24
huruf tersebut menjadi suku kata, kata dan kalimat. Pada buku suplemen tersebut, peneliti menggunakan metode bunyi, metode global dan metode SAS dalam
mengembangkan keterampilan membaca dan menulis permulaan.
2.1.5 Karakteristik pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Pembelajaran bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun
tulisan. Selain itu, dengan pembelajaran bahasa Indonesia juga diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi siswa terhadap hasil karya sastra Indonesia Zulela, 2012:
4. Depdiknas menyebutkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia memiliki tujuan sebagai berikut: 1 berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan
etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, 2 menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, 3
memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, 4 menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, 5 menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi
pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, 6 menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia KTSP, 2006: 113. Pembelajaran bahasa Indonesia, terutama di sekolah dasar tidak akan
terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Penggunaan bahsa dalam interaksi dibedakan menjadi dua, yaitu
lisan dan tulisan. Kemampuan berbahasa lisan meliputi kemampuan berbicara dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menyimak, sedangkan kemampuan bahasa tulisan meliputi kemampuan membaca dan menulis.
Ketika anak memasuki usia sekolah dasar, anak-anak akan terkondisikan untuk memperlajari bahasa tulis. Pada masa ini, anak dituntut untuk berpikir lebih
dalam lagi agar kemampuan berbahasa anak pun mengalami perkembangan. Perkembangan bahasa memiliki keterkaitan dengan perkembangan intelektual
anak. Pembelajaran menulis di jenjang pendidikan dasar dapat dibedakan
menjadi dua tahap, yakni menulis permulaan di kelas I – II dan menulis lanjut yang terdiri dari menulis lanjut pertama di kelas III – IV serta menulis lanjut tahap
kedua di kelas VI hingga kelas IX SMP Susanto, 2013: 246.
2.1.6 Kurikulum SD