Kaizen dan Pengendalian Mutu Terpadu PMT Perencanaan Perbaikan Mutu

Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 menjaminn bahwa metode baru yang diintroduksikan akan diterapkan terus- menerus demi melanjutkan penyempurnaan. Pada tingkat awal penerapan roda, fungsi “periksa” berarti bahwa pemeriksa memeriksa hasil kerja karyawan dan “tindakan” mengacu kepada tindakan korektif yang diambil bila ditemukan kesalahan atau cacat. Maka konsep RLPT pada awalnya berdasarkan pembagian tugas antara penyelia, pemeriksa dan karyawan. Konsep RLPT yang barurevisi segera muncul karena tidak cukup sehingga tercipta siklus RLPK dengan K kelahi terjadi pada kriteria H yang ekstrim dan pemecatan karyawan atau manajer menjadi solusi yang cepat. Dalam siklus RLPT yang telah direvisi, “rencana” berarti merencanakan penyempurnaan dalam penerapan saat itu dengan menggunakan alat statistikal seperti “Seven Tools” yang berupa diagram pareto, diagram sebab akibat, histogram, peta kendali, diagram pencar, grafik dan lembar periksa. “Laksanakan” berarti melaksanakan rencana tersebut. “Periksa” berarti memeriksa apakah telah menghasilkan penyempurnaan yang didambakan dan “tindakan” berarti mencegah terulangnya kembali dan melembagakan penyempurnaan sebagai panutan baru. Siklus RLPT berputar terus-menerus. Segera setelah tercapai penyempurnaan, hal itu menjadi standar untuk ditantang dengan rencana baru demi penyempurnaan lebih lanjut. Proses Kaizen dinyatakan sebagai titik puncaknya.

3.8 Kaizen dan Pengendalian Mutu Terpadu PMT

Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 PMT mengalami perubahan dan penyempurnaan berkesinambungan dan tidak pernah sama dari hari ke hari. Misalnya alat statistik Seven Tools yang sangat dibutuhkan dan dipakai secara luas oleh gugus kendali mutu, insinyur dan manajemen. Belum lama ini “Seven Tools” telah ditambah dengan “New Seven Tools” yang dipakai untuk memecahkan masalah yang lebih rumit seperti pengembangan produk baru, penyempurnaan mutu, dan pengurangan biaya. Penerapan baru dikembangkan hampir setiap hari. PMT di Jepang adalah gerakan yang dipusatkan pada penyempurnaan kegiatan manajer pada semua tingkat. Oleh sebab itu, gerakan ini khusus menangani : − Pemastian Mutu. − Pengurangan biaya. − Memenuhi jatah produksi. − Memenuhi jadwal pengiriman. − Keamanan. − Pengembangan produk baru. − Peningkatan produktivitas. − Manajemen pemasok. Akhir- akhir ini, PMT telah memasuki bidang pemasaran, penjualan, maupun jasa. Selain itu PMT menangani urusan manajemen seperti pengembangan organisasi, manajemen fungsional silang, penyebaran kebijakan, Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 dan penyebaran mutu. Dengan kata lain, manajemen telah memakai PMT sebagai alat untuk menyempurnakan kegiatan menyeluruh. Cara untuk menerapkan kaizen hampir tidak terbatas. Tetapi cara terbaik ialah dengan menerapkan pengendalian mutu terpadu PMT. Konsep PMT di Barat sering ditafsirkan sebagai bagian dari aktivitas Kendali Mutu KM dan dianggap sebagai tugas dari insinyur KM.

3.9. Perencanaan Perbaikan Mutu

Aplikasi pendekatan ilmiah untuk memperbaiki kualitas meliputi karakteristik sebagai berikut : 1 Menggunakan seven tools sebagi alat pemecahan masalah yang ada di lantai produksi. 2 Penggunaan Plan-Do-Check-Action Cycle untuk membantu usaha perbaikan, mendorong perbaikan kontinu dan memacu proses belajar organisasi. 3 Penggunaan data empirik untuk mengembangkan pengetahuan, membantu proses pengambilan keputusan dan menentukan efektivitas perubahan terhadap performance. 4 Daripada menemukan dan memperbaiki kesalahan masa lampau, lebih baik melakukan prediksi dan memperbaiki performance yang akan datang. Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN