Penghambatan inflamasi = x 100
Keterangan : AUC
0-x
= AUC
0-x
rata-rata dari AUC ketebalan udema telapak kaki mencit pada kelompok kontrol negatif mm.menit
AUC
0-x n
= AUC
0-x
total dari AUC ketebalan udema telapak kaki mencit yang diberi senyada uji dengan dosis sebesar n
mm.menit Ikadati dkk., 2007.
Persen potensi relatif daya antiinflamasi PRDA dekokta daun Macaranga tanaius L. dapat diketahui dengan membandingkan terhadap
kelompok kalium diklofenak sebagai kontrol positif. Rumus perhitungannya sebagai berikut :
Potensi relatif daya antiinflamasi = 100
Keterangan : DAp = Persen penghambatan inflamasi kelompok perlakuan
DAd = Persen penghambatan inflamasi kalium diklofenak Hemamalini et al., 2010.
Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik untuk menemukan dosis dekokta daun Macaranga tanarius L. yang dapat
menurunkan udema kaki mencit secara signifikan.
14. Identifikasi kandungan kimia dekokta daun Macaranga tanarius L.
Skrining fitokimia adalah tahap pendahuluan dalam suatu penelitian fitokimia, hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang golongan
senyada yang terkandung pada tanaman yang sedang diteliti. Metode skrining fitokimia pada penelitian ini dilakukan dengan melihat perubahan
darna pada reaksi pengujian dengan menggunakan suatu pereaksi darna
Kristianti, Aminah, Tanjung dan Kurniadi, 2008. Identifikasi kandungan kimia dekokta daun Macaranga tanarius L. secara kualitatif menggunakan
metode yang dimodifikasi dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1980.
Uji Alkaloid dilakukan dengan cara mengambil 9 mL air dekokta daun Macaranga tanarius L. dan 1 mL HCl 2 N. Campuran dipanaskan di
atas penangas air selama 2 menit, 10 tetes filtrat dipindahkan dan ditambah 2 tetes Dragendrof Azizah, Endang, dan Sitoresmi, 2014.
Uji Flavonoid menggunakan air seduhan sebanyak 2 mL dipindahkan dalam tabung reaksi dan ditambah 0,1 gram sebuk Mg, 1-2 mL
etanol 95, dan 10 tetes HCl pekat Azizah, Endang, dan Sitoresmi, 2014. Uji Glikosida dilakukan dengan mengambil air seduhan sebanyak
0,1 mL dan dipindahkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 2 mL aquades, 5 tetes Molisch, dan 2 mL H2SO4 pekat secara hati-hati
melalui dinding tabung reaksi Azizah, Endang, dan Sitoresmi, 2014. Uji Saponin dilakukan dengan metode Forth yaitu mengambil air
seduhan sebanyak 10 mL dan dipindahkan ke dalam tabung reaksi lalu dikocok kuat-kuat selama 10 detik Azizah, Endang, dan Sitoresmi, 2014.
Uji Tanin dilakukan dengan mengambil air seduhan sebanyak 1 mL dan dipindahkan ke atas plat tetes lalu ditambah beberapa tetes FeCl3 1
Azizah, Endang, dan Sitoresmi, 2014.
Uji Triterpenoidsteroid dilakukan dengan mengambil 1 mL air seduhan yang diuapkan hingga kering, kemudian ditambah dengan pereaksi
Lieberman-Burchad Kurniati, 2013. Uji Fenolik dilakukan dengan mengambil sebanyak 2 mL ekstrak
ditambahkan dengan 10 mL aquades lalu dididihkan selama 10 menit dalam penangas air. Larutan tersebut kemudian disaring dan filtratnya ditambahkan
dengan 3 tetes FeCl
3
1 Kurniati, 2013.
F. Tata Cara Analisis Hasil