51 8 Menjawab pertanyaan
Pengguna  harus  mengerti  cara  untuk  menjawab  pertanyaan.  Sebaiknya untuk jawaban salah, diberikan kesempatan untuk mengulangi kembali.
9 Kualitas umpan balik Umpan  balik  harus  bersifat  konstruktif  dan  harus  dapat  meningkatkan
kemampuan  pengguna. Kata-kata  yang  digunakan  juga  harus  sesuai,  sebaiknya menghindari kata-kata yang sulit dipahami.
10 Tingkat penguasaan materi Pada  akhir  program,  pengguna  menguasai  materi  yang  sudah  diberikan
dengan dilakukan tes.
g. Invisible features
Fitur  ini  berkaitan  dengan  data  dan  apa  yang  terjadi  saat  pengguna memasuki  maupun  meninggalkan  program.  Selain  data,  berkaitan  juga  dengan
keamanan program.
h. Robustness
Hal  ini  berkaitan  dengan  ketahanan  produk  yang  sangat  dibutuhkan. Program seharusnya tidak pernah gagal atau error.
i. Supplementary materials
Materi  tambahan  dapat  diberikan  pada  produk  jika  dibutuhkan,  misalnya tambahan kalkulator atau kamus untuk memfasilitasi pengguna.
52 Berdasarkan evaluasi  mengenai  multimedia  pembelajaran yang  telah
dipaparkan oleh Walker  Hes Arsyad, 2002:175-176, Hanaffin dalam Sucipta 2009:54-55,  dan Winarno,  Abdullah,  Yasid,  et  al 2009:74:80  di  atas,  tidak
semuanya  dijadikan  dasar  untuk  kriteria  kualitas  dalam  penelitian  pada multimedia interaktif ini. Aspek yang digunakan yaitu sebagai berikut.
a. Aspek materi
1 Struktur isinya. 2 Akurasi isi.
3 Bahasa, gaya bahasa, tata bahasa, ejaan, dan tanda baca 4 Informasi tambahan seperti pendahuluan, petunjuk, bantuan, dan kesimpulan.
5 Tingkat penguasaan materi. 6 Memotivasi dan menarik perhatian siswa.
7 Kualitas umpan balik.
b. Aspek media
1 Tampilan program. 2 Pengelolaan program.
3 Penggunaan komponen multimedia. 4 Penggunaan navigasi.
5 Kualitas interaktivitas dan umpan balik. 6 Kejelasan petunjuk penggunaan.
7 Memotivasi siswa. 8 Desain luar produk.
53
E. Kajian  tentang  Adobe  Flash Profesional  CS3
sebagai Software
Pembuatan Multimedia Interaktif
Perancangan  multimedia  pembelajaran  dapat  menggunakan  aplikasi software
berupa  Adobe  Flash.  Menurut Darmawan  2012:259  Adobe  Flash merupakan  perangkat  lunak  komputer  yang  digunakan  untuk  membuat  animasi,
video,  gambar  vektor  maupun  bitmap,  dan  multimedia interaktif.  Animasi  atau aplikasi  yang  dihasilkan  oleh  Adobe  Flash  mempunyai  extensi  .swf  yang  dapat
dijalankan  dengan  menggunakan  Adobe  Flash  Player.  Adobe  Flash  memiliki bahasa  pemograman  sendiri,  yaitu  ActionScript  yang  dapat  membuat  aplikasi
yang dihasilkan menjadi lebih interaktif dan dinamis. Adobe Flash yang digunakan dalam perancangan multimedia oleh peneliti
menggunakan Adobe Flash Profesional versi CS3. Terdapat beragam menu yang memiliki  fungsi  tertentu  dan  dapat  digunakan  sesuai  tujuan  yang  diinginkan.
Adapun  pembuatan  Multimedia Interaktif dengan  Adobe  Flash  Profesional  CS3 menurut Darmawan 2012:271-294 adalah:
1. membuka Adobe Flash Profesional CS3 dan membuat dokumen baru dengan ActionScript 2.0. Secara default lembar kerja Adobe Flash ada 1 frame kosong
dengan 1 layer, dan posisi playhead berada pada frame 1, 2. mengatur  ukuran  dokumen dengan  membuka  menu Modify kemudian
Document untuk menentukan dimensinya, 3. membuat  struktur  layer sesuai  dengan  objek  yang  akan  ada di  dalam
multimedia interaktif,