64 produk tersebut, dan d tersedianya waktu yang cukup untuk mengembangkan
produk tersebut. Dalam studi kajian pustaka, peneliti melakukan kajian terhadap produk yang akan dikembangkan, baik dari perspektif teori maupun temuan riset
dan informasi lain berkaitan dengan pengembangan produk yang direncanakan. Data hasil observasi dan wawancara, serta mengkaji teori kemudian dijadikan
rujukan untuk menentukan produk yang akan dikembangkan.
2. Planning Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti merumuskan tujuan penyusunan media, mempersiapkan alat dan software yang digunakan, serta merancang desain
pengembangan produk. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Langkah-langkah pada tahap
planning ini adalah sebagai berikut.
a. Pembuatan desain awal multimedia interaktif dengan materi unggah-ungguh. b. Mengumpulkan materi yang dibutuhkan.
c. Pembuatan produk multimedia interaktif dengan menggunakan software Adobe Flash Profesional CS3.
d. Menyusun multimedia interaktif sesuai dengan cakupan materi unggah- ungguh
SD Negeri Karangrejek II.
65
3. Develop Preminary Form of Product Pengembangan Bentuk Awal
Produk
Peneliti mengembangkan produk awal, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah memproduksi multimedia interaktif materi unggah-ungguh berdasarkan
perencanaan yang telah disusun. Setelah multimedia interaktif selesai diproduksi, kegiatan selanjutnya adalah memvalidasi multimedia interaktif tersebut baik dari
segi media maupun materi. Validasi media dilakukan kepada ahli media dosen Teknologi Pendidikan dan ahli materi dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar
untuk mengetahui kelayakan dari media tersebut sebelum diuji cobakan di lapangan. Validasi media dan materi terus dilakukan sampai validator mengatakan
bahwa media dikatakan layak untuk diujicobakan. Apabila media dikatakan belum layak, maka peneliti merevisi media sesuai dengan saran para ahli.
4. Preliminary Field Testing Uji Coba Lapangan Awal
Pada tahap ini, media yang telah dikembangkan serta telah divalidasi, kemudian diujicobakan kepada 3 siswa kelas III SD Negeri Karangrejek II. Tahap
uji coba lapangan awal menurut Borg Gall melibatkan 1 sampai 3 sekolah dengan jumlah 6-12 subjek, akan tetapi uji lapangan awal yang dilakukan pada
penelitian ini dimodifikasi dengan menggunakan langkah pengembangan media berdasarkan pernyataan Sadiman tentang banyaknya subjek penelitian. Sadiman,
Rahardjo, Haryono, et al 2006: 183 menyatakan bahwa pada tahap evaluasi satu lawan satu dalam pengujicobaan media, dibutuhkan 2 siswa atau lebih yang dapat
mewakili populasi target dari media yang dibuat. Jumlah 2 siswa ini merupakan jumlah minimal.
66 Pengambilan subjek uji coba berdasarkan tingkatan kognitif tinggi,
sedang, dan rendah. Ketiga subjek uji coba dihadapkan pada multimedia interaktif yang telah dibuat dan diminta untuk mengoperasikannya. Kemudian siswa
diminta mengerjakan soal gladhen pada multimedia interaktif. Setelah itu dilanjutkan dengan pengisian angket respons siswa serta meminta tanggapan
kepada siswa terkait dengan multimedia interaktif yang telah dikembangkan.
5. Main Product Revision Revisi Produk Utama