54 4. membuat  gambar  background,  sebelumnya  kunci  layer  lain  selain  layer
background terlebih dahulu agar tidak mengganggu, 5. membuat  tombol  navigasi,  ada  dua  cara  dalam  pembuatan  tombol  navigasi,
yaitu convert  to  symbol membuat  sendiri  dan Common  Libraries template tombol yang disediakan Adobe Flash Profesional CS3,
6. memasukkan materi presentasi, bisa dengan copy paste ke dalam Adobe Flash, 7. memasukkan materi teks dengan menggunakan Text Tool,
8. memasukkan materi gambar dengan copy paste dari aplikasi lain atau dari file langsung,
9. membuat  animasi  MovieClip yang dapat  berisi  tombol,  animasi,  grafik,  dan lain-lain,
10. memberikan ActionScript untuk mengatur jalannya multimedia interaktif  dan navigasi yang akan dibuat,
11. menyimpan  dokumen dengan  memilih  menu File  kemudian Save  atau  Save As, serta
12. publish dokumen dengan memilih menu File kemudian Publish Settings, lalu
centang  bagian  “Windows  Projector  .exe”  dan  klik  Publish.  Ada  tiga  buah
file tambahan yaitu tipe .swf, .html, dan .exe.
F. Kajian tentang Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Jean  Piaget  Siswoyo dkk,  2013:100  menyebutkan  ada  empat  tahapan perkembangan  kognitif,  yaitu  tahap  sensori  motor  0-2  tahun,  tahap  pra-
55 operasional  2-7  tahun,  tahap  operasi  konkret  7-11  tahun,  dan  tahap  operasi
formal 11-14 tahun. Siswa  kelas  III  sekolah  dasar  pada  umumnya  berada  pada  berusia  sekitar
10  tahun,  oleh  karena  itu  termasuk  ke  dalam  tahap  operasi  konkret,  kemampuan berpikirnya  masih  terbatas  pada  hal-hal  yang  konkret.  Pada  tahap  ini  anak  dapat
diberikan pengetahuan tentang manusia, hewan, dan lingkungan alam sekitar, dan sebagainya.
Menurut Nasution dalam  Islamuddin 2011:39,  menyatakan bahwa masa usia  sekolah  dasar  sebagai  masa  kanak-kanak  akhir  berlangsung  dari  usia  enam
tahun hingga sebelas atau dua belas tahun. Para guru mengenal masa ini sebagai
“masa  sekolah”.
Pada  masa  usia  kanak-kanak  akhir  ini juga  dikatakan  bahwa masa  usia  sekolah  adalah  masa  matang  untuk  belajar  maupun  matang  untuk
sekolah. Hurlock  2008:146  menyatakan  bahwa  terdapat  beberapa  label  yang
diberikan  kepada  siswa  dengan  sebutan  akhir  masa  kanak-kanak.  Label-label tersebut mencerminkan ciri-ciri yang ada pada siswa.
1. Label yang digunakan oleh orang tua Label  yang  digunakan  orang  tua  untuk  anak-anak  antara  lain  bahwa  usia
anak-anak merupakan usia yang menyulitkan yaitu anak tidak mau lagi menuruti perintah orang tua. Usia tidak rapi, bahwa masa anak-anak yang cenderung tidak
memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan. Usia bertengkar, bahwa pada usia ini  sering  terjadi  pertengkaran  antar  keluarga  dan  suasana  rumah  yang  tidak
menyenangkan bagi semua anggota keluarga.
56 2. Label yang digunakan oleh para pendidik
Menurut  Hurlock,  pendidik  memberi  label  bahwa  pada  usia  akhir  masa kanak-kanak sama dengan usia sekolah dasar. Pada usia tersebut anak diharapkan
memperoleh  dasar-dasar  pengetahuan  yang  penting  untuk  penyesuaian  diri  pada kehidupan  dewasa.  Pendidik  juga  memberi  label  pada  usia  ini  adalah  masa
periode  kritis, bahwa  anak  memiliki  dorongan  berprestasi  dan  membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses.
3. Label yang diberikan oleh ahli psikologi Hurlock  menyebutkan  bahwa  ahli  psikologi  memberi  label  bahwa  usia
akhir  kanak-kanak  merupakan  usia  berkelompok,  yaitu  perhatian  utama  anak tertuju pada keinginan diterima oleh teman sebayanya sebagai anggota kelompok.
Selain  itu  anak-anak  juga  disebut  sebagai  usia  penyesuaian  diri,  karena  ingin bergabung  dengan  kelompoknya  maka  anak-anak  menyesuaikan  dengan  standar
yang  disetujui  dalam  kelompoknya,  contohnya  penampilan,  berbicara,  dan perilaku.
Hurlock  juga  menjelaskan  bahwa  anak-anak  juga  disebut  sebagai  usia kreatif, berdasarkan  tingkat  kreativitas  yang  dimiliki  anak  menunjukkan  apakah
anak menjadi konformis atau pencipta karya  yang baru dan orisinal. Akhir masa kanak-kanak seringkali disebut sebagai usia bermain, hal ini karena luasnya minat
dan kegiatan bermain dan bukan karena banyaknya waktu untuk bermain. Usia  anak-anak  merupakan  usia  bermain,  oleh  karena  itu  Hurlock
menerangkan bahwa bermain dianggap sangat penting untuk perkembangan fisik dan  psikologis  anak,  karena  anak  sudah  menghabiskan  waktu  untuk  sekolah  dan
57 menyelesaikan  pekerjaan  rumah,  sehingga  anak  harus diberi  waktu  dan
kesempatan untuk bermain, dan didorong untuk bermain Hurlock, 2008: 159. Berdasarkan uraian karakteristik siswa tersebut, maka dalam penelitian ini
siswa  merupakan  individu  yang  unik dan  membutuhkan  bantuan  orang  dewasa dalam  menjalankan  tugas  perkembangannya,  agar  siswa  dapat  mencapai
perkembangan  yang  baik  dalam  belajar  di  sekolah  maupun  di  lingkungan masyarakat.  Siswa  kelas  III  SD  termasuk  ke  dalam  tahap  operasional  konkret,
yaitu sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa yang konkret. Usia pada kelas III SD juga banyak digunakan sisa untuk bermain, agar
perkembangan  fisik  dan  psikologisnya  berkembang  dengan  baik. Dalam  hal  ini, multimedia  interaktif  dapat  menjadi  salah  satu  alternatif  untuk  mewujudkan
karakterisitik  siswa  kelas  III  SD,  karena  siswa  dapat  bermain  sambil  belajar menggunakan  perangkat  komputer  dan  multimedia  interaktif  ini  mengharuskan
siswa  untuk  terlibat  dalam  pembelajaran  lebih  aktif.  Tampilannya  yang  menarik juga mendorong siswa untuk mempelajari materi lebih lanjut.
G. Kajian Penelitian yang Relevan