Pengolahan Data PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 Jenis Kerusakan Kg Jumlah kerusakan Kg Kadar Air Rendah 2.600 Kadar Abu Tinggi 3.450 Warna Pakan Tidak Sama 4.800 Berdasarkan pengumpulan data kerusakan yang terjadi adalah: 1. Kadar air rendah Yaitu kerusakan karena pakan yang dihasilkan terlalu kasar, dan kering. Dimana air yang terdapat pada pakan kurang dari 11 dalam 50 Kg pakan. 2. Kadar abu tinggi Dikatakan kadar abu pakan tinggi karena abu pada pakan terlalu banyak yaitu melebihi standar yang ditetapkan perusahaan, toleransi terhadap abu pada pakan yang ditetapkan adalah 10 dari 50 Kg pakan yang dihasilkan. 3. Warna pakan tidak sama Yaitu pakan yang dihasilkan warnanya tidak rata atau tidak seragam.

5.2. Pengolahan Data

Proses pengolahan dan analisa data dilakukan dengan metode seven tools sebagai berikut:

1. Check Sheet

Dari data yang telah diperoleh dibuat check sheet jumlah dan jenis kerusakan. Data yang dikumpuilkan yaitu data produk cacat dari produk pakan ternak ayam C-281 di PT. Growth Pakaninso Spesial. Check sheet kerusakan pada bulan Agustus 2008 dapat dilihat pada Tabel 5.3. Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 5.3. Check Sheet Kerusakan Pakan C-281 No Tanggal Jumlah yang diperiksa Jenis Kerusakan Jumlah Cacathari Kg Kadar Air Rendah Kg Kadar Abu Tinggi Kg Warna Pakan Tidak Seragam Kg 1 05082008 1.500 100 150 250 500 2 06082008 1.500 100 200 250 550 3 07082008 1.500 150 150 200 500 4 08082008 1.500 150 200 200 550 5 09082008 1.500 150 150 250 550 6 11082008 1.500 100 150 250 500 7 12082008 1.500 150 150 200 500 8 13082008 1.500 150 200 250 600 9 14082008 1.500 150 150 200 500 10 15082008 1.500 100 200 250 550 11 16082008 1.500 100 200 200 500 12 19082008 1.500 100 150 200 450 13 20082008 1.500 150 150 250 550 14 21082008 1.500 100 150 250 500 15 22082008 1.500 150 150 250 550 16 23082008 1.500 100 150 200 450 17 25082008 1.500 150 150 250 550 18 26082008 1.500 100 150 200 450 19 27082008 1.500 150 150 250 550 20 28082008 1.500 100 200 250 550 21 29082008 1.500 100 150 250 500 Total 31.500 2.600 3.450 4.850 10.900

2. Histogram Untuk histogram data jenis kerusakan dan jumlah kerusakan produk pakan C-

281 yang telah diperoleh dari tabel check sheet dapat dilihat pada Gambar 5.1 di bawah ini. Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 Histogram Kerusakan Pakan C-281 11 25 14 13 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 Kerusakan Pakan Fr eku en si K er usakan Series1 Gambar 5.1. Histogram Kerusakan pakan C-281 3. Diagram Pareto Dari hasil pengecekan yang terdapat pada Tabel 5.3, dibuat tabel persentase kesalahan serta diurutkan secara descending, seperti terlihat pada Tabel 5.4, dan pareto diagram seperti terlihat pada Gambar 5.2 berikut ini: Tabel 5.4. Pengurutan Jumlah Kerusakan Pakan C-281 Jenis Kerusakan Total Kerusakan Kg Persentase Kerusakan Persentase Kerusakan Kumulatif Warna pakan tidak seragam 4.850 44,50 44,50 Kadar abu tinggi 3.450 31,65 76,15 Kadar air rendah 2.600 23,85 100 Persentase kerusakan pakan C-281 dapat dilihat di bawah ini, yaitu: 1. Warna pakan tidak seragam = 4.85010.900 x 100 = 44,50 2. Kadar abu tinggi = 3.45010.900 x 100 = 31,65 3. Kadar air rendah = 260010.900x 100 Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 = 23, 85 Setelah semua jenis kerusakan telah di susun dari jenis kerusakan terbesar hingga terkecil.maka selanjutnya adalah pembuatan gambar diagram pareto yang dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut ini Pareto Diagram Kerusakan Pakan C-281 44.5 76.15 100 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 Warna pakan tidak sama Kadar air rendah Kadar abu tinggi Jenis Kerusakan Ju ml ah K er u sak an 20 40 60 80 100 120 Gambar. 5.2 Diagram Pareto Kerusakan Pakan C-281 Dari gambar diagram pareto dapat dilihat bahwa ada 2 jenis kerusakan yang paling besar adalah kerusakan warna pakan tidak sama dan kadar air rendah dengan persentase komulatif 76,15 . Menurut aturan Pareto aturan 80-20 untuk perhitungan korelasi antara kerusakan adalah hanya untuk kerusakan warna pakan tidak sama. Dengan demikian akan dibuat scatter diagram yang menunjukkan korelasi antara kerusakan warna pakan tidak sama dan kadar air rendah. Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009

4. Stratifikasi

Untuk melihat bagaimanan perbandingan masing-masing jenis kerusakan produk yang terjadi maka dilakukan stratifikasi. Stratifikasi bertujuan untuk membantu pembuatan scatter diagram. Perbandingan dari dua kerusakan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5 Jumlah Kerusakan Warna Pakan Tidak Sama dan Kadar Air Rendah Pakan Ternak C-281 Tanggal Warna Pakan Tidak Seragam Kg Kadar abuTinggi Kg 05082008 250 150 06082008 250 200 07082008 200 150 08082008 200 200 09082008 250 150 11082008 250 150 12082008 200 150 13082008 250 200 14082008 200 150 15082008 250 200 16082008 200 200 19082008 200 150 20082008 250 150 21082008 250 150 22082008 250 150 23082008 200 150 25082008 250 150 26082008 200 150 27082008 250 150 28082008 250 200 29082008 250 150 Total 4.850 3.450 Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009

5. Scatter Diagram

Untuk merlihat korelasi antara jumlah kerusakan warna pakan tidak sama dan kadar air rendah yang terjadi dapat dilakukan dengan menggunakan scatter diagram. Korelasi dihitung dengan menggunakan rumus: ] ] [ ] [ 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = Y Y N x X X N Y X XY N r xy Data untuk perhitungan koefisien korelasi antara kerusakan warna pakan tidak seragam dan kadar abu pakan tinggi dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Data Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Kerusakan Warna Pakan Tidak Seragam Dan Kadar Abu Pakan Tinggi Pakan C-281 Subgroup Number Kadar abuTinggi Kg x Warna Pakan Tidak Sama Kg y x2 y2 xy 1 150 250 22500 62500 37500 2 200 250 40000 62500 50000 3 150 200 22500 40000 30000 4 200 200 40000 40000 40000 5 150 250 22500 62500 37500 6 150 250 22500 62500 37500 7 150 200 22500 40000 30000 8 200 250 40000 62500 50000 9 150 200 22500 40000 30000 10 200 250 40000 62500 50000 11 200 200 40000 40000 40000 12 150 200 22500 40000 30000 13 150 250 22500 62500 37500 14 150 250 22500 62500 37500 15 150 250 22500 62500 37500 16 150 200 22500 40000 30000 17 150 250 22500 62500 37500 Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 18 150 200 22500 40000 30000 19 150 250 22500 62500 37500 20 200 250 40000 62500 50000 21 150 250 22500 62500 37500 Total 3.450 4.850 577500 1132500 797500 Dari rumus diatas maka korelasi antara kerusakan warna pakan tidak seragam dan kadar abu pakan tinggi yang dibandingkan adalah sebagai berikut : { } { } 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = { } { } 2 2 4850 1132500 21 3450 577500 21 4850 3450 797500 21 − × − × × − × = xy r r xy = 0,062 Scatter diagram untuk perbandingan jumlah kerusakan warna pakan tidak sama dan kadar air rendah dapat dilihat pada Gambar 5.3. Scatte r Diagram Ke rus akan Pakan 50 100 150 200 250 300 5 10 15 20 25 Jum la h K er us aka n Warna Pakan Tidak Sama Kadar abuTingg i Gambar 5.3. Scatter Diagram Kerusakan Warna Pakan Tidak Searagam dan Kadar Abu Tinggi Pada Gambar 5.3 di atas terlihat bahwa kerusakan warna pakan tidak seragam tidak memiliki korelasi yang besar terhadap kerusakan kadar abu pakan tinggi.

6. Diagram Sebab Akibat

Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 Dari pareto diagram terlihat bahwa jumlah kerusakan terbesar adalah warna pakan tidak sama dan kadar abu tinggi. Dengan demikian akan dilakukan analisa penyebab kerusakan tersebut dengan menggunakan cause and effect diagram, seperti terlihat pada Gambar 5.4 Mesin Manusia Material Metode Lingkungan Kurang perawatan Kualitas tidak bagus Kurang terampil Tidak teliti Kurang serius Jumlah tidak sesuai Kualitas kurang bagus Tidak bervariasi Prosedur tidak teratur Panas Berisik Kerusakan pakan Gambar 5.4. Cause and Effect Diagram Kerusakan Pakan

7. Control Chart

Peta kendali berfungsi untuk melihat apakah cacat yang terjadi setiap harinya homogen atau tidak. Hal ini bertujuan mengendalikan kualitas produk. Dengan menggunakan aturan out of control dapat dilihat seberapa besar perbaikan yang harus dilakukan. Dengan pembuatan peta kontrol np np-chart, yaitu seberapa besar proporsi cacat yang terjadi untuk setiap jenis cacat. Untuk mengetahui sumber variasi dari proses pengolahan pakan C-281 digunakan peta-peta kendali control chart. Pada dasarnya data pemeriksaan terhadap kerusakan dalam proses pengolahan tersebut akan ditentukan oleh batas- Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 batas kendali berdasarkan hasil perhitungan ada tidaknya data yang di luar batas kendali. 1. Peta kontrol untuk kerusakan yang disebabkan warna pakan tidak seragam, yaitu dengan ukuran sampel n 1500 Kg dan periode pengamatan g 21. Rata-rata bagian warna pakan tidak seragam: g xi p n g i ∑ = = 1 95 , 230 21 4850 = = p n g n pi p . ∑ = 15 , 31500 4850 21 . 1500 4850 = = = p Standar deviasi untuk peta pengendali banyaknya kesalahan np-chart adalah: np = 1 . p p n − , maka Batas kendali Atas BKA = p n + 3 1 . p p n − = 230,95 + 3 15 , 1 95 , 230 − = 230,95 +42,03 = 272,9 Batas Kendali Bawah BKB = p n - 3 1 p p n − = 230,95 - 3 15 , 1 95 , 230 − = 230,95 - 42,03 = 188,9 Peta kontrol warna pakan tidak seragam dapat dilihat pada Gambar 5.5. Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 150 205 260 315 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 DATA CL BKA BKB Gambar 5.5. Peta Kontrol Warna Pakan Tidak Seragam Dari np-chart terlihat bahwa tidak ada data yang berada diluar batas kontrol. Dengan demikian tidak perlu dilakukan revisi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah kesalahan yang terjadi masih dapat ditolerir. 2. Peta kontrol untuk pakan kadar abu tinggi, yaitu dengan ukuran sampel n 1500 Kg dan periode pengamatan g 21. Rata-rata bagian kadar abu terlalu tinggi: g xi p n g i ∑ = = 1 3 , 164 21 3450 = = p n g n pi p . ∑ = 109 , 31500 3450 21 . 1500 3450 = = = p Standar deviasi untuk peta pengendali banyaknya kesalahan np-chart adalah: np = 1 . p p n − , maka Batas kendali Atas BKA = p n + 3 1 . p p n − = 164,3 + 3 109 , 1 3 , 164 − Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 = 164,3 + 36,3 = 200,9 Batas Kendali Bawah BKB = p n - 3 1 p p n − = 164,3 - 3 109 , 1 3 , 164 − = 164,3 – 36,3 = 128 Peta kontrol kadar abu pakan tinggi dapat dilihat pada Gambar 5.6. Peta np Kadar abu 100 150 200 250 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Nomor Sampel K e r us a ka n pa da P a ka n Data CL BKA BKB Gambar 5.6. Peta Kontrol Kadar Abu Tinggi Dari np-chart terlihat bahwa tidak ada data yang berada diluar batas kontrol. Dengan demikian tidak perlu dilakukan revisi. Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah kesalahan yang terjadi masih dapat ditolerir. 3. Peta kontrol untuk pakan kadar air rendah, yaitu dengan ukuran sampel n 1500 Kg dan periode pengamatan g 21. Rata-rata bagian kadar air rendah: Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 g xi p n g i ∑ = = 1 81 , 123 21 2600 = = p n g n pi p . ∑ = 08 , 31500 2600 21 . 1500 2600 = = = p Standar deviasi untuk peta pengendali banyaknya kesalahan np-chart adalah: np = 1 . p p n − , maka Batas kendali Atas BKA = p n + 3 1 . p p n − = 123,81 + 3 08 , 1 81 , 123 − = 123,81 + 31,98 = 155,79 Batas Kendali Bawah BKB = p n - 3 1 p p n − = 123,81 - 3 08 , 1 3 , 164 − = 123,81 – 31,98 = 91,83 Peta kontrol kadar air pakan rendah dapat dilihat pada gambar 5.7 Peta np Pakan Kadar Air Rendah 20 75 130 185 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Nomor Sampel K e r us a ka n P a ka n Data CL BKA BKB Siti Khadijah Parinduri : Perencanaan Perbaikan Mutu Produk Jadi Berdasarkan Metode Kaizen Di PT. Growth Pakanindo Spesial, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 5.7. Peta Kontrol Kadar Air Rendah Dari np-chart terlihat bahwa tidak ada data yang berada diluar batas kontrol. Dengan demikian tidak perlu dilakukan revisi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah kesalahan yang terjadi masih dapat ditolerir.

BAB VI ANALISA DAN EVALUASI