Konsep Model Multiatribut Angka Ideal

responden didampingi oleh peneliti dan setelah selesai kuesioner diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan semua pertanyaan telah terjawab. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berkaitan dengan identitas responden, bagian kedua memuat pertanyaan- pertanyaan yang berhubungan dengan perilaku konsumen, dengan mengacu pada model perilaku konsumen Engel, et al. Kemudian bagian ketiga memuat pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan tingkat keinginan atribut-atribut pasta gigi, tingkat pelaksanaan performance atribut-atribut pasta gigi Pepsodent dan tingkat kepentingan atribut-atribut pasta gigi menurut konsumen, dengan mengacu pada Model Multiatribut Angka Ideal dan kemudian dilakukan pengujian dengan Uji Friedman. 3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data 3.4.l. Analisis Deskriptif Menurut Nazir 1988, metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Faktor-faktor yang tidak dianalisis menggunakan konsep Model Angka Ideal dan Uji Friedman, akan dianalisis dengan tabulasi sederhana. Faktor-faktor tersebut adalah tempat tinggal konsumen, pemberi nafkah konsumen, pekerjaan pemberi nafkah, tingkat pendapatan konsumen serta besarnya keluarga, faktor-faktor budaya, pengaruh pribadi, situasi pembelian, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, pemrosesan informasi, perubahan sikapperilaku dan sumberdaya konsumen.

3.4.2. Konsep Model Multiatribut Angka Ideal

Engel et al. 1994 menyatakan, bahwa pemahaman model ini diawali oleh pemikiran bahwa setiap orang memiliki produk atau merek ideal bagi dirinya. Ditinjau dari sikap, semakin dekat ke poin ideal, sebuah produk atau merek semakin baik posisinya. Oleh karena itu, sikap konsumen juga bisa diukur melalui jarak antara posisi produk atau merek dan posisi ideal di benak konsumen. Posisi tersebut diukur dengan cara mengkuantifikasikan kepercayaan konsumen mengenai prestasi produk pada atribut tertentu dan tingkat kepentingan atribut tersebut bagi konsumen. Model Angka Ideal dapat digambarkan secara simbolis sebagai berikut. ∑ = − = n j Xij Iij Wij Ai 1 ......................................................... 8 Keterangan: A i = Skor penting ideal atribut i W ij = Pentingnya atribut i I ij = Performansi ideal pada atribut i keinginan X ij = Kepercayaan mengenai performansi aktual merek bersangkutan pada atribut i kinerja aktual J = Responden ke-j n = Jumlah responden Model Angka Ideal meminta konsumen untuk menunjukkan dimana mereka percaya suatu merek ditempatkan pada skala yang menggambarkan pelbagai derajat atau tingkat atribut yang menonjol. Kemudian pengkodean dengan skala angka 1 sampai 5, digunakan untuk mengukur respon terhadap skala model angka ideal. Sebagai ilustrasi, misalkan ingin diketahui penilaian konsumen mengenai harga pasta gigi Pepsodent. Tanda silang menunjukkan bahwa atribut produk pasta gigi yang ideal adalah yang harganya rendah, sedangkan konsumen menilai bahwa harga pasta gigi Pepsodent sedangbiasa saja. Hal ini ditunjukkan oleh huruf S pada kolom angka 3. S Harga __:__:__:__:__ Harga Sangat murah 1 2 3 4 5 sangat mahal Kemudian, konsumen diminta menilai seberapa penting atribut harga tersebut. Tanda silang di kolom 5 menunjukkan bahwa responden menganggap harga dalam pasta gigi Pepsodent sangat penting. S Harga __:__:__:__:__ Harga Tidak penting 1 2 3 4 5 sangat penting Selisih antara keinginan konsumen dengan kinerja dari suatu atribut produk atau jasa perusahaan menggambarkan kesenjangan antara produk dengan gambaran produk ideal yang diinginkan konsumen. Tingkat ketidakpuasan dapat digambarkan sebagai berikut. Skor ketidakpuasan= Xij Iij − ........................................ 9 Oleh karena itu, semakin rendah kesenjangannya maka semakin puas. Tujuan sebenarnya penggunaan konsep Model Angka Ideal pada penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kepentingan dan tingkat ketidakpuasan atribut-atribut pasta gigi Pepsodent, dimana tingkat kepentingan dan ketidakpuasan tersebut adalah komponen dari Model Angka Ideal. Skor yang paling baik dari tingkat ketidakpuasan yang dapat diterima oleh suatu atribut adalah nol, yang akan menunjukkan bahwa atribut tersebut cocok sempurna dengan konfigurasi atribut yang diinginkan konsumen. Kemudian untuk pengkategorian kelas kepuasan adalah berdasarkan perhitungan berikut: Kelas kepuasan = 5 anMinimum SkorKepuas anmaksimum Skorkepuas − = 5 4 − =0,8 Keterangan: 0-0,7 = sangat puas 0,8-1,5 = puas 1,6-2,3 = sedangbiasa saja 2,4-3,1 = tidak puas 3,2-4 = sangat tidak puas.

3.4.3. Pemetaan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan