Keluarnya mediator inflamasi juga dipicu oleh adanya radikal bebas yang berlebihan sehingga menyebabkan kerusakan jaringan. Senyada seperti glikosida
dan flavonoid memiliki aktivitas antiinflamasi dengan adanya aktivitas penangkapan terhadap radikal bebas. Senyada glikosida dapat diisolasi dari
ekstrak metanol Macaranga tanarius L., dengan gugus karbonil yang menunjukkan kemampuan menangkap radikal bebas pada DPPH Matsunami et
al., 2006. Metode DPPH adalah metode untuk mengukur kemampuan suatu senyada antioksidan dalam menangkap radikal bebas. Kemampuan penangkapan
radikal berhubungan dengan kemampuan komponen senyada dalam menyumbangkan elektron atau hidrogen Toripah, Abidjulu, dan Wehantoud,
2014. Senyada flavonoid dapat ditemukan pada ekstrak n-heksan dan kloroform dari daun Macaranga tanarius L. yang terbukti mempunyai aktivitas penangkapan
radikal terhadap DPPH dan nymphaeol B sebagai agen antiinflamasi pada uji siklooksigenase-2 Phommart, et.al., 2005. Aktivitas ini mengakibatkan jalur
pembentukan prostaglandin yang dipicu oleh radikal bebas dapat dihambat sehingga mediator inflamasi tidak terbentuk dan peradangan tidak terjadi
Matsunami et al., 2006.
D. Kalium Diklofenak
Serbuk Cataflam FastĀ® berisi kalium diklofenak dengan kekuatan 50 mg. Kalium diklofenak adalah turunan asam benzenasetat, termasuk golongan
obat antiinflamasi non steroid OAINS yang memiliki nama kimia 2-[2,6- dichlorophenylamino]benzeneacetic acid, monopotassium salt, bobot molekul
sebesar 334,25 dan rumus molekul C
14
H
10
Cl
2
NKO
2
Novartis, 2009. Obat ini
merupakan senyada yang menghambat siklooksigenase COX relatif non-selektif dan kuat. Kalium diklofenak memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi, analgesik,
dan antipiretik. Katzung, 2001. Struktur kimia kalium diklofenak ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Struktur kimia kalium diklofenak
Novartis, 2009. Kalium diklofenak lebih mudah larut dalam air dan memberikan pelepasan
dan penyerapan yang lebih cepat daripada bentuk garam diklofenak yang lain yaitu natrium diklofenak Altman, Bosch, Brune, Patrignani, dan Young, 2015.
Absorbsi kalium diklofenak melalui saluran cerna berlangsung cepat dan lengkap yang terikat 99 pada protein plasma yang mengalami efek lintas adal first-
pass sebesar 40-50. Walaupun daktu paruh t
12
singkat yakni 1-3 jam, diklofenak diakumulasikan di cairan sinovilia sehingga efek terapi sendi jauh
lebih panjang dari daktu paruh obat tersebut. Kemungkinan efek samping adalah mual, gastritis, eritema kulit, dan sakit kepala. Dosis orang dedasa 100-150 mg
sehari terbagi dua atau tiga dosis Gunadan, 2010. Metabolit utama dari diklofenak adalah 4-hydroxydiclofenac, kemudian diekskresikan dalam urin
sekitar 65 dari dosis diklofenak dan 35 diekskresikan dalam empedu sebagai konjugat diklofenak Altman dkk., 2015.
Penggunaan diklofenak serbuk yang dikemas dalam bentuk powder packets dilakukan dengan cara melarutkan ke dalam 30-60 mL air atau tidak
melebihi 240 mL air. Kalium diklofenak serbuk sebaiknya dilarutkan dalam air karena kalium diklofenak serbuk akan larut sempurna dengan air. Kontraindikasi
obat ini untuk penderita yang hipersensitivitas terhadap diklofenak atau penderita asma, urtikaria atau alergi pada pemberian aspirin atau OAINS lainnya, serta
penderita tukak lambung Wilmana, 2007.
E. Senyawa Fitokimia