Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.3 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Untuk dapat mencapai tujuan perpustakaan perguruan tinggi yang sudah ditetapkan , perpustakaan harus dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Menurut Sutarno 2006 : 53-54, “tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan”. Sedangkan dalam buku pedoman umum pengelolaan koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi 1999 : 5 dinyatakan bahwa: Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah dan merawat pustaka serta mendayagunakannya baik bagi civitas akademika maupun masyarakat diluar kampus. Tugas Perpustakaan Perguruan tinggi dirinci ke dalam empat jenis tugas sebagai berikut: 1. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran. 2. Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya. 3. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan di lingkunan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi para peneliti. 4. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak. Kemudian dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman 2004 : 3, “tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah dan merawat bahan pustaka, memberi layanan, serta melaksanakan administrasi perpustakaan”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara merawat dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka baik bagi civitas akademika maupun masyarakat diluar kampus. Universitas Sumatera Utara 2.2 Pelayanan 2.2.1 Pengertian Pelayanan Pelayanan adalah rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang lain disertai kemudahan-kemudahan dalam memenuhi segala kebutuhan mereka. Menurut Kotler 2000 : 428, “A service is any act or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything. Its production may or may not be tied to a physical product”. Pendapat tersebut dapat diartikan, pelayanan adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Sedangkan Gronroos dalam Lupiyoadi 2001 : 5, menyatakan bahwa: a service is an activity or series of activities of more or less intangible nature that normally, but not necessary, take place in interactions between the customer and service employees and or physical resources or good and or system of the service provider, which are provided as solutions to customer problems. Pendapat di atas dapat diartikan, bahwa pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata tidak dapat diraba yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan pelanggan. Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu kegiatan pelayanan yang ditawarkan oleh pihak penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan para penggunanya.

2.2.2 Karakteristik Pelayanan

Agar suatu pelayanan dapat terlaksana dengan baik dan berkualitas tinggi, maka karakteristik pelayanan tersebut harus diketahui. Adapun karakteristik pelayanan menurut Simamora 2001 : 175 adalah: 1. Intangibility tidak berwujud. Layanan yang bersifat intangibility artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium sebelum dibeli, seseorang tidak dapat menilai hasil dari Universitas Sumatera Utara