Model Sikap Multiatribut Manfaat Pasta Gigi

dan tidak dapat diterima. Keputusan tentang tempat dimana konsumen akan membeli statu produk dipengaruhi atribut yang mencolok dari tempat tersebut, seperti harga, iklan dan promosi, personel penjualan, pelayanan yang diberikan, atribut fisik, pelanggan toko, atmosfer toko dan pelayanan sesudah transaksi. Menurut Simamora 2003, konsep tempat berbicara tentang dimana dan bagaimana produk ditampilkan. Terdapat produk yang diecer di tempat tetap, ada yang diecer secara bergerak tanpa tempat yang tetap, ada pula yang dijajakan dari rumah ke rumah, dari kantor ke kantor atau di tempat mana saja prospek berada. Secara umum, kekuatan komponen tempat terletak pada kemudahan mendapatkan produk bagi konsumen, kenyamanan tempat, keyakinan terhadap tempat, serta keyakinan terhadap layanan purna jual. Dalam eceran toko, kemudahan mendapatkan produk juga terletak pada lokasi. Sedangkan pada produk yang dijajakan, kemudahan memperoleh produk tergantung pada cara melakukan kontak dan kemungkinan peluang untuk melakukan kontak. Promosi adalah kunci dalam kampanye penjualan. Blattberg dan Neslin dalam kotler 1997 mendefinisikan, bahwa promosi terdiri dari kumpulan kiat intensif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian statu produkjasa tertentu secara lebih cepat atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Keberhasilan dari suatu promosi yang dilakukan dinilai dari pengaruhnya terhadap preferensi masyarakat terhadap produk yang ditawarkan.

2.3.7. Model Sikap Multiatribut

Analisis multiatribut dapat berguna bagi perencanaan dan tindakan pasar. Engel et al. 1994 juga mendeskripsikan model sikap multiatribut sebagai rancangan yang berharga untuk memeriksa hubungan diantara pengetahuan produk berkenaan dengan ciri atau atribut produk. Engel et al. 1994 menyatakan, bahwa aspek yang unik dan penting dari model Angka Ideal adalah model tersebut memberikan informasi berkenaan dengan merek ideal dan juga informasi yang berkenaan dengan bagaimana merek yang sudah ada dipandang oleh konsumen. Didalam model angka ideal tersebut, konsumen diminta untuk menunjukkan dimana mereka mencatat suatu merek ditempatkan pada skala yang menggambarkan pelbagai derajat atau tingkat atribut yang menonjol. Konsumen juga akan menunjukkan dimana merek ideal akan termasuk pada skala atribut ini. Menurut model tersebut, semakin dekat penilaian aktual suatu merek dengan penilaian ideal, maka merek tersebut semakin ideal dimata konsumen. Hasil perhitungan angka ideal yang berupa skor ideal, digunakan untuk menentukan merek ideal. Model angka ideal dapat digambarkan secara simbolis sebagai berikut. ∑ = − = n i Xi Ii Wi Ab 1 ............................................................ 1 Dimana: A b = Sikap terhadap merek B W i = Pentingnya atribut i I i = Performansi ideal pada atribut i X i =Kepercayaan mengenai performansi aktual merek bersangkutan pada atribut i n = Jumlah atribut yang menonjol. Kotler 2000 mendefinisikan, bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsikesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya. Dari rumus Model Angka Ideal, skor ketidakpuasan dapat digambarkan sebagai selisih antara kenginan konsumen terhadap suatu atribut dengan kinerja aktual merek bersangkutan pada suatu atribut. Skor terbaik yang dapat diterima oleh suatu atribut adalah nol Engel et al.,1994, yang menunjukkan bahwa atribut tersebut cocok sempurna dengan konfigurasi atribut yang diinginkan oleh konsumen. Skor ketidakpuasan dapat digambarkan secara simbolis sebagai berikut: Skor ketidakpuasan = Xi Ii − ................. 2 Dimana: I i = Performansi Ideal pada atribut i keinginan X i = Kepercayaan mengenai performansi aktual merek bersangkutan pada atribut i kinerja aktual.

2.3.8. Importance Performance Analysis