Internalisasi Aspek Lingkungan Hidup dalam Perdagangan

serta persyaratan pembangunan proyek yang harus dipenuhi. Selain dampak ekonomi, dampak lingkungan pada proyek juga harus diperhatikan Suparmoko, 1998.

2.1.2. Internalisasi Aspek Lingkungan Hidup dalam Perdagangan

Ditinjau dari kepentingan sektor perdagangan global, aspek lingkungan hidup merupakan bagian yang penting bagi daya saing barang dan jasa competitiveness dan comparativeness dan akses pasar. Beberapa contoh dari makin ketatnya persyaratan perdagangan antar negara, antara lain adalah persyaratan lingkungan seperti ISO seri 14001 dan ecolabeling. Agar barang- barang dan jasa dapat bersaing di pasar global dan volume ekspor serta kegiatan produksi di dalam negeri dapat ditingkatkan sehingga mendorong pertumbuhan sektor rill, maka diperlukan perhatian yang kotinu dalam peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan hidup untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Untuk mengantisipasi dan merespon perkembangan aspek lingkungan hidup dalam kaitannya dengan perdagangan global, perlu dilakukan Dewanthi dalam Rachmawati. et. al., 2004 : 1. Liberalisasi di bidang perdagangan dan lingkungan hidup dilaksanakan secara bertahap progressive liberalization. 2. Liberalisasi, khususnya perundingan di bidang perdagangan dan lingkungan, dilaksanakan dengan mengacu pada tujuan kebijaksanaan nasional antara lain dengan memperhatikan tingkat pembangunan level of development Indonesia serta harus diupayakan untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. 3. Penerapan standar lingkungan tidak boleh dijadikan hambatan dalam perdagangan bebas, tidak diskriminatif, transparan dan tidak mempunyai konflik dengan alat perdagangan yang diperlukan untuk perlindungan lingkungan. 4. Peningkatan akses pasar bagi produk-produk Indonesia harus lebih mengarah kepada pengalokasian sumber daya alam yang lebih baik guna membantu perlindungan lingkungan hidup. 5. Penerapan label lingkungan dalam perdagangan bebas dilaksanakan dengan tujuan efisiensi di dalam pemanfaatan maupun penggunaan sumber daya alam. Penerapan tersebut bersifat secara sukarela dan bertahap dengan mengutamakan kepentingan pengelolaan lingkungan hidup. 6. Pendekatan pemanfaatan teknologi didasarkan pada pemilihan teknologi yang tepat guna, yaitu teknologi yang menggunakan metode best applicable technology serta didasarkan pada pertimbangan upaya pencegahan dini eco-technology.

2.1.3. Teori Perdagangan Internasional