Pulp of Paper Indonesia di pasar dunia walaupun faktor pertumbuhan impor
paling mempengaruhi laju ekspor pada tahun 2005 dan 2006. Hal ini berarti permintaan dunia akan produk Semi-bleached or bleached Pulp of Paper
Indonesia mulai mengalami penurunan. Namun Indonesia masih terselamatkan oleh adanya negara yang menjadi pusat pertumbuhan impor produk Semi-
bleached or bleached Pulp of Paper Indonesia tertinggi yaitu Jepang.
5.2.1.3. Analisis CMS Produk Coniferous of Wood Kayu Serabut
Berdasarkan hasil estimasi CMS pada produk Coniferous of Wood kayu serabut Indonesia Tabel 12, faktor komposisi produk merupakan faktor yang
paling mempengaruhi pertumbuhan ekspor produk tersebut di pasar dunia selama periode 2000-2005, kecuali pada tahun 2006 dimana faktor pertumbuhan impor
adalah faktor yang paling mempengaruhi pertumbuhan ekspor Coniferous of Wood
Indonesia di pasar dunia.
Tabel 12. Hasil Estimasi CMS Produk Coniferous of Wood Kayu Serabut
CMS Year
Import Growth
Commodity Composition
Competitiveness World Import
Value
2000 -
- -
17,162,695,809
2001 -621.52
599.7 121.82
15,670,658,961
2002 -1,410.11 1,402.40 107.71
16,145,554,260
2003 -40,308.74 39,981.48 427.26
17,372,269,788
2004 -8,488.45 8,418.94 169.52
243,547,878
2005 -1,479.88 1,477.37 102.51
22,157,317,265
2006 195.68
-195.18 99.49
22,903,112,610
Pada tahun 2001, faktor komposisi produk paling mempengaruhi pertumbuhan ekspor produk tersebut dengan persentase sebesar 599.7 persen,
sedangkan faktor pertumbuhan impor dunia cenderung menekan pertumbuhan ekspor sebesar -621.52 persen, dan faktor daya saing yang memberikan sedikit
pengaruh terhadap pertumbuhan ekspor sebesar 121.82 persen. Persentase faktor komposisi produk yang paling mempengaruhi laju
pertumbuhan Coniferous of Wood Indonesia di pasar dunia terus mengalami peningkatan selama periode 2002-2003, dengan persentase terbesar yang terjadi
pada tahun 2003 yaitu sebesar 39,981.48 persen yang diikuti dengan peningkatan faktor daya saing pada tahun yang sama 427.26 persen. Tahun 2004-2005, faktor
komposisi produk masih menjadi faktor yang paling mempengaruhi pertumbuhan ekspor Coniferous of Wood Indonesia di pasar dunia walaupun terjadi penurunan
persentase pada faktor komposisi produk, dengan persentase sebesar 8,418.94 persen pada tahun 2004 dan 1,477.37 persen pada tahun 2005. Penurunan
persentase pada faktor komposisi komoditi atau produk tersebut diikuti pula oleh faktor daya saing yang juga mengalami penurunan, yaitu 169.52 persen pada
tahun 2004 dan 102.51 persen pada tahun 2005. Hal tersebut mengindikasikan bahwa selama periode 2000-2005, terjadi
peralihan permintaan ekspor ke negara-negara tujuan untuk produk Coniferous of Wood
kayu serabut Indonesia, dimana dengan kata lain Indonesia mengekspor produk Coniferous of Wood kayu serabut ke negara yang mempunyai
pertumbuhan impor produk tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan impor kelompok produk tersebut lainnya. Sehingga pada periode 2000-2005
faktor yang mempengaruhi daya saingnya adalah faktor komposisi komoditi.
Faktor daya saing yang terus mengalami penurunan pada tahun 2006 menjadi hanya 99.49 persen rupanya secara langsung mempengaruhi laju
pertumbuhan ekspor Coniferous of Wood kayu serabut Indonesia di pasar dunia, walaupun pada tahun 2006 faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor
pertumbuhan impor sebesar 195.68 persen, yang berarti pada tahun tersebut, faktor yang paling mempengaruhi pertumbuhan ekspor Coniferous of Wood
kayu serabut Indonesia adalah masih dibutuhkannya impor produk tersebut oleh negara tujuan yang merupakan pusat pertumbuhan impor Coniferous of Wood
kayu serabut Indonesia.
5.2.1.4. Analisis CMS Produk Palm kernel or babassu oil and frac Minyak Sawit