41
Divisi Produksi LPS-DDR bertanggungjawab untuk membuat atau memproduksi seluruh temuan teknologi pertanian di lembaga yang sudah melalui
uji produk dan prototype. Produk–produk yang dirakit dan dikembangkan adalah sarana produksi pertanian yang berbasis bahan baku lokal, murah dan ramah
lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini diantaranya untuk memutus ketergantungan petani terhadap bahan-bahan kimia yang selain harganya semakin mahal sekaligus
memiliki dampak negatif terhadap kesehatan manusia, ekosistem pertanian dan lingkungan.
Bisnisusaha yang dilakukan oleh LPS-DDR merupakan upaya penguatan lembaga dalam rangka kemandirian. Untuk itu LPS-DDR membentuk Divisi
Pemasaran dan Distribusi yang diberi tugas mengelola produk-produk yang telah dihasilkan oleh lembaga, baik yang bersifat barang maupun jasa hingga bisa
dipergunakan konsumen user. Pelaksanaan misi lembaga bagi kegiatan pemasaran dan distribusi adalah:
1. Menjalin kemitraan usaha dengan para petani ataupun pelaku agribisnis lain yang saling menguntungkan.
2. Mengembangkan jaringan pemasaran produk-produk pertanian sehat dalam skala nasional.
3. Mendapatkan keuntungan yang layak, halal dan berkah
.
5.3 Gambaran Umum Kelembagaan Koperasi dan Kelompok Tani Desa Ciburuy
5.3.1 Kelembagaan Koperasi
Koperasi merupakan lembaga sosial ekonomi yang berbadan hukum. Koperasi merupakan soko guru perekonomian masyarakat Indonesia. Koperasi
Kelompok Tani Lisung Kiwari KKT Lisung Kiwari merupakan salah satu bentuk lembaga sosial ekonomi yang hadir di tengah-tengah komunitas petani
padi sawah di Desa Ciburuy. Lembaga ini berdiri dengan akta pendirian koperasi Nomor 51803BHKPTSKankop2005.
Berkembangnya KKT Lisung Kiwari ini tidak terlepas dari peranan Bapak H. Jaka selaku tokoh masyarakat, Bapak Edi selaku penyuluh pertanian Desa
Ciburuy serta LPS DDR selaku pihak luar yang mendukung dalam pembentukan
42
KKT Lisung Kiwari ini. Awal pembentukan KKT Lisung Kiwari adalah pada tahun 2004, dengan jabatan ketua dipegang oleh Bapak Hari Koswara yang
merupakan putra dari Bapak H. Jaka. Dalam posisinya sebagai anak dari tokoh masyarakat, Bapak Hari Koswara mampu menunjukkan kualitas dirinya dalam
mengelola KKT Lisung Kiwari baik dalam hal pengelolaan keuangan maupun pengembangan jejaring kerjasama kemitraan. Bahkan dalam mengelola koperasi
Bapak Hari Koswara menerapkan sistem komputerisasi dalam mekanisme penjualan dan pembelian barang di KKT Lisung Kiwari.
KKT Lisung Kiwari sangat berperan dalam sistem pertanian padi sehat Desa Ciburuy baik dalam sistem produksi maupun sistem pemasarandistribusi.
KKT Lisung Kiwari menyediakan segala macam input pertanian mulai dari sarana produksi, penyediaan sewa lahan hingga alat-alat yang digunakan untuk
kepentingan produksi. Selain sebagai penyedia input pertanian, KKT juga sebagai lembaga penyedia pinjaman modal yang menyediakan fasilitas peminjaman uang
tunai untuk modal biaya garap. Pada sistem pemasarandistribusi KKT Lisung Kiwari berperan sebagai perantara antara komunitas petani dengan LPS DDR dan
beberapa mitra yang lain dalam hal pemasaran padi sehat yang diproduksi oleh para petani sekitar.
Dalam hal sarana produksi, komunitas petani setempat dapat memenuhi kebutuhan input seperti pupuk secara mandiri, mengingat padi yang diusahakan
adalah padi sehat sehingga petani dapat memenuhi kebutuhan sarana produksinya sendiri. Walaupun demikian penggunaan pupuk kimia masih digunakan dengan
dosis yang minimal. Untuk memenuhi kebutuhan pupuk kimia KKT Lisung Kiwari menyediakannya. Petani dapat membeli secara langsung atau meminjam
dahulu ke KKT Lisung Kiwari dan dibayarkan pada saat panen. Penggunaan pestisida kimia sudah tidak dianjurkan lagi sehingga KKT Lisung Kiwari
menyediakan pestisida nabati dengan merk PASTI yang merupakan pestisida nabati keluaran LPS DDR. Sistem pembeliannya sama dengan pembelian pupuk.
Selain pupuk dan pestisida dalam hal penyediaan sarana produksi KKT Lisung Kiwari juga menjual benih-benih padi seperti varietas ciherang,
bondoyudo, IR 64, hibrida, rojolele, conde, pandan wangi dan cibogo. Koperasi memperoleh benih-benih padi tersebut dari toko saprodi di Cigombong. Dengan
43
membeli di Koperasi petani tidak membutuhkan biaya transportasi, dapat meminjam dahulu dan keuntungan dari koperasi akan dibagikan kepada petani
anggota dalam bentuk sisa hasil usaha SHU. Dalam hal penyediaan sewa lahan, KKT Lisung Kiwari juga menyediakan
sewa lahan. Dalam penyediaan sewa lahan, KKT Lisung Kiwari bekerjasama dengan pemilik lahan di Desa Ciburuy. Input lain yang juga penting adalah alat-
alat untuk produksi pertanian, salah satunya adalah alat untuk pembajakan. Untuk kebutuhan ini KKT Lisung Kiwari menyediakan jasa peminjaman traktor ataupun
kerbau. Jasa peminjaman traktor adalah Rp 50.000,00 dan biaya jasa peminjaman kerbau adalah Rp 60.000,00.
Dalam hal peminjaman modal, petani padi sehat di Desa Ciburuy dapat dengan mudah mendapatkan pinjaman biaya garap dari KKT Lisung Kiwari.
Proses pemberian pinjaman dilakukan dengan mudah dan cepat. Hanya diperlukan rekomendasi dari ketua kelompok tani untuk mendapatkan pinjaman, sehingga
jika terjadi keterlambatan pembayaran ketua kelompoklah yang akan menjamin anggotanya. Kedisiplinan petani dalam melakukan pembayaran menjadi indikator
petani untuk mendapatkan pinjaman selanjutnya. Sistem pembayarannya dilakukan setelah panen.
Sistem pemasaran atau distribusi beras SAE merupakan salah satu kegiatan KKT Lisung Kiwari. Dalam distribusi beras SAE KKT Lisung Kiwari
bekerjasama dengan beberapa lembaga seperti LPS-DDR, Koperasi PMI Bogor, Koperasi Oryza Sativa, Pensiunan Unilever, Agro Pest Indoraya, Koperasi STPP
Cinagara Bogor. Kerjasama yang dijalin didukung dengan adanya kontrak atau kesepakatan pemesanan beras SAE secara rutin. Salah satu contohnya adalah
dengan pihak LPS-DDR yang memasarkan paling besar beras SAE dikarenakan adanya keterikatan modal dan peran LPS-DDR yang mendukung pertanian padi
sehat di Desa Ciburuy. Kerjasama distribusi dengan LPS-DDR tertuang dalam bentuk MoU.
5.3.2 Kelembagaan Kelompok Tani