yang ingin dihasilkan produsen di negara tersebut. Jadi fungsi permintaan D
B
dibawah titik E
B
dapat mencerminkan excess demand function OEB. Perdagangan internasional dalam hal ini menyeimbangkan antara excess demand
dan excess supply, karena besarnya segitiga OAE = segitiga OEB.
Selanjutnya, dimisalkan ada perdagangan antara negara A dan negara B, dengan asumsi biaya transportasi adalah nol. Penawaran ekspor pada pasar
internasional digambarkan oleh S
W
yang merupakan excess supply function dari negara A, dan permintaan impor digambarkan oleh D
W
yang merupakan excess demand function
dari negara B, keseimbangan di pasar dunia terjadi pada titik E
W
yang menghasilkan harga dunia sebesar P
W
, dimana negara A mengekspor QA1- QA2 yang sama dengan jumlah yang diimpor negara B QB1-QB2. Jumlah
ekspor dan impor tersebut ditunjukan oleh volume perdagangan sebesar Q
W
pada pasar internasional.
P P
P
S
A
S
w
S
B
’
P
B
o EA
EW EB
PW o P
A
o Dw
D
B
D
A
Q
A
1 Q
A
Q
A
2 Q Q
W
Q Q
B
1 Q Q
B
2 Q
Sumber : Salvatore, 1997
Gambar 1. Analisis Keseimbangan Parsial Perdagangan Internasional
2.1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Ekspor
Penawaran suatu komoditi merupakan jumlah komoditi yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen dalam suatu pasar pada tingkat harga dan waktu
tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran suatu komoditi adalah harga komoditi yang bersangkutan, harga faktor produksi, tingkat teknologi, pajak
dan subsidi. Ekspor suatu komoditi selain untuk memenuhi permintaan dalam negeri,
penawaran suatu komoditas juga dimaksudkan untuk memenuhi permintaan masyarakat luar negeri. Penawaran ekspor suatu komoditi dari suatu negara
merupakan selisih antara penawaran domestik dengan permintaan domestik. Di lain pihak, negara lain membutuhkan komoditi tersebut sebagai akibat dari
kelebihan permintaan di negara tersebut. Berdasarkan uraian tersebut maka teori penawaran ekspor bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran ekspor suatu negara. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
SXt = Q
t
– C
t
+ S
t-1
............................................... 2.1.5.1
Dimana : SX
t
= Jumlah ekspor komoditi periode waktu t Q
t
= Jumlah produksi domestik periode waktu t C
t
= Jumlah konsumsi domestik periode waktu t S
t-1
= Stok periode waktu sebelumnya t-1
Dari persamaan 2.1.5.1 dapat terlihat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor pada dasarnya terdiri dari faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi, konsumsi dan stok Lipsey et, al,. 1995. Permintaan ekspor suatu komoditi merupakan hubungan yang menyeluruh
antara kuantitas komoditi yang akan dibeli konsumen selama periode tertentu pada suatu tingkat harga. Permintaan pasar suatu komoditi merupakan
penjumlahan secara horizontal dari permintaan-permintaan individu suatu komoditi. Namun jika dilihat dari segi permintaan, kegiatan ekspor diasumsikan
sebagai fungsi permintaan pasar internasional terhadap suatu komoditi yang dihasilkan oleh suatu negara.
Permintan ekspor adalah permintaan pasar internasional atau suatu negara tertentu terhadap suatu komoditi. Teori permintaan
ekspor bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor suatu negara. Sebagai sebuah permintaan, ekspor suatu negara dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya harga domestik negara tujuan ekspor HDI
t
, harga impor negara tujuan HI
t
, pendapatan perkapita penduduk negara tujuan ekspor YPI
t
dan selera masyarakat negara tujuan CPI
t
. Secara keseluruhan fungsi permintaan ekspor suatu komoditi dapat dirumuskan sebagai berikut
Lipsey et, al,. 1995 : PXt = f HDIt , HIt , YPIt , CPIt ..........................
2.1.6.1
2.1.5. Konsep Daya Saing