4. Pupuk urea dalam penelitian ini adalah jumlah pupuk urea yang digunakan dalam usahatani padi, yang merupakan pupuk utama dalam produksi padi.
Periode waktu yang digunakan adalah tahun 1976-2005 5. Curah hujan merupakan jumlah curah hujan rata-rata tiap tahun yang diwakili
oleh jumlah curah hujan di sentar produksi padi Indonesia, yaitu di pulau Jawa yang dinyatakan dalam satuan mm per tahun mmtahun. Periode waktu yang
digunakan adalah tahun 1976-2005 6. Volume Ekspor beras adalah jumlah seluruh beras yang di ekspor ke luar
negeri, tidak termasuk ekspor legal, dinyatakan dalam satuan ton. Periode waktu yang digunakan adalah tahun 1976-2005.
7. Nilai tukar rupiah terhadap dollar adalah perbandingan dari perubahan mata uang terhadap mata uang negara lain, dinyatakan dalam satuan Rupiah per
Dollar Amerika RpUS . Periode waktu yang digunakan adalah tahun 1976- 2005.
8. Harga beras eceran adalah harga rata-rata beras di pasar domestik Indonesia yang telah dideflasi 1995=100 dengan Indeks Harga Konsumen IHK
dinyatakan dalam satuan rupiah per kilogram Rpkg. Periode waktu yang digunakan adalah tahun 1976-2005.
9. Konsumsi beras per kapita adalah rata-rata jumlah beras yang dikonsumsi oleh seseorang, yang menunjukkan selera masyrakat dalam menkonsumsi beras,
dinyatakan dalam satuan kilogram per kapita per tahun Kgkapitatahun. Periode waktu yang digunakan adalah tahun 1976-2005.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi beras Indonesia terdiri dari luas
areal panen padi Indonesia, harga dasar gabah, pupuk urea, dan curah hujan. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa semua variabel yang digunakan
berpengaruh nyata secara bersama-sama dalam peningkatan dan penurunan volume produksi beras Indonesia. Hasil analisis regresi menyatakan bahwa dari
keempat variabel eksogen terdapat tiga variabel eksogen yang berpengaruh nyata terhadap produksi beras Indonesia, yaitu luas areal panen padi Indonesia
pada taraf 0,01, harga dasar gabah 0,01, dan pupuk urea pada taraf 0,01. Sedangkan variabel eksogen yang tidak berpengaruh nyata adalah variabel
curah hujan dengan nilai P value 0,815. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor beras Indonesia terdiri dari
produksi beras Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dollar, harga beras eceran, dan konsumsi beras per kapita. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa semua
variabel yang digunakan berpengaruh nyata secara bersama-sama dalam peningkatan dan penurunan volume ekspor beras Indonesia. Hasil analisis
regresi menyatakan bahwa dari keempat variabel eksogen terdapat dua variabel eksogen yang berpengaruh nyata terhadap volume ekspor beras Indonesia,
yaitu produksi beras Indonesia pada taraf 0,2 dan konsumsi beras per kapita pada taraf 0,01. Sedangkan variabel eksogen yang tidak berpengaruh nyata
adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar dengan nilai P value 0,539 dan harga beras eceran dengan nilai P value 0,883.
7.2 Saran
1. Menciptakan kebijakan yang mendukung pertanian di indonesia, misalnya dengan memberikan subsidi pupuk bagi para petani dengan cara yang bijak dan
tepat sehingga tersedia dalam jumlah dan harga yang memadai, mengingat pupuk urea merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi produksi
beras Indonesia. Selain itu menetapkan kebijakan harga dasar gabah yang melindungi petani, sehingga hal tersebut memberikan insentif bagi petani
untuk meningkatan produksi padi. 2. Perlu diupayakan peningkatan luas areal tanam padi untuk meningkatkan
produksi padi Indonesia, sehingga produksi beras pun akan meningkat. Selain itu perlu diupayakan adanya diversifikasi pangan untuk mengurangi
ketergantungan konsumsi pada beras. 3. Membina, menjaga, dan mengembangkan pasar ekspor beras yang sudah ada.
Mengorientasikan produksi beras bukan hanya untuk konsumsi tetapi juga untuk mulai mengembangkan ekspor beras.
4. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah mencoba melakukan penelitian ini dengan metode two stage least square 2SLS dengan menggunakan model
persamaan simultan. Dapat juga mencoba dengan membagi rentang waktu penelitian antara waktu sebelum terjadinya krisis ekonomi dengan waktu
setelah terjadi krisis ekonomi.