Beras Sebagai Pangan Pokok Utama

negara. Semakin tidak stabilnya harga beras dunia atau harga beras dalam negeri suatu negara, semakin besar tingkat self-sufficiency besar yang dianut oleh suatu negara, demikian juga rumah tangga tani di Asia. iii. Harga beras sangat tidak stabil dibandingkan komoditas pangan lainnya, misalnya gandum. iv. 80 perdagangan beras dikuasai oleh enam negara yaitu Thailand, AS, Vietnam, Pakistan, Cina, dan Myanmar. Oleh karena itu pasar beras internasional tidak sempurna, harga beras akan ditentukan oleh kekuatan oligopoli tersebut. v. Indonesia merupakan negara net importir terbesar beras pada peride tahun 1997-1998 yaitu sekitar 31 dari total beras yang diperdagangkan dunia. vi. Hampir banyak negara di Asia, memperlakukan beras sebagai wage goods dan political goods. Pemerintah akan goncang apabila harga beras tidak stabil dan tinggi. 2.2 Penelitian Terdahulu 2.2.1 Penelitian Mengenai Beras Pada tahun 2005, Simbolon 2005 melakukan penelitian tentang integrasi pasar beras domestik dengan pasar beras dunia dan pengaruh adanya tarif impor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 secara umum terjadi integrasi antara pasar beras domestik dengan pasar beras dunia. Namun derajat integrasi tersebut berbeda menurut varietas atau jenis beras: ha rga satu varietas beras domestik yaitu setra terintegrasi kuat dengan ketiga jenis beras dunia yaitu broken 5 persen, broken 25 persen, dan broken 35 persen dan lima harga varietas beras domestik yaitu Muncul, IR 64, IR I, IR II, IR III terintegrasi lemah dengan harga ketiga jenis beras dunia tersebut. 2 tarif impor yang diterapkan oleh pemerintah dalam perdagangan beras ternyata meningkatkan harga beras di pasar beras domestik. Tetapi peningkatan harga tersebut tidak mampu menekan volume impor beras. 3 lonjakan volume impor yang terjadi pada tahun 1998 hanya berpengaruh nyata terhadap harga beras domestik varietas IR II, yang merupakan varietas dengan volume perdagangan terbanyak kedua setelah varietas IR 64. Situmorang 2005 meneliti tentang faktor- faktor yang mempengaruhi produksi dan impor beras Indonesia. Situmorang mengemukakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi produksi dan impor beras Indonesia adalah jumlah penggunaan urea, harga impor beras, produksi padi, dan lag harga gabah; variabel jumlah penggunaan urea dan lag produktivitas berpengaruh nyata terhadap produktivitas. Impor beras Indonesia dipengaruhi oleh harga impor beras, produksi beras, jumlah penduduk, nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika, dan lag impor beras; hanya variabel harga impor beras yang berpengaruh nyata terhadap impor beras Indonesia. Harga impor beras Indonesia dipengaruhi oleh harga beras dunia, tarif impor, dan lag harga impor; selain tarif impor semua variabel berpengaruh nyata terhadap harga impor beras Indonesia. Azziz 2006 yang melakukan penelitian tentang impor beras serta pengaruhnya terhadap harga beras dalam negeri. Penelitian tersebut bertujuan menganalisis pengaruh impor terhadap harga beras dalam negeri dan menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi harga beras dalam negeri, termasuk kebijakan pemerintah. Azziz mengemukakan bahwa impor beras secara nyata mempengaruhi harga beras dalam negeri dengan tingkat kepercayaan 15 dan