Keterampilan Berbicara Anak Metode Bermain Peran

merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati peneliti berdasarkan sifat yang didefinisikan dan diamati sehingga terbuka untuk diuji kembali oleh orang atau peneliti lain. Adapun batasan atau definisi operasional variabel yang diteliti adalah:

3.2.1 Keterampilan Berbicara Anak

Makna secara harafiah keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi untuk mengekspresikan serta menyampaikan pikiran dan perasaan Tarigan dalam Suhartono, 2005:20. Keterampilan berbicara adalah kemampuan individu untuk mampu mengatasi segala permasalahan dalam mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi untuk mengekspresikan serta menyampaikan pikiran dan perasaan. Unsur-unsur kebahasaan yang dapat menunjang keterampilan berbicara diungkapkan oleh Djiwandono 1996 dalam Halida 2011 yaitu unsur kebahasaan, unsur nonkebahasaan, dan unsur isi. Unsur kebahasaan meliputi: 1 Pengucapan lafal yang jelas; 2 Penerapan intonasi yang wajar; 3 Pilihan kata; dan 4 Penerapan struktursusunan kalimat yang jelas. Unsur nonkebahasaan meliputi: 1 Keberanian; 2 Kelancaran; dan 3 EkspresiGerak-gerik Tubuh. Unsur isi dalam pembicaraan merupakan bagian yang lebih penting. Tanpa isi yang diidentifikasi secara jelas, pesan yang ingin disampaikan melalui kegiatan berbicara tidak akan tersampaikan secara jelas pula, dalam aspek isi dari berbicara terdiri dari kerincian dan kejelasan dalam menyampaikan isi dari pembicaraan.

3.2.2 Metode Bermain Peran

Metode bermain peran adalah permainan yang memerankan tokoh-tokoh atau benda sekitar anak sehingga dapat mengembangkan daya khayal imajinasi dan penghayatan terhadap bahan kegiatan yang dilaksanakan Depdikbud, 1998 dalam Winda Gunarti, dkk, 2008:10.10. Metode Bermain peran dilihat dari jenisnya terdiri dari dua jenis yang berbeda. Hal ini sejalan dengan pendapat oleh Erikson 1963 dalam Magfiroh 2011 bahwa metode bermain peran terdiri dari: 3 Metode Bermain Peran Mikro Anak memainkan peran melalui tokoh yang diwakili oleh benda-benda berukuran kecil, contoh kandang dengan binatang-binatangan dan orang-orangan kecil. 4 Metode Bermain Peran Makro Anak bermain menjadi tokoh menggunakan alat berukuran besar yang digunakan anak untuk menciptakan dan memainkan peran-peran, contoh memakai baju dan menggunakan kotak kardus yang dibuat menjadi mobil-mobilan. Perbedaan konsep antara bermain peran makro dan mikro akan mengakibatkan tingkat keterampilan berbicara yang berbeda pada anak.

3.3 Subjek Penelitian