IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan pasca pembelian Engel et al. 1995. Deskripsi kelima tahap tersebut mengacu kepada pertanyaan pada kuesioner yang terdapat pada
lampiran. Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ketepatan
pemasaran perusahaan. Pasta gigi Pepsodent memiliki segmen pasar yaitu semua orang yang berusia diatas 12 tahun. Untuk target pasar, Pepsodent
lebih memilih pasar untuk keluarga family. Positioning adalah citra produk atau jasa yang ingin dilihat oleh konsumen. Kunci dari positioning
adalah persepsi konsumen terhadap produk atau jasa. Untuk itu Pepsodent memposisikan produknya kepada konsumen sebagai pasta gigi yang dapat
memberikan gigi sehat dan kuat.
4.1. Sejarah Perusahaan
PT. Unilever Indonesia Tbk. adalah sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan barang kebutuhan sehari-hari, mulai dari produk
perawatan pribadi, pembersih pakaian dan rumah tangga, hingga makanan. Merek-merek produk PT. Unilever Indonesia Tbk. telah akrab bagi
masyarakat Indonesia sejak puluhan tahun yang lalu. Nama Unilever diambil dari perpaduan nama perusahaan Margarine Union dari Belanda dan Lever
Brothers dari Inggris. Karena persamaan bahan baku yaitu minyak kelapa,
perusahaan Lever Brother tertarik untuk ikut memproduksi margarine begitu pula sebaliknya sehingga pada tahun 1927 terbentuklah Margari Union di
Inggris. Usaha untuk menghindari persaingan karena terbatasnya bahan baku, maka kedua perusahaan tersebut bergabung pada tanggal 1 Januari
1930 dengan dua kantor pusat , masing-masing di London Inggris, dan Rotterdam Belanda.
Awal mula PT. Unilever Indonesia Tbk. dimulai ketika sebuah pabrik sabun bernama Lever’s Zeep Fabrieken NV. dibangun di daerah Angke,
Jakarta Kota, dan kemudian pada lokasi yang sama didirikan pabrik
margarin bernama Van den Berg’s Fabrieken NV. Kedua pabrik ini menjadi cikal bakal PT. Unilever Indonesia Tbk. yang kemudian berkembang
menjadi besar. Pendirian cabang Unilever di Indonesia yang saat ini dikenal dengan nama PT. Unilever Indoneia Tbk, adalah dengan pertimbangan
bahwa Indonesia adalah negara yang banyak menghasilkan kopra untuk bahan baku produksi.
Kegiatan perusahaan meliputi pembuatan sabun, deterjen, margarin, minyak nabati dan makan berinti susu, minuman dengan baan pokok teh, es
krim dan produk-produk kosmetik. Merek-merek yang dihasilkan Unilever lebih dikenal konsumen daripada Unilever sendiri. PT. ULI memang
mengandalkan kekuatan ekuitas merek produk-produk mereka. Selama ini penduduk Indonesia sangat mengenal margarin Blue Band, teh Sariwangi
dan Lipton, shampoo Sunsilk, sabun mandi Lux dan Lifebuoy, pasta gigi Pepsodent dan Close Up, kosmetika Pond’s dan Citra, deodoran Axe dan
Rexona sera banyak lagi produk dengan merek terkenal, tanpa sekalipun melihat nama Unilever. Sejarah perkembangan PT. Unilever Indonesi Tbk.
dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Sejarah PT. Unilever Indonesia Tbk
Tahun Peristiwa 1933
Didirikannya pabrik sabun Lever Zeep Fabrieken NV. di Angke 1935 Didirikannya
pabrik margarin
Van den Berg Fabrieken NV . di
Angke 1941
Dimilikinya pabrik kosmetik Colibri di Surabaya 1942
Jepang masuk ke Indonesia dan kegiatan PT. Unilever terhenti, akan tetapi setelah perang dunia II PT. Unilever mulai beroperasi
lagi 1947
PT. Unilever membeli pabrik minyak ARCHA Olie Fabriek Arca NV.
1948 Pabrik minyak mulai beroperasi
1957 Perkembangan PT. Unilever terganggu karena masalah konfrontasi
dengan Belanda masalah Irian Barat yang diikuti konfrontasi
dengan Malaysia 1964
PT. Unilever dibawah pengawasan pemerintah Indonesia 1966 Keadaan membaik dengan sistem pemerintahan Orde Baru,
dimana orang asing diperbolehkan memiliki perusahaannya sendiri. PT. Unilever diizinkan melanjutkan operasinya di
Indonesia dengan adanya undang-undang Penanaman Modal Asing PMA No. 1 tahun 1967
1970 Didirikan pabrik deterjen yang memproduksi Rinso
1980 15 saham PT. Unilever ditawarkan kepada investor Indonesia
1989 Bisnis teh dimulai dengan teh merek lokal, Sariwangi yang proses
produksinya dilakukan oleh pabrik pihak ketiga di Citeureup, Bogor
1992 Total Productive Maintenance
TPM dilaksanakan di pabrik Angke
1996 Diperoleh penghargaan TPM Exellence Award, kategori pertama
dari Japan Institute of Plant Maintenance JIPM 1997
Akreditasi ISO 9001 diperoleh pabrik kosmetik di Surabaya,. Pada tahun yang sama pabrik dipindahkan ke Cikarang
1998 Pabrik-panrik PT. Unilever yang lainnya juga medapatkan akreditasi ISO 9001
1999 PT. Unilever Indonesia Tbk. Memperoleh Unilever Safety Award,
Bronze Exellence Trophy ISO 14001 dan akreditasi Occupational
Health Service and Management System OHSMS BS 8800
2000 PT. Unilever kembali mendapatkan penghargaan TPM Continuity
Award , Unilever Award, dan Silver Excellence Trophy. Pada tahun
yang sama pabrik teh dipindahkan ke Cikarang 2001 Dimiliki
Best Foods , Knorr, dan Bango
2002 PT. ULI Tbk mendapatkan penghargaan TPM Special Award
4.2. Karakteristik Responden