Berdasarkan Terminologi Karakter Huruf Ayat-ayat Suci tentang Cinta Kasih

148 Kelas XI SMASMK Rujukan: • Chenghsuan 127-200 berkeyakinan: “Ren, adalah hubungan yang tepatbenar antara dua manusia”. • Hsieh Liangtso 1050-1103 berkeyakinan: “Ren, itu artinya benih kemanusiaan manusia”. • Zunxi 1130-1200 berkeyakinan: “Ren, merupakan inti sari-pati dari kemanusiaan manusia, dan benih dari kemanusiaan manusia yang membuahkan hubungan yang semestinya antar manusia”. Ia memisahkan antara Ren sebagai prinsipnya dan cinta kasih adalah aplikasinya. • Mengzi: Ren = Kemanusiaan, perasaan dan pikiran kemanusiaan. • Zengzi: Ren = Kemanusiaan, kodrat kemanusiaan. Yang didasari iman yang dibimbingkan Nabi Kongzi, Ren = Kemanusiaan. • Buatlah kaligrai huruf Ren 仁 Aktivitas 6.1 Tugas Mandiri

B. Ayat-ayat Suci tentang Cinta Kasih

Cinta Kasih Ren Kodrat Kemanusiaan Salah satu kodrat manusia adalah memiliki cinta kasih. Seperti apa perwujudan sifat cinta kasih pada manusia? Kalau kita memperhatikan hewan, mereka juga merawat dan melindungi anaknya. Apakah sifat melindungi anak pada hewan bukan termasuk wujud sifat cinta kasih? 149 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Sumber: dokumen Kemendikbud Gambar 6.1 Hewan merawat anaknya. Kita seringkali menyebut kemampuan hewan dalam merawat anaknya adalah insting. Lalu apa bedanya dengan Ren? Dapatkah kamu membantu memberikan penjelasan? Sekarang perhatikan gambar berikut ini : Sumber: dokumen Kemendikbud Gambar 6.2 Rasa hati berbelas kasihan setiap orang mempunyai. 150 Kelas XI SMASMK Bagaimana perasaan kamu ketika melihat seorang anak kecil akan terjatuh ke dalam sebuah sumur? Dapatkah hewan tergerak perasaannya ketika melihat hewan lain hampir terjatuh ke dalam sumur? Dapatkah kamu melihat dan merasakan perbedaan Ren dan insting hewan? Dapatkah kamu menjelaskan perbedaan tersebut? Menurut kamu, apakah sifat Ren berasal dari dalam diri yang sudah Tian karuniakan dalam diri kita ataukah berasal dari luar diri karena ada pemicunya? Carilah ayat dalam kitab Mengzi di bagian Gaozi yang menjelaskan tentang hal ini. Renungan

C. Makna Cinta Kasih

Ciri-ciri Orang yang Berpericinta Kasih Marilah kita simak kisah pengalaman Yanhui, murid Kongzi berikut ini. Yanhui adalah murid kesayangan Nabi Kongzi yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari, ketika Yanhui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumuni banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat. Pembeli berteriak: “8 x 3 = 23, kenapa kamu bilang 24?”. Yanhui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 8 x 3 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi”. Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yanhui dan berkata: “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Nabi Kongzi. Benar atau salah Nabi Kongzi yang berhak mengatakan”. Yanhui: “Baik, jika Nabi Kongzi bilang kamu salah, bagaimana?” Pembeli kain: “Kalau Nabi Kongzi bilang saya salah, kepalaku akan kupotong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?” Yanhui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu”. Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Nabi Kongzi. Setelah Nabi Kongzi tahu 151 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti duduk persoalannya, Nabi Kongzi berkata kepada Yanhui sambil tertawa: “8 × 3 = 23. Yanhui, kamu kalah. Berikan jabatanmu kepada dia”. Selamanya Yanhui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Nabi Kongzi berkata dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yanhui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yanhui menerima penilaian Nabi Kongzi, tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Nabi Kongzi sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yanhui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Nabi Kongzi tahu isi hati Yanhui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yanhui pamitan dan Nabi Kongzi memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yanhui dua nasihat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Jangan membunuh”. Yanhui menjawab, “Baiklah,” lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yanhui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba ingat nasihat Nabi Kongzi dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yanhui terkejut, nasihat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yanhui tiba di rumahnya saat malam sudah larut dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai di depan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasihat Nabi Kongzi, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur di samping istrinya adalah adik istrinya. Pada keesokan harinya, Yanhui kembali ke Nabi Kongzi, berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Nabi Kongzi berkata: “Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung di bawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, guru