya materi instruksional berupa pemilihan teks maupun lembar kerja Depdiknas, 2008: 18. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa buku suplemen merupakan buku pelengkap atau buku penunjang yang dibuat guna untuk melengkapi teks utama dalam pembelajaran. Selain itu, buku suplemen juga termasuk ke dalam bahan ajar cetak yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan siswa atau materi dalam pembelajaran.

2.1.9 Model Pengembangan Buku Suplemen

Buku suplemen merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk mendukung berlangsungnya suatu pembelajaran. Buku suplemen yang digunakan merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dalam buku suplemen diperlukan model pengembangan yang sesuai. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pengembangan Dick Carey. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Di bawah ini akan dipaparkan 10 tahapan model pengembangan menurut Dick Carey, yaitu Setyosari, 2010: 201-204: Gambar 2.1 Model Pengembangan Dick Carey Setyosari, 2010: 203 1 Analisis kebutuhan. Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program atau produk yang akan dikembangkan. 2 Analisis pembelajaran. Melakukan analisis pembelajaran yang mencakup keterampilan, proses, prosedur, dan tugas-tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3 Analisis pembelajar dan konteks. Mencakup kemampuan, sikap, dan karakteristik awal pembelajar dalam latar pembelajaran. Termasuk juga karakteristik latar pembelajaran tersebut di mana pengetahuan dan keterampilan baru akan digunakan. 4 Tujuan umum dan khusus. Menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan yang lebih spesifik yang berupa rumusan tujuan unjuk kerja, atau operasional. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 5 Mengembangkan instrumen. Mengembangkan instrument assessment, yang secara langsung berkaitan dengan tujuan khusus, operasional. 6 Mengembangkan strategi pembelajaran. Mengembangkan strategi pembelajaran, yang secara spesifik untuk membantu pembelajar untuk mencapai tujuan khusus. 7 Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, yang dalam hal ini dapat berupa: bahan cetak, manual baik untuk pembelajar, dan media lain yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan. 8 Merancang dan melakukan evaluasi formatif. Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur, program atau produk dikembangkan. Evaluasi formatif ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan maksud untuk mendukung proses peningkatan efektivitas. Dalam kondisi tertentu, pengembang cukup sampai pada langkah ini. Dick Carey merekomendasikan suatu proses evaluasi formatif yang terdiri atas tiga langkah Setyosari, 2010: 202: 1 uji coba prototype bahan secara perorangan one-to-one trying out, 2 uji coba kelompok kecil yang terdiri atas enam sampai delapan subjek, dan 3 uji coba lapangan yang melibatkan seluruh subjek dalam kels a whole class of learners. Dalam pengembangan buku suplemen tersebut, peneliti menggunakan uji coba kelompok kecil yang terdiri atas enam siswa. 31 9 Melakukan revisi. Revisi dilakukan terhadap proses pembelajaran, prosedur, program, atau produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. 10 Evaluasi sumatif. Setelah program atau proses pengembangan telah selesai dikembangkan, kemudian dilakukan evaluasi sumatif. Hal ini dilakukan dengan tujuan menentukan tingkat efektivitas program secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain.

2.2 Penelitian yang Relevan