Analisis Data Deskriptif Uji Hipotesis

dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut: Ho = varian kedua kelompok sama homogen Ha = varian kedua kelompok tidak sama tidak homogen Pengujian kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai berikut: k b hitung V V F  Keterangan: V b = varians yang terbesar. V k = varians yang terkecil. Sudjana, 2005:250 Untuk menguji apakah kedua varians tersebut sama atau tidak maka F hitung dikonsultasikan dengan F tabel dengan α= 5 dengan dk pembilang = banyaknya data terbesar dikurangi satu dan dk penyebut = banyaknya data yang terkecil dikurangi satu. Jika F hitung F tabel maka Ho diterima. Yang berarti kedua kelompok tersebut mempunyai varians yang sama atau dikatakan homogen.

3.6.2 Analisis Data Deskriptif

Data yang diteliti dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan membandingkan keterampilan berbicara anak sebelum diberikan perlakuan dengan keterampilan berbicara sesudah diberikan perlakuan. Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2010:207- 208. Analisis data deskriptif dalam penelitian ini menggunakan analisis Descriptive Statistics dengan bantuan program SPSS 18.

3.6.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini yaitu menggunakan t-test atau uji t dengan bantuan program SPSS 18. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho : µ 1 = µ 2 artinya tidak ada perbedaan tingkat keterampilan berbicara antara kelompok anak yang diberi perlakuan dengan metode bermain peran makro dan kelompok anak yang diberi perlakuan dengan metode bermain peran mikro. Ha : µ 1 ≠ µ 2 artinya ada perbedaan tingkat keterampilan berbicara antara kelompok anak yang diberi perlakuan dengan metode bermain peran makro dan kelompok anak yang diberi perlakuan dengan metode bermain peran mikro. Dalam hal ini, tingkat keterampilan berbicara kelompok anak yang diberi perlakuan dengan metode bermain peran makro lebih tinggi dibandingkan kelompok anak yang diberi perlakuan dengan metode bermain peran mikro. 68

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak yang homogen yaitu TK Negeri Pembina Kecamatan Pekalongan Barat dan TK Negeri Pembina Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Eksperimen dilakukan di kelas B1 dengan usia anak 5-6 tahun dan masing-masing sekolah berjumlah 30 anak. Perlakuan yang diberikan pada kedua kelompok tersebut berbeda. Kelompok B1 TK Negeri Pembina Kecamatan Pekalongan Barat diberikan perlakuan berupa penerapan metode bermain peran makro, sedangkan Kelompok B1 TK Negeri Pembina Kecamatan Pekalongan Utara diberikan perlakuan berupa penerapan metode bermain peran mikro. TK Negeri Pembina Kecamatan Pekalongan Barat berada di Jalan Merapi No.2, Bendan, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. TK Negeri Pembina Kecamatan Pekalongan Barat memiliki visi membentuk peserta didik menjadi anak yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa; berkepribadian mulia, mandiri, kreatif, serta sehat jasmani dan rohani; serta memiliki misi sebagai berikut: 1 menanamkan nilai-nilai agama dan moral Pancasila dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan agar terbentuk pribadi yang beriman, bertaqwa, dan berkepribadian mulia; 2 memberikan tugas- tugas yang mengarah pada terbentuknya pribadi yang mandiri; 3 memberi dasar pengetahuan agar anak bisa merespon terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; 4 mempersiapkan anak agar dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan lingkungan; dan 5 menumbuh kembangkan kreatifitas anak