Uji pendahuluan kemudian serbuk kering dari daun Macaranga tanarius L. yang sudah

dengan volume 0,05 mL yang diinjeksikan pada mencit dengan berat badan 20 gram.

7. Pembuatan larutan diklofenak sebagai obat antiinflamasi

Serbuk Cataflam Fast® mengandung kalium diklofenak dengan kekuatan 50 mg tiap sachet. Diambil serbuk Cataflam Fast® untuk ditimbang sebesar 0,05 gram, lalu serbuk dilarutkan dalam aquadest hingga volume 100 mL. Diperoleh konsentrasi diklofenak sebesar 0,5 mgmL.

8. Penentuan kontrol negatif

Kontrol negatif adalah zat yang tidak memiliki efek antiinflamasi sehingga dapat digunakan sebagai pembanding terhadap zat yang diuji. Pada penelitian digunakan aquadest sebagai kontrol negatif yang merupakan pelarut dalam pembuatan dekokta daun Macaranga tanarius L. dan pelarut kalium diklofenak.

9. Pembuatan inflamasi

Kaki mencit sebelah kiri diinduksi dengan larutan karagenin 1 secara subplantar, sedangkan kaki sebelah kanan disuntik tanpa larutan karagenin.

10. Uji pendahuluan

a. Penetapan dosis dekokta daun Macaranga tanarius L. Penetapan peringkat dosis dekokta daun Macaranga tanarius L. didasarkan pada : 1 Bobot tertinggi mencit adalah 30 g 2 Pemberian dekokta daun Macaranga tanarius L. menggunakan volume maksimal pemberian secara peroral pada mencil yaitu 1 mL Harmita dan Radji, 2008 3 Konsentrasi dekokta daun Macaranga tanarius L. yang dapat dibuat yaitu 10 serbuk dapat terendam sempurna dalam air Penetapan dosis tertinggi dekokta daun Macaranga tanarius L. yaitu : D x BB = C x V D x 30 g = 10 g100 mL x 1 mL D x 30 g = 100 mg mL x 1 mL D = 3,3333 mggBB D = 3333,33 mgkgBB Keterangan : D = Dosis mgkgBB BB = Bobot badan mencit gram C = Konsentrasi mgmL V = Volume mL Dua dosis lainnya diperoleh dengan membagi 2 dari dosis 3333,33 mgkgBB kemudian dibagi 2 lagi sehingga diperoleh 3 peringkat dosis yaitu 3333,33; 1667,67; dan 833,33 mgkgBB. b. Penetapan dosis diklofenak. Dosis diklofenak dipilih berdasarkan penelitian yang dilakukan Djunarko, Donatus, dan Noni 2003. Menurut penelitian, dosis untuk tikus dengan berat badan 200 g adalah 32 mgkgBB, lalu dikonversikan ke mencit dengan berat badan 20 gram sehingga didapatkan dosis sebesar 4,48 mgkg BB. Digunakan pula dosis lain yaitu dosis kalium diklofenak untuk manusia dengan berat badan 50 kg adalah 50 mg Manurung, 2013, maka dosis untuk manusia 70 kg adalah sebesar 70 mg. Konversi dari manusia 70 kg ke mencit 20 g adalah 0,0026. Didapatkan dosis untuk mencit 20 g sebesar 9,1 mgkg BB mencit. c. Penentuan daktu pemberian karagenin 1 bv secara subplantar. Waktu pemberian dosis efektif diklofenak dipilih berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, yaitu 15 menit Esvandiary, 2006; Martin, 2010; Gunadan, 2010 dan 30 menit Hidayat, 2010. Dalam penetapan rentang daktu ini digunakan 15 ekor mencit yang terbagi dalam 5 kelompok. Kelompok I, II, III, dan IV secara berturut-turut diberikan pemberian peroral kalium diklofenak dengan dosis 4,48 mgkgBB dengan rentang daktu pemberian 15 menit, dosis 9,1 mgkgBB dengan rentang daktu pemberian 15 menit, dosis 4,48 mgkgBB dengan rentang daktu pemberian 30 menit, dan dosis 9,1 mgkgBB dengan rentang daktu pemberian 30 menit sebelum injeksi karagenin 1 secara subplantar. Kelompok V diberikan aquadest sebagai kontrol negatif. Pengukuran udem dilakukan pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan 360 setalah diinjeksikan karagenin 1 secara subplantar. Rata-rata penurunan udema kemudian dihitung pada berbagai selang daktu tersebut. Waktu efektif pemberian diklofenak merupakan rentang daktu antara sesaat setelah pemberian kalium diklofenak sampai saat injeksi karagenin yang mampu menurunkan udema secara berarti.

11. Penyiapan hewan uji