80
Kelas XI SMASMK
5. Xian Sheng Xuan Fu -- Bapak Pemberita Agama Nabi Purba
Oleh Raja Tai Zong dari Dinasti Tang, abad 7 Masehi.
6. Tai Shi -- Maha Guru
Oleh Raja Gao Zong dari Dinasti Tang, abad 7 Masehi.
7. Luo Dao Gong -- Pangeran Jalan Suci Yang Jaya
Oleh Raja puteri Bu Hou, akhir abad 7 Masehi.
8. Wen Xuan Wang -- Raja Pemberita Kitab Suci
Oleh Raja Xian Zong dari Dinasti Tang, abad 8 Masehi.
9. Zhi Sheng Wen Xuan Wang -- Nabi Agung Raja Pemberita
Kitab Suci Oleh Raja-Raja Dinasti Song, abad 10 sampai dengan abad 13
Masehi.
10. Da Cheng Zhi Sheng Wen Xuan Wang -- Nabi Agung Guru
Purba Pemberita Kitab Suci Yang Besar Sempurna.
11. Zhi Sheng Xian Shi Kong Fu Zi -- Nabi Agung Guru Purba
Khonghucu
12. Wan Shi Shi Biao -- Guru Teladan Sepanjang Masa
Oleh Raja-Raja Dinasti Qing Mancu, abad 17 sampai dengan abad 20 Masehi
H. Lambang Muduo
1. Arti Kata Muduo
Muduo dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai genta atau lonceng adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pembawa atau penyampai
berita. Umumnya terbuat dari logam dengan pemukul dari kayu atau juga dari logam. Lonceng yang ada di sekolah juga berfungsi kurang
81
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
lebih sama, yaitu sebagai tanda akan dimulainya pelajaran atau menandakan berakhirnya pelajaran. Lonceng yang ada di sekolah
dikenal dengan istilah ”Genta Pembangunan.
2. Sejarah Mu Duo
Muduo dalam keberadaanya memiliki sejarah yang sangat tua, literatur dan bukti sejarah menunjukkan kurun waktu tidak kurang
dari 4000 tahun. Pada mulanya adalah berbentuk Da ling kelintingan yang ditempatkan di atas kereta yang bila berjalan dengan sendirinya
berbunyi. Selanjutnya Muduo digunakan untuk memberitakan maklumat-maklumat raja kepada rakyat.
Lebih jelasnya bahwa genta ini dibedakan oleh lidah pembunyinya. Ada yang lidah pembunyi dari logam, dan ada yang lidah pembunyinya
dari kayu. Untuk yang lidah pembunyinya dari logam disebut Jinduo, dan digunakan untuk menyampaikan berita yang terkait dengan
masalah militer Wu. Untuk yang lidah pembunyinya dari kayu disebut Muduo, dan digunakan untuk menyampaikan berita yang
terkait dengan masalah sipil Wen.
Dari penjelasan di atas dapatlah kita ketahui bahwa Muduo dapat diartikan sebagai berikut: Duo artinya genta, Mu artinya kayu, dan Jin
artinya logam. Jadi Muduo dapat diartikan genta dengan pemukul dari kayu, dan Jinduo dapat diartikan genta dengan pemukul dari logam.
Demikianlah Muduo dan Jinduo adalah sarana yang berfungsi pembawapemberita amanat dan maklumat raja. Tertulis di dalam
Kitab Shujing Buku III, bab IV, ayat II3, sebagai berikut: “Tiap awal tahun pada bulan pertama musim semi, ditugaskan
petugas yang membawa Muduo berkeliling, dan diserukan, ”Para pejabat, kamu wajib mampu mempersiapkan petunjuk-petunjuk. Para
pekerja, kamu hendaknya segera mempersiapkan peralatan dan segara bekerja. Camkanlah, jangan lengah dan gegabah hingga tidak tak beres
dan waspada untuk hal-ikwal yang tak benar”.
82
Kelas XI SMASMK
Ini memberi suatu acuan bahwa Muduo sudah terdokumentasi dalam keberadaan dan fungsinya di zaman Raja Zhongkang dari
Dinasti Xia yang memerintah di tahun 2159-2146 SM. Kitab Suci Liji bagian Yueling bahasan Zhongchun tersurat: “….Tiga
hari sebelum cuaca buruk kilat halintar menyambar, dibunyikan Muduo untuk membawa berita memperingatkan rakyat”.
Ini memberi gambaran bahwa Muduo digunakan sebagai pembawa irman atau amanat dan maklumat kerajaanraja dibunyikan sebagai
pertanda atau peringatan bagi rakyat bila akan terjadi suatu bencana.
• Dalam Kitab Suci Zhouli dijelaskan bahwa untuk urusan sipil dibunyikan Muduo, sedang untuk urusan militer dibunyikan
Jinduo. Maka makin jelaslah bagi kita bahwa Muduo adalah “sarana” pembawa dan pemberita irman raja, pertanda dan
peringatan, pemandu dan pemimpin.
• Raja Wen Wenwang mempergunakan Muduo sebagai alat memanggil rakyat untuk beribadah dan bersembahyang
kehadirat Tian di Beitang Cihai.
Catatan :
3. Gelar Nabi Kongzi sebagai Muduo Genta Rohani