Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas tentang 1 latar belakang masalah, 2 rumusan masalah, 3 tujuan penelitian, 4 manfaat penelitian, 5 batasan istilah, 6 spesifikasi produk yang dikembangkan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sebuah program yang sangat penting untuk dilaksanakan setiap individu. Setiap individu berhak mendapatkan pendidikan yang terbaik agar menjadi manusia yang lebih baik dan berguna bagi negara, masyarakat, keluarga, terutama bagi dirinya sendiri. Pendidikan secara formal, biasanya diwujudkan dalam bentuk pembelajaran di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi. Pengetahuan akademik dasar berawal dari jenjang pendidikan SD. Di tingkat ini, siswa diajarkan kemampuan akademik yang mencakup tiga aspek, yaitu membaca, menulis dan berhitung. Tiga aspek tersebut harus dikuasai oleh siswa sejak mereka berada di tingkat kelas rendah, agar pendidikannya berhasil dan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Aspek-aspek tersebutlah yang menjadi pondasi dasar untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak di tingkat kelas selanjutnya. Di Indonesia, keterampilan berbahasa diajarkan melalui muatan pelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan berbahasa terdiri dari empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis Tarigan, 1985: 1. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berhubungan satu sama lain dan diperoleh secara teratur dan berurutan sesuai tahap perkembangan bahasa. 1 Perkembangan bahasa anak pada usia SD berkembang dari bahasa lisan kemudian berlanjut ke bahasa tulis Ngalimun Alfulaila, 2014: 3. Keterampilan menyimak dan berbicara dapat dikuasai sejak sebelum memasuki usia sekolah, sedangkan keterampilan menulis dan membaca perlu dikuasai anak sejak memasuki usia sekolah Tarigan, 1985: 1. Keterampilan membaca dan menulis di kelas-kelas awal SD dikenal dengan membaca menulis permulaan MMP Ngalimun Alfulaila, 2014: 3. Membaca dan menulis permulaan merupakan pembelajaran yang difokuskan kepada keterampilan MMP pada kelas awal sejak siswa memasuki bangku sekolah Mulayati, 2011: 5. MMP bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan keterampilan berbahasa yang dibutuhkan siswa untuk menghadapi pelajaran di kelas-kelas selanjutnya Ngalimun Alfulaila, 2014: 3. Keterampilan membaca adalah keterampilan dalam mengenal dan mengingat simbol-simbol bahasa tulis Abdurrahman, 2009: 200. Keterampilan menulis adalah keterampilan dalam menggambarkan pikiran, perasaan, serta ide ke dalam bentuk lambang-lambang atau simbol bahasa Abdurrahan, 2009: 224. Keterampilan membaca dan menulis permulaan perlu dikuasai siswa kelas rendah karena merupakan landasan dasar bagi penguasaan bidang studi yang lainnya Halimah, 2014: 3. Sejak memasuki usia SD, siswa perlu memiliki kemampuan untuk menyerap informasi dan menyampaikan gagasan dengan bahasa tulis Depdiknas, 2001: 12. Namun, pada kenyataannya sampai saat ini masih dijumpai permasalahan yang berkaitan dengan penguasaan keterampilan membaca dan menulis siswa di Indonesia. Permasalahan ini terlihat dari lihat hasil evaluasi yang dilakukan oleh Progress in International Reading Literacy Study PIRLS pada tahun 2011 yang menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahwa prestasi membaca siswa Indonesia masih rendah karena Indonesia berada pada urutan ke 45 dari 49 negara dengan nilai rata-rata 4,28 Kompas, 14 Desember 2012. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment PISA pada tahun 2012 yang menjelaskan bahwa budaya literasi membaca dan menulis Indonesia menempati urutan ke 64 dari 65 negara yang diteliti Republika, 15 Desember 2014. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan membaca dan menulis masyarakat Indonesia masih rendah di dunia Internasional. Berkaitan dengan hasil penelitian secara internasional, pentingnya peranan keterampilan membaca dan menulis permulaan bagi perkembangan siswa, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis permulaan. Salah satu permasalahan yang ditemui berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas I SD Negeri Jali Prambanan adalah kurangnya bahan ajar yang dapat digunakan oleh siswa untuk berlatih dan mengembangkan keterampilan membaca dan menulis permulaan. Bahan ajar memiliki peranan penting sebagai sumber belajar dalam membantu pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum dan kebutuhan siswa serta memberi kemudahan siswa untuk belajar secara mandiri Prastowo, 2014: 140-142. Bahan ajar juga dapat digunakan oleh guru untuk memberikan tugas-tugas kepada siswa dan sebagai penghubung antara guru dan orang tua, sehingga orang tua dapat memantau perkembangan belajar siswa melalui bahan ajar tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada hari Sabtu, 18 April 2015 di SD Negeri Jali, Prambanan masih terdapat banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan membaca dan menulis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI permulaan. Siswa yang sudah lancar hanya 5 siswa dari 20 siswa di semester I, kemudian di semester II hanya 10 siswa yang sudah lancar dalam kegiatan membaca dan menulis permulaan. Tulisan siswa masih banyak yang sulit dimengerti, dipahami dan masih ada siswa yang mengalami kesalahan dalam menulis huruf. Selain itu, siswa juga masih ada yang mengeja dalam membaca huruf, dan mengalami kesalahan dalam membaca huruf. Berdasarkan hasil wawancara, Ibu SLM sebagai wali kelas I di SD Negeri Jali memaparkan bahwa bahan ajar mengenai muatan pelajaran Bahasa Indonesia dalam membaca dan menulis permulaan sangatlah penting dan diperlukan, karena melalui bahan ajar guru dapat membimbing, mengajari siswa dalam keterampilan membaca dan menulis permulaan. Selain itu, bahan ajar membaca dan menulis juga dapat digunakan siswa untuk berlatih di setiap waktu belajar. Adanya bahan ajar membaca dan menulis juga dapat membantu orang tua dalam pengawasan belajar siswa. Melihat permasalahan yang peneliti temukan, maka peneliti berkeinginan untuk mengembangkan buku suplemen muatan pelajaran Bahasa Indonesia dalam Membaca dan Menulis Permulaan MMP. Melalui buku suplemen inilah siswa dapat berlatih secara mandiri dan rutin dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain, baik guru maupun orang tua. Siswa dapat berlatih untuk membaca dan menulis sesering mungkin melalui penggunaan buku suplemen MMP ini. Pada akhir kegiatan, siswa akan melakukan kegiatan review untuk mengulas kembali kegiatan dan materi yang telah dipelajari siswa serta refleksi untuk mengetahui peningkatan penguasaan membaca menulis permulaan siswa. Buku suplemen MMP ini berisi bahan dan kegiatan belajar membaca menulis permulaan yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan membaca dan menulis siswa kelas I SD. Buku suplemen ini dapat membantu siswa untuk mempelajari keterampilan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI membaca dan menulis permulaan secara bertahap dengan menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami siswa. Selain itu, buku suplemen ini berisi gambar- gambar yang berwarna-warni untuk menarik perhatian dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

1.2 Rumusan Masalah